Kamis, Juli 31, 2014

Indahnya Merayakan Idul Fitri di London

Indahnya Merayakan Idul Fitri di London
Sahabat Voa-Islam...

Bismillahirahmanirrahim...

Idul Fitri di London kali ini jatuh di hari yang sama dengan tanah air yaitu tanggal 28 Juli 2014. Alhamdulillah. Cuaca London yang cerah menambah semarak suasana hati maupun hari. Tak seperti di Indonesia, cuaca cerah di sini adalah sesuatu yang langka sehingga patut untuk disyukuri.

Masjid dekat rumah yaitu di pusat kota London sangat penuh dengan jamaah. Karena penuhnya, salat Idul Fitri dibagi ke dalam beberapa shift atau gelombang. Gelombang pertama mulai pukul 7 pagi hingga 8, gelombang kedua pukul 8 hingga 9, gelombang ketiga pukul 9 hingga 10 dan gelombang terakhir berakhir tepat pukul 11 waktu setempat.

Saya dan suami, dengan beberapa pertimbangan akhirnya memutuskan tidak salat Eid di masjid tersebut. Kami pun memilih tempat lain yaitu salat Eid di lapangan. Komunitas muslim di Ealing London sebagai penyelenggara salat Eid di tempat tersebut. Alhamdulillah cuaca sangat cerah. Salat pun dimulai pukul 10 pagi waktu setempat.

Setelah salat Eid, panitia menyediakan arena bermain anak-anak seperti karnaval musiman. Jamaah yang datang bersama dengan anak-anak bisa langsung menikmati suasana bahagia ini. Banyak tenda yang disiapkan di sekitar lapangan menyediakan makanan dan permainan bagi anak-anak ini.

Saya dan suami ikut larut dalam suasana bahagia menikmati momen Idul Fitri. Makanan Somali yang kami beli di tenda sekitar tempat salat Eid menemani suasana teduh di bangku taman. Tak jauh dari tempat kami duduk bersantai, ada pasangan yang menarik perhatian saya. Seorang brother keturunan Kaukasia (sepertinya dia orang British), berjenggot dan memakai jubah putih serta kafiyeh di pundak semacam sorban haji sedang bercengkerama mesra dengan istrinya yang seorang muslimah berhijab rapi dari Somalia atau salah satu negeri Afrika.

Tanpa sadar bibir saya langsung mengucap, ?Masya Allah Bi, senangnya melihat mix couple seperti mereka ya. Muslim tak melihat warna kulit, bangsa dan rupa. Islam yang menyatukan mereka. Indah ya, Bi??

Suami pun langsung memandang saya dengan pandangan heran. Dahinya berkerut, ?Aren?t we mix couple too? Don?t you realize it??

Masya Allah, iya ya. Saya bahkan lupa bahwa Islam pun mempersatukan kami dari dua kutub yang berbeda. Suami ras Kaukasia dan saya pun ras Sunda. Selama ini saya memang sering tidak ingat bahwa kami begitu berbeda satu sama lain. Islam yang menyatukan kami, sehingga semua perbedaan itu seringkali tak terasa. Menjadi umat Muhammad SAW ini begitu indah. Latar belakang budaya dan bangsa tak menjadi masalah ketika akidah Islam dan kebiasaan-kebiasaan Islam saja yang kami ikuti dalam membina rumah tangga.

Alhamdulilah untuk nikmat Iman dan Islam ini Ya Allah.

(Pengalaman ukhti Al Khadr Rahimah yang ditulis ulang oleh riafariana/voa-islam)


Komentarku ( Mahrus ali ):
Indahnya  Islam itu disaat komunitas lain mempemasalahkan  kebangsaan, membedakan suku dan ras, bahkan  ada suku yang hina dan mulia, ada suku bangsawan  dan bangsa kere. Di saat itulah Islam datang untuk menyama ratakan  manusia dengan ayat sbb:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 

Kesukuan dan kebangsaan yang di jadikan tandar perbedaan , hakikatnya  adalah ajaran Jahiliyah dulu yang di ulang lagi sekarang. Seluruhnya telah di hapus oleh Islam dan selalu  di gembar gemborkan oleh kafirin.

Pembongkaran Kotak Suara Bukti Kecurangan Pilpres?


Oleh: Indra Hendriana
nasional - Jumat, 1 Agustus 2014 | 01:17 WIB


INILAHCOM, Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis menilai langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengeluarkan surat edaran untuk membongkar kotak suara hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 menunjukan adanya dugaan kecurangan yang terjadi. Pasalnya kotak suara tersebut sudah menjadi salahsatu alat bukti dalam persidangan.

Begitu disampaikan Margarito saat dikonfirmasi INILAHCOM mengenai langkah KPU yang membongkar kotak suara dibeberapa daerah. Bahkan Margarito menegaskan hal tersebut bisa dipersoalkan oleh tim Prabowo-Hatta.

“Itu jadi soal. Kalau kotak suara dibongkar akan dpastikan jadi soal besar. Akan dipersoalkan validitas (data KPU),” kata Margarito kepada INILAHCOM, Kamis (31/7/2014).

Menurut dia, kotak suara beserta perlengkapan Pilpres 2014 bakal dihadirkan dalam persidangan guna membuktikan laporan Prabowo-Hatta mengenai indikasi kecurangan. Bahkan pihak-pihak yang terkait juga ikut dihadirkan sebagai saksi.

Terlebih lanjut bila kotak suara itu diminta dihadirkan oleh pihak Prabowo-Hatta atau hakim yang menangani perkara tersebut. “Itu mesti jadi alat bukti. Kalau pihak Prabowo-Hatta atau hakim MK minta dihadirkan, maka KPU wajib menghadirkan kotak suara bahkan hal lain yang berkaitan dengan pilpres,” tegas Margarito.

Dalam kesempatan itu dia menjelaskan yang menjadi persoalan pembongkaran kotak suara lantaran ada pihak yang mengajukan gugatan ke MK. Bahkan pihak MK sendiri sudah mengeluarkan nomor register terkait pengaduan tim Prabowo-Hatta mengenai adanya dugaan kecurangan dalam pilpres.

Menurut dia dengan dikeluarkannya nomor register tersebut menandakan bahwa MK secara resmi sudah menerima laporan itu. Artinya segala bentuk yang berkaitan dengan pelaksanaan pilpres haruslah dijaga dengan baik.

“Penerbitan penerimaan perkara umumnya tiga hari. Tapi dapat dipastikan sudah diterbitkan MK. Karena sudah ditentukan jadwal siding (yaitu) tanggal 6 (Agustus 2014),” tutup Margarito. [ton]

Australia Alami Prabowo-Phobia



Oleh: Teguh Setiawan
nasional - Selasa, 24 Juni 2014 | 19:01 WIB

INILAHCOM. Jakarta - Seorang kawan mengirim artikel dari inside.org.au berjudul Indonesia On the Knife’s Edge, dengan tanggal publikasi 17 Juni 2014. Kawan lainnya mengatakan ada artikel yang lebih baru tentang capres Prabowo Subianto, juga ditulis orang Australia tapi dalam Bahasa Indonesia. Ia memberi link-nya.

Setelah saya buka, artikel bertajuk Demokrasi Indonesia Dalam Bahaya yang dipublikasikan asiapacific.anu.edu.au itu ternyata terjemahan dari artikel yang dipublikasikan inside.org.au.

Penulisnya Edward Aspinall, dosen dan peneliti politik Indonesia di Australian National University dan penerima Australian Research Council Future Fellow. Tanggapan atas tulisan Aspinall di dua situs itu cukup lumayan, dan memicu perdebatan, pro dan kontra.

Bagi sebagian orang, artikel itu menarik karena dibuka dengan kalimat provokatif; "Dunia luar seharusnya khawatir akan kemungkinan Prabowo Subianto menjadi presiden Indonesia. Jika itu terjadi, pecundang paling besar adalah bangsa Indonesia sendiri."

Paragraf pertama berisi pujian akan sukses Indonesia sebagai negara demokrasi, ketika Thailand dikuasai militer, Malaysia dan Singapura yang tak beranjak dari sistem semi-demokratik. Pada alinea berikutnya, Aspinall menulis; "Kini Indonesia menghadapi tantangan besar tidak hanya mengenai kualitas demokirasi, tapi juga apakah demokrasi akan bertahan."

Berikutnya adalah pandangan Aspinal tentang Joko Widodo. Aspinall menyebutnya leading candidate, produk murni era demokratik, tanpa pengalaman politik di era Orde Baru, dengan prestasi sebagai Wali Kota Solo dan eksportir furnitur. Tidak ubahnya relawan di media sosial, Aspinall memuji Jokowi setinggi langit.

Aspinal membuka paragraf tentang Prabowo dengan menuliskan janji-janji capres dari Partai Gerindra. Setelah itu, "Berbanding terbalik dengan Jokowi, Prabowo adalah produk produk murni dari otoritarianisme Orde Baru Presiden Suharto (1966-1998)."

Setelah itu tidak ada yang baru. Aspinall, seperti semua media mainstream anti-Prabowo di Indonesia, menjembreng segala yang disebut bukti pelanggaran HAM capres nomor satu dan pemecatannya oleh Presiden BJ Habibie.

Namun ia juga bertanya; "Bagaimana kita menjelaskan peningkatan pesat dukungan terhadap Prabowo?" Mengutip Marcus Mietzner, rekannya dari ANU, Aspinall mengatakan; salah satu penjelasannya adalah kampanya Jokowi telah kurang terorganisir, sedangkan Prabowo mendapatkan dukungan masif dua taipan media di Indonesia dan tentara bayaran cyber. Namun Aspinall tidak bercerita tentang cyber army Jokowi, yang bekerja jauh hari sebelum kampanye.

Kalimat Aspinall menjadi sarkastis ketika membicarakan materi kampanye Prabowo. Ia menyebut Prabowo politisi demagog, yang mencampur tema nasionalis dan populis dalam kampanye. Semua disampaikan dalam bahasa dramatis, militan, dan meledak-ledak.

Selanjutnya adalah analisa Aspinall, yang mengarah pada upaya demonisasi Prabowo. Bahwa Prabowo akan menimbulkan regresi otoriter, dan Jokowi akan menjamin 'konsolidasi lambat' sistem demokrasi di Indonesia.

Bagi pengamat politik luar negeri, terutama pemerhati sejarah diplomasi Indonesia-Australia, tulisan Aspinall tidak istimewa. Sejarah diplomasi kedua negara adalah hubungan ketidak-percayaan, saling curiga, phobia Australia akan ancaman dari Indonesia, dan lainnya.

Semua itu melahirkan berbagai skandal, mulai dari Operasi Claret di era Orde Lama, upaya sistematis Australia mendestabilisasi Indonesia dengan diam-diam menyokong separatisme di Timor Timur dan Papua di era Orde Baru, dan skandal penyadapan terhadap pejabat Indonesia oleh Kedubes Australia di Jakarta di era pemerintahan SBY.

Khusus yang terakhir, Australia tidak meminta maaf. PM Tonny Abbot lebih suka menunggu sampai pilpres di Indonesia usai, dan presiden terpilih adalah figur lembek yang menjamin diplomasi kedua negara dimulai lagi tanpa harus membukungkukan badan meminta maaf.

Di hari-hari pertama kampanye, ketika hasil survei memperlihatkan Jokowi selalu unggul, Australia mungkin sangat yakin Pilpres Indonesia menghasilkan 'presiden yang disuka'.

Namun ketika hasil survei pekan terakhir ini memperlihatkan popularitas Prabowo meningkat, Australia mulai dilanda phobia. Aspinall menggambarkan phobia di kalangan elit Australia dengan baik.

Rabu, Juli 30, 2014

Kesesatan Idrus Ramli ke 23



Idrus Ramli menyatakan lagi:
__ .. Dengan sangat eksmm
Mahrus Ali mengharamkan dan bahkan memusyrikkan
orang yang htrtawassul, berdztkir dan bershalawat yang telah
berkembang dan mengakar sejak masa sahabat Nabi saw.
[1] Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar? 16

Komentarku ( Mahrus ali): 

Pernyataan Idrus sayang sekali sekedar tulisan tanpa bukti, alias mengada – ada. Ia tulisan murahan bukan tulisan bermutu dalam hal ini dan dihalaman ini. Kita butuh bukti, bukan omongan, buktikan. Setahu saya, orang yang saya musrikkan adalah orang yang minta – minta pada orang mati seperti ini:
عِبَادَ اللهِ رِجاَلَ اللهِ    أَغِيْثُونأَ لأَجْلِ اللهِ  وَكُونُوُ ا عَوْنَناَ لِلهِ   عَسَى نَحْظَى بِفَضْلِ اللهِ
Ibadalloh rijaalalloh aghiitsuunaa li ajlillah. Wakuunuu aunanaa lillahi asaa nahdhoo bifadhlillah.
Wahai hamba – hamba Allah ( yang sudah meninggal dunia ), wahai tokoh – tokoh  agama ( yang sudah wafat )  tolonglah kami  karena Allah. Barang kali  kami  bisa berhasil / mendapat fadhol Allah.
وَياَ أَقْطاَبْ وَياَ أَنْجاَبْ  وَياَ سَادَاتْ وَياَ أَحْباَبْ  وَأَنْتُمْ ياَ أُولِى الأَلبَابْ  تَعاَلَوْا وَانْصُرُوا لله
Wayaa aqthoob wayaa anjaab wayaa saadat wayaa ahbab  wa antum yaa ulil albaab  ta`aalau wansuruu lillah.
Wahai wali – wali Quthub, orang – orang yang di pilih, para sayyid, para  kekasih  dan kalianlah orang – orang yang berakal, kemarilah  dan tolonglah kami  karena Allah.
سَأَلْناَكُمْ سَأَلْناَكُمْ  وَلِلزُّ لْفَى رَجَوْناَكُمْ  وَفِى أَمْرٍ قَصَدْناَكُمْ  فَشُدُّوأ عَزْمَكُمْ للهِ
Sa`alnaakum sa`alnaakum waliz zulfaa rojaunaakum wafii amrin qosodnaakum fasyuddu azmakum lillah.
Kami minta pada kalian  X2, dan untuk mendekat kepada Allah kami  sekalian berharap kepada kalian, dan setiap perkara  kami  bermaksud  kepada kalian ( kami minta pada kalian ), maka  teguhkan kehendak kalian untuk  Allah.
Mufti Saudi syekh Abdul aziz bin Abdillah bin Baz menyatakan bahwa doa – doa seperti itu adalah syirik besar, karena termasuk menyembah selain Allah, dan minta sesuatu yang hanya bisa di lakukan oleh Allah. Ia minta – minta kepada mayat dan orang – orang gaib. Ini adalah syirik terjelek. Sebab bangsa dahulu melakukan syirik waktu keadaan senang. [1]

Beliau menyatakan doa  tsb bertentangan dengan dakwah para rasul yang selalu mengajak tauhid sebagaimana ayat :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus  Rasul  pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan ( Rasul – Rasul ).
Di ayat lain, Allah menyatakan :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.
Allah juga menjelaskan tentang Nabi Nuh, Saleh, Hud dan Syuaib ketika mereka berkata kepada kaumnya :
فَأَرْسَلْنَا فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ
Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): “Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya).
Inilah tema – tema tauhid yang selalu di bawa oleh para Rasul, kata bin Baz

Komentarku ( Mahrus ali): 
Bila minta – minta pada orang mati masih dianggap tauhid, lalu yang syirik itu bagaimana ?

Kedustaan Idrus Ramli lagi adalah saya dikatakan mengharamkan dan memusrikkan orang – orang yang berdzikir. Saya tanya anda ini ngelamaun atau baru bangun dari tidur atau anda ingin berdusta untuk kepentingan anda dan golongan anda dalam rangka menjatuhkan pamor orang lain. Ini langkah keji dan setani yang harus ditanggalkan bukan terus dibuat senjata yang ampuh. Dimana dan kapan dibuku apa atau diartikel mana saya pernah mengharamkan dan memusrikkan orang yang berdzikir? Berdzikir itu  diperintahkan oleh Allah, lihat ayatnya:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.[1]


Idrus Ramli berdusta lagi:
Dia menyatakan bahwa saya mengharamkan baca shalawat, kapan dan dibuku yang mana?
Mirip dengan artikel ini:


·     Maharus ali melarang shalawat



Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (ASWAJA) · 11.718 menyukai ini
sumber:http://www.facebook.com/PENDIDIKANISLAM/posts/286493914787617


   Assalamu’alaikum.Wr.Wb

Saudara/i ku yang ku Muliakan... Jangan bingung dengan bantahan-bantahan ajaran Salafi-Wahabi yang memenuhi komentar-komentar fun page kita ini... (yang dari Awal samapi akhir menentang kebenaran)

Ketahuilah bahwa SATU aliran / (mungkin dia (M.ALI) sudah dijadikan pemimpinnya Guru oleh Faham Salafi-WAHABI karena fatwanya), kalian pasti mengenal (Mantan Kyai NU – Mahrus Ali) dia itu adalah penganut faham Wahabi.

Salah satu karyanya yang sangat fenomenal adalah di Haramkan-nya (Oleh Mantan Kyai yaitu Mahrus Ali) Sholawat Nabi “Maksudnya kata Si Mantan Kyai tsb bahwa SHOLAWAT kepada Sayyidina Muhammad Saw itu Haram”

PADAHAL (maaf saya tulis aga sedikit besar), ALLAH AZZA WA JALLA telah berfirman : “innallaha wa malaaikatahu yushollu ‘alannabiyyi yaa aituhalladiina amanu shollu ‘alaihi wasallimu tasliima.”(QS.Al Ahzhab 56)......ALLAH sudah gemuruhkan yang mana setiap firman-Nya itu diketahui oleh semua yang ada di Alam Jagad Raya ini (mustahil ciptaan ALLAH itu tidak menyaksikan ke Maha Agungan ALLAH), bahwa Sesungguhnya ALLAH dan para Malaikat itu bersholawat kepada Sayyidina Muhammad Saw, hai orang-orang yang beriman bersholawatlah kepada Muhammad Rasulullah dengan sebaik-baiknya sholawat...

ini muncul (Mantan Kyai Mahrus Ali – faham Wahabi), yang buat karya Tulisnya bahwa Sholawat kepada NABI MUHAMMAD SAW itu haram.

Kembali kepada diri kita, dan fahamilah bahwa kita ini hamba ALLAH yang ingin menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya...

dan Apa diantara perintah-perintah ALLAH itu ? salah Satunya Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW !!! DAN sholawat itu diperuntuhkan untuk orang-orang yang BERIMAN !!

Mau Patuh kepada Perintah ALLAH (Dengan tidak melupakan untuk selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw) atau dengerin omongan (kata orang jawa “ORA KANGGO NGGAWE” maksudnya) si Mantan Kyai – Mahrus Ali, kalau sholawat itu haram.

Komentarku ( Mahrus ali):
  Kapan, dimana, dibuku saya yang mana, saya pernah melarang shalawat pada Nabi SAW. Itu adalah fitnah,lihat gambarnya orang pakai sorban, pakaian putih mestinya tidak berani memberitakan sebelum mengecek dulu kebenaran info itu. Coba dibaca seluruh buku karya  saya, adakah yang melarang shalawat atau memerintahkannya?. Jagalah mulut untuk berbicara yang tidak bermanfaat dan tangan untuk menulis sesuatu yang digemari setan dan dibenci Allah.
Saya tidak pernah melarang shalawat yang ma`tsur dari Nabi SAW, bahkan saya memerintahkannya karena  Allah telah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا(56)
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Al ahzab
Yang saya larang adalah bacaan shalawat Nariyah, Munjiyat, Thibbul qulub dan shalawat – shalawat syirik lainnya   bukan shalawat yang ma`tsur.

Memang saya melarang shalawat Nariyah yang syirik, tibbul qulub, al fatih dan shalawat syirik lainnya., Lihat saja dalam buku mantan kiyai NU menggugat shalawat dan dzikir syirik.

Dalam website gusmus terdapat keterangan sbb:
mantan kiai nu menggugat sholawat dan dzikir syirik
Assalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yai sebelmunya saya minta maaf jika pertanyaan saya mengganggu aktifitas dan kegiatan yai mustofa, begini gus beberapa waktu yang lalu saya jalan-jalan ke took buku dan secara tidak sengaja saya menemukan buku berjudul “Mantan kiai nu menggugat sholawat dan dzikir syirik (Nariyah, al-fatih, munjiyat, thibbul qulub)”. Saya sangat tertarik makanya tanpa pikr panjang saya langsung membelinya. Ternyata yang dibahas dibuku ini semua mengungkap kesyirikan dari sholawat dan dzikir yang biasa say abaca, termasuk sholawat yang sudah banyak di kenal kalangan nu yaitu sholawat nariyah, dikatakan dibuku ini sholawat nariyah tersebut mengandung arti yang syirik karena memohon pertolongan kepada rasullulah Muhammad.saw,

“Wahai allah! Curahkanlah rahmat yang sempurna dan kesejahteraan yang sempurna kepada sayyidina Muhammad sebanyak jumlah kedipan mata, hembusan nafas dan sebanyak seluruh apa yang engkau ketahui. Yang dengannya segala ikatan menjadi lepas (segala kesulitan akan terselesaikan, bukan dengan allah tapi karena rasulullah), segala kesedihan akan lenyap karenanya(jadi bukan karena pertolongan, rahmat, atau karunia allah) dan dengannya segala cita-cita tercapai, dengannya pula segala kebutuhan akan terenuhi, dan dengan wajahnya yang mulia awan berubah menjadi hujan”.

Begitulah yang ditulis dalam buku yang di tulis H.Mahrus Ali ini (ditulis didalam buku tersebut bahwa beliau adalah alumni Ponpes Langitan Tuban). Saya pernah baca bahwa yang membuat sholawat nariyah syirik adalah kata “bihi”, jika “bihi” diganti denga “biha” maka artinya akan berubah dan unsur kesyirikannya akan hilang. Tetapi menurut buku ini itu tetap jelek karena membaca sholawat tersebut dengan syarat allah melenyapkan kesulitan kita, kesedihan kita. Jadi membaca sholawat tersebut kurang ikhlas, ini namanya Su’ul adab.tiada dalilnya. Sebenarnya masih banyak yang dibahas dalam buku ini namun tidak mungkin saya ungkapkan semuanya.

Bagaimana menurut gus mus tentang hal ini? Terus terang ini sangat mengganggu saya karena tidak sesuai dengan apa yang saya yakini selama ini.
Demikian dulu yai, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih. Serta saya sangat berharap gus mus mau menjawabnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Penanya : Syaiful Arifin (Arifin) pada 26 Nopember 2007 14:43:14

Jawab:
Wa’alaikumussalam warahmatuLlahi wabarakatuH.

Buku itu sudah diconter dengan buku hasil kajian kiai-kiai Jember dan Jawa Timur. Ketika diundang di UIN Surabaya untuk berdiskusi tentang pendapat-pendapatnya, si pengaku mantan kiai nu itu tidak mau datang. Coba Anda hubungi Lajnah Ta’lif Wan Nasyr Jawa Timur atau Penrbit “Khalista” Surabaya (telpon: (031) 8415832.

Wassalamu’alaikum warahmatuLlahi wabarakatuH.[2]

Komentarku ( Mahrus ali): 
Bacalah buku jawaban atas buku LBMNU Jember yaitu buku “ Sesat tanpa  sadar “ dan buku “ Kesesatan debat kiyai NU dalam pasca sarjana”. Anda akan tahu kedustaan, penyesatan buku LBMNU Jember itu.



Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1Waru Sidoarjo Jatim






[1] Al a`raf 205
[2] http://www.gusmus.net/page.php?mod=interaksi&sub=1&id=541

Desak Korupsi Jokowi Dibongkar KPK, Aktivis Progress 98 Ditangkap Polisi



JAKARTA (voa-islam.com) - Aksi demo relawan dan aktivis Progress 98 yang mendesak KPK untuk mengusut kasus yang melibatkan Jokowi rupanya menuai badai di Gedung KPK.

Aksi damai ini akhirnya dibubarkan aparat Polda Metro Jaya dengan alasan yang tak jelas. Beberapa diantara aktivis ditahan aparat diantara sekian banyak relawan Progress 98 yang di usir paksa Polisi di depan KPK.

Belasan relawan Progress 98 di tahan tanpa alasan yang jelas oleh Polda Metro. Ketua Progress 98 mengatakan bahwa terjadi tindakan sewenang-wenang demi kepentingan yang pro kepada Jokowi dan Megawati "Relawan ditahab oleh Polda Metro tanpa alasan yang jelas, Hukum dibuat seenakmya sesuai dengan kepentingan yang pro pada Jokowi dan Megawati!!"

Beberapa relawan Progress 98 yang telah ditahan di Polda Metro adalah sebagai berikut,
1. Feko Supriyadi.
2. Irvan.
2. Fikram Rajaq.
3. Feriyanto.
4. Nur Hidayat.
5. Yanto.
6. Dan 10 nama lainnya yang belum ketahuan di tangkap polisi...

Menanggapi relawannya ditangkapi, Faizal angkat bicara "Beginilah cara Polisi menangkap dan menahan aktivis Progress 98 pada Rabu malam (30/7) pukul 19.30 Wib. Demo secara damai ke Gedung KPK untuk menginap dan menuntut penuntasan kasus korupsi Jokowi dan Megawati. Rakyat kecil diperlakukan dengan semena-mena, sementara para koruptor dilindungi."



Ia mengungkap sebuah kejanggalan "Penyidik Polda bungung, tidak tahu apa yang mau dibuat setelah menangkap lima aktivis Progres 98. Aksi damai hanya diikuti 20 aktivis saja, tapi ratusan polisi diterjunkan menangkap aktivis oleh aparat bayaran pro Jokowi dan Megawati" ujarnya lagi.

Faizal menilai lembaga hukum telah menjadi alat kepentingan politik "Lembaga penegak hukum makin bobrok dan menjadi alat kepentingan politi dan bagi kelompok terkait" tegasnya.

    Inilah bukti di mana aparat polisi dan wartawan bayaran makin panik menghadapi tuntutan kami ke KPK untuk memeriksa Jokowi dan Megawati.

Menurut Faizal Assegaf Ketua Progress 98, meski sebagian relawan ditangkap, besok tetap akan melakukan aksi nginap hingga tanggal 21 Agustus dan mendesak KPK penjaran Jokowi dan Megawati. Berikut 4 kasus yang mereka tuntut diselesaikan;

1. Kasus tiga rekening gratifikasi Jokowi,

2. kasus dugaan korupsi APBD Solo saat Jokowi selaku Wali Kota,

3. kasus Bus TransJakarta Jokowi senilai Rp1,5 triliun, dan

4. kasus rekening Jokowi di luar negeri senilai USD 8 juta. Juga kasus Megawati dalam skandal Release and Discharge BLBI.



Ada Pendemo Bayaran menyusup dan melakukan black campaign

Acara damai ini menjadi tegang, Faizal mengungkap ada insiden 'black campaign' dari wartawan bayaran yang diduga dari media Liputan6.com.

"Oknum wartawan ini menyebarkan berita kebohongan dengan memanfaatkan dua orang yang mengku demo bayaran. Tujuannya untuk membuat kampanye hitam kepada aksi damai Progres 98 di Gedung KPK sore hingga malam tadi, yang berakhir dengan penangkapan 5 aktivis Progres 98."

"Diduga berita ini sengaja dibuat oleh Wartawan bayaran Polda dan pendukung Jokowi bernama Muhammad Ali (reporter liputan6.com).

Inilah bukti di mana aparat polisi dan wartawan bayaran makin panik menghadapi tuntutan kami ke KPK untuk memeriksa Jokowi dan Megawati." tutup Faizal kepada narasumber kami. [rio/faizal/voa-islam.com]

Hasil Pilpres 2014 Terindikasi Banyak Kecurangan


Oleh: Indra Hendriana
nasional - Rabu, 30 Juli 2014 | 21:15 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Penetapan hasil rekapitulasi Pemilu presiden 9 Juli 2014 kemarin dinilai banyak kecurangan dan ditemukan indikasi kecurangan. Hal itu terlihat langkah KPU yang tetap memaksakan proses rekapitulasi hitung suara.

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Umum Jendral Soedirman Center, H. Bugiakso melaui pesan singkat. Menurut Bugi, Bawaslu telah merekomendasikan KPU untuk melakukan pemilihan ulang di ribuan TPS di beberapa kota dan kabupaten di Indonesia.

"Hasil pilpres yang penuh kecurangan masih juga dipakasakan untuk diumumkan KPU yang dapat menimbulkan pertanyaan mengapa KPU bersikap berpihak pada kandidat nomor 2 yaitu Jokowi," kata Bugiakso di Jakarta, Rabu (30/7/2014).

Karena itu, Bugiakso melanjutkan saat ini masyarakat hanya dapat berharap kepada Mahkamah Konstitusi untuk membawa keadilan dalam proses pemilu presiden sekarang.

"Mengingat pemilih Prabowo mewakili lebih dari 50 persen pemilih Indonesia menurut tabulasi Jendral Soedirman Center, maka persatuan Indonesia bisa direkonsiliasi bilamana ada keadilan dalam proses pilpres yang jujur dan adil," ujarnya.

Dengan demikian, tanpa proses yang jujur dan adil serta bisa diterima oleh masyarakat, maka sulit akan ada rekonsiliasi nasional yang dapat mewujudkan persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia usai pemilu presiden 2014.

"Politik Indonesia akan berada dalam ketidak stabilan jangka pendek maupun bisa berakibat jangka panjang bila nilai-nilai keadilan tidak terwujud," tutup Bugi.[ris]

Selasa, Juli 29, 2014

Progress 98 Menyerukan Aksi Nginap di KPK Untuk Usut Korupsi Jokowi


 Progress 98 Menyerukan Aksi Nginap di KPK Untuk Usut Korupsi Jokowi


JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Progress 98, Faizal Assegaf menyerukan kepada puluhan relawan untuk melakukan aksi nginap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Demikian rilis Progress 98 kepada tim Redaksi Voa-Islam.com (29/7) di Jakarta.

Menurut Faizal, aksi nginap di KPK ini bertujuan untuk menggugat KPK menuntaskan beberapa korupsi Joko Widodo. "Kita (Progress 98) menyerukan aksi nginap di KPK dan mengundang seluruh relawan untuk menggugat kasus korupsi Jokowi," katanya dalam keterangan pers nya di Jakarta, Selasa (29/7).

Faizal juga mengatakan bahwa ada beberapa korupsi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Ada empat kasus korupsi yang sudah terdaftar di KPK untuk dituntaskan tapi pimpinan KPK menutup mata akan hal itu," imbuhnya.

Menurut Faizal, empat kasus yang harus dituntaskan itu adalah, "Pertama, rekening gendut kampanye Jokowi-JK sebesar USD 8 juta di luar negeri. Kedua, rekening gratifikasi Jokowi kasus release and discharge Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Ketiga, dugaan kasus korupsi Trans Jakarta. Keempat, kasus korupsi Jokowi di Solo," ujarnya.

Oleh karena itu, Faizal mengajak semua masyarakat yang ingin perubahan untuk bergabung dalam aksi ini untuk menuntaskan kasus korupsi Jokowi. "Kini saatnya kita bersama masyarakat bersatu melawan kejahatan korupsi Jokowi dengan cara aksi menginap di KPK. Inilah merupakan momentum yang tepat," bebernya.

Seruan aksi menginap di KPK ini dimaksudkan untuk mendesak KPK menuntaskan masalah yang digugat oleh Progress 98. Progress 98 akan mengirimkan puluhan relawan untuk mengusut kasus korupsi Jokowi serta mulai menduduki gedung kPK pada hari Rabu 30 Juli 2014, pukul 14.00 wib. Aksi pendudukan ini akan berlangsung hingga 21 Agustus 2014. [rioC/voa-islam.com]

Kesalahan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan, seri ke 3





مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح - (ج 5 / ص 440)
قلت فيستفاد منه أنه إذا كانت الخيمة لفائدة مثل أن يقعد القراء تحتها فلا تكون منهية قال ابن الهمام واختلف في إجلاس القارئين ليقرؤوا عند القبر والمختار عدم الكراهة  وقد أباح السلف البناء على قبر المشايخ والعلماء المشهورين ليزورهم الناس ويستريحوا بالجلوس فيه اه  
Syaikh Mulla Ali al-Qari berkata:

Saya berkata: "Maka diambil faidah dari penjelasan di atas bahwa
jika kemah (bangunan di atas makam) ada manfaat, misalnya
untuk duduk para pembaca al-Qur'an di kuburan maka tidak
dilarang." Ibnu al-Hammam berkata: "Ulama berbeda pendapat
dalam memberi tempat duduk bagi orang-orang yang membaca
al-Qur'an di dekat kuburan. Pendapat yang dipilih (kuat) adalah
tidak makruh (boleh)... Dan Sungguh ulama Salaf memperbolehkan
membangun di atas kuburan para guru dan ulama yang masyhur,
agar mereka diziarahi oleh manusia dan mereka bisa beristirahat
dengan duduk di bangunan tersebut"(Mirqat al-Mafatih Syarah
Misykat al-Mashabih, 4/440).
Lihat hal 130  dalam  buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan karya Muhammad Ma`ruf Khozin
Komentarku ( Mahrus ali ):
Ada kalimat penting yang di buang dalam teks aslinya  sbb:
مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح - (ج 5 / ص 440)
قال التوربشتي ولأنه من صنيع أهل الجاهلية أي كانوا يظللون على الميت إلى سنة قال وعن ابن عمر أنه رأى فسطاطا على قبر أخيه عبد الرحمن فقال أنزعه يا غلام وإنما يظله عمله وقال بعض الشراح من علمائنا ولإضاعة المال
Turbatsyi berkata: Membangun kuburan di larang karena  termasuk prilaku masarakat Jahiliyah. Mereka menegakkan kemah di kuburan mayat selama satu tahun. Beliau berkata lagi: Di kisahkan dari Ibnu Umar bahwa beliau melihat kemah dikuburan saudaranya  Abd Rahman lalu  berkata: Copotlah kemah itu wahai pemuda. Sesungguhnya dia sudah di naungi  oleh amal perbuatannya.
Sebagian komentator  dari ulama  kami berkata: Ia  termasuk menghamburkan harta.   
"(Mirqat al-Mafatih Syarah
Misykat al-Mashabih, 5/440).
Komentarku ( Mahrus ali ):
Untuk baca al Quran di kuburan ini tiada dalil yang kuat. Kebanyakan dalilnya lemah yang harus   di tinggalkan dn tidak boleh di ambil lagi.

Inilah fatwa Bin Baz tentang baca al Quran di kuburan :

Membaca Al Qur’an di Sisi Kubur

Yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita, sebagian yang ziarah kubur sering membawa Qur’an –terutama surat Yasin-, lalu membacanya di sisi kubur. Kita sepakat bahwa Al Qur’an adalah kalamullah dan surat Yasin adalah surat yang baik, mengandung pelajaran dan hikmah-hikmah penting di dalamnya. Namun apakah ketika ziarah kubur dituntunkan demikian? Ataukah ada tuntunan atau ajaran lainnya dari Rasul kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Mufti Kerajaan Saudi Arabia di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah ditanya, “Apakah membaca Al Qur’an di sisi kubur termasuk amalan yang tidak dituntunkan khususnya surat Fatihah dan Al Baqarah? Karena setahu saya setelah membaca kitab Ar Ruh karya Ibnul Qayyim bolehnya membaca Qur’an ketika pemakaman mayit dan setelah pemakaman. Beliau menyebutkan bahwa para salaf menasehati agar membaca Al Qur’ah ketika pemakaman.
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata,
Membaca Al Qur’an di sisi kubur adalah di antara amalan yang tidak dituntunkan sehingga tidak boleh kita lakukan. Kita tidak boleh pula shalat di sisi kubur karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan seperti itu. Begitu pula hal tersebut tidak pernah dituntunkan oleh khulafaur rosyidin (Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, dan ‘Ali, -pen). Karena amalan tadi hanyalah dilakukan di masjid dan di rumah sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اجْعَلُوا مِنْ صَلاَتِكُمْ فِى بُيُوتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
Jadikanlah shalat kalian di rumah kalian dan jangan jadikan rumah tersebut seperti kubur” (HR. Bukhari no. 432 dan Muslim no. 777). Hadits ini menunjukkan bahwa kubur bukanlah tempat untuk shalat dan juga bukan tempat untuk membaca Al Qur’an.  Amalan yang disebutkan ini merupakan amalan khusus di masjid dan di rumah. Yang hendaknya dilakukan ketika ziarah kubur adalah memberi salam kepada penghuninya dan mendoakan kebaikan pada mereka.[1]
Adapun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah penguburan mayit, beliau berhenti di sisi kubur dan berkata,
اسْتَغْفِرُوا لأَخِيكُمْ وَسَلُوا لَهُ التَّثْبِيتَ فَإِنَّهُ الآنَ يُسْأَلُ
Mintalah ampun pada Allah untuk saudara kalian dan mintalah kekokohan (dalam menjawab pertanyaan kubur). Karena saat ini ia sedang ditanya” (HR. Abu Daud no. 2758. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Beliau sendiri tidak membaca Al Qur’an di sisi kubur dan tidak memerintahkan untuk melakukan amalan seperti ini..
Memang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar -jika  riwayat tersebut shahih- bahwa beliau melakukan seperti itu, alasan ini tidak bisa dijadikan pendukung. Karena yang namanya ibadah ditetapkan dari sisi Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam atau dari Al Qur’an. Perkataan sahabat tidak selamanya menjadi pendukung, begitu pula selainnya selain khulafaur rosyidin. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai khulafaur rosyidin,
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
Wajib atas kalian berpegang tegus dengan ajaranku dan juga ajaran khulafaur rosyidin yang mendapatkan petunjuk. Gigitlah kuat-kuat ajaran tersebut dengan gigi geraham kalian” (HR. Tirmidzi no. 2676 dan Ibnu Majah no. 42. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih). Ajaran khulafaur rosyidin bisa jadi pegangan selama tidak menyelisihi ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar dan sahabat lainnya, maka itu tidak selamatnya  bisa menjadi pegangan dalam hal ibadah. Karena sekali lagi, ibadah adalah tauqifiyah, mesti dengan petunjuk dalil. Ibadah itu tauqifiyyah, diambil dari Al Qur’an dan ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih.
Adapun perkataan Ibnul Qayyim dan sebagian ulama lainnya, itu tidak bisa dijadikan sandaran. Dalam masalah semacam ini hendaklah kita berpegang pada Al Qur’an dan As Sunnah. Amalan yang menyelisihi keduanya adalah amalan tanpa tuntunan. Jadi, kita tidak boleh shalat di sisi kubur, membaca Al Qur’an di tempat tersebut, berthawaf mengelilingi kubur, dan tidak boleh pula berdo’a kepada selain Allah di sana. Tidak boleh seorang muslim pun beristighotsah dengan berdo’a kepada penghuni kubur atau si mayit. Tidak boleh pula seseorang bernadzar kepada penghuni kabar karena hal ini termasuk syirik akbar. Sedangkan berdo’a di sisi kubur atau berdo’a pada Allah di sisi kubur termasuk amalan yang mengada-ngada.
Lalu Syaikh rahimahullah ditanya oleh salah satu muridnya, “Apalah Imam Ahmad telah rujuk secara perbuatan dari pendapat yang membolehkan berdo’a di sisi kubur? Jazakumullah khoiron, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.
Diriwayatkan mengenai hal ini, namun aku sendiri tidak mengetahui keshahihannya seandainya  beliau rujuk. Namun jika beliau membolehkannya (berdo’a di sisi kubur), maka beliau keliru, sama halnya dengan ulama lainnya. Dan Ibnu ‘Umar sendiri lebih afdhol dari Imam Ahmad.  Sekali lagi, pegangan kita dalam ibadah adalah dalil Al Qur’an dan As Sunnah.
Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An Nisa’: 59).
وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ
Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (dikembalikan) kepada Allah.” (QS. Asy Syura: 10).
وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah.” (QS. Al Hasyr: 7). Amalan ini adalah permasalahan ibadah dan permasalah yang urgent sehingga seharusnya setiap muslim kembalikan pada ajaran Al Qur’an dan As Sunnah yang suci.
Ada yang bertanya lagi pada Syaikh Ibnu Baz, “Apakah engkau berpegang pada madzhab tertentu?”
Beliau rahimahullah menjawab, “Fatwa yang kukeluarkan tidaklah berdasarkan pada madzhab tertentu, aku tidak berpegang pada madzhab Imam Ahmad dan imam lainnya. Yang selalu jadi peganganku adalah firman Allah dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Baik pendapat tersebut terdapat pada madzhab Ahmad, Syafi’i, Malik, Abu Hanifah, atau Zhohiriyah atau pada sebagian ulama salaf di masa silam. Yang selalu jadi peganganku adalah dalil Al Qur’an dan As Sunnah. Saya tidak selalu berpegang pada madzhab Hambali atau madzhab lainnya. Sandaranku sekali lagi adalah pada firman Allah dan sabda Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan yang menjadi petunjuk dari kedua dalil tersebut dalam berbagai hukum. Inilah kewajiban yang harus diikuti setiap penuntut ilmu.
[Referensi: http://www.ibnbaz.org.sa/mat/9920]
Fatwa di atas mengajarkan pada kita suatu pedoman yang penting dalam beragama. Hendaknya kita berpegang teguh pada dalil. Perkataan ulama atau ulama madzhab tidak selamanya bisa menjadi pegangan jika menyelisihi ajaran Al Qur’an dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini berbeda dengan sikap sebagian orang yang terlalu fanatik buta pada madzhab tertentu. Padahal para imam madzhab sendiri tidak memerintahkan kita untuk ikut pendapatnya, yang mereka anjurkan adalah ikutilah dalil.
Imam Abu Hanifah dan muridnya Abu Yusuf berkata, “Tidak boleh bagi seorang pun mengambil perkataan kami sampai ia mengetahui dari mana kami mengambil perkataan tersebut (artinya sampai diketahui dalil yang jelas dari Al Quran dan Hadits Nabawi, pen).”[2]
Imam Malik berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah manusia yang bisa keliru dan benar. Lihatlah setiap perkataanku, jika itu mencocoki Al Qur’an dan Hadits Nabawi, maka ambillah. Sedangkan jika itu tidak mencocoki Al Qur’an dan Hadits Nabawi, maka tinggalkanlah.[3]
Imam Abu Hanifah dan Imam Asy Syafi’i berkata, “Jika hadits itu shahih, itulah pendapatku.”[4]
Imam Asy Syafi’i berkata, “Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku.”[5]
Terdapat riwayat shahih dari Imam Asy Syafi’i, beliau sendiri mengatakan, “Jika ada hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelisihi pendapatku, maka beramallah dengan hadits tersebut dan tinggalkanlah pendapatku.” Dalam riwayat disebutkan, “Pendapat (yang sesuai hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) tersebut itulah sebenarnya yang jadi pendapatku.” Perkataan ini disebutkan oleh Al Baihaqi, beliau mengatakan bahwa sanadnya shahih[6].
Imam Ahmad berkata, “Barangsiapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia berarti telah berada dalam jurang kebinasaan.”[7]
Sekali lagi ulama dan imam madzhab bukanlah Rasul yang setiap perkataannya harus diikuti, apalagi jika menyelisihi  dalil. Ibnu Taimiyah mengatakan, “Adapun menyatakan bahwa wajib mengikuti seseorang dalam setiap perkataannya tanpa menyebutkan dalil mengenai benarnya apa yang ia ucapkan, maka ini adalah sesuatu yang tidak tepat. Menyikapi seseorang seperti ini sama halnya dengan menyikapi rasul semata yang selainnya tidak boleh diperlakukan seperti itu.”[8]
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

@ KSU, Riyadh KSA, 15 Rabi’ul Awwal 1433 H


[1] Do’a ketika ziarah kubur sesuai ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ (وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ) وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, (semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan). Kami insya Allah akan bergabung bersama kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.” (HR. Muslim no. 975)
[2] I’lamul Muwaqi’in, 2/211, Darul Jail
[3] I’lamul Muwaqi’in, 1/75
[4] Dinukil dari Shahih Fiqh Sunnah, 1/39, 41
[5] Majmu’ Al Fatawa, 20/211, Darul Wafa’
[6] Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 14/54-55
[7] Ibnul Jauzi dalam Manaqib, hal. 182. Dinukil dari sifat Shalat Nabi hal. 53
[8] Majmu’ Al Fatawa, 35/121, Darul Wafa’
Komentarku ( Mahrus ali ):

Untuk hadis :
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
Wajib atas kalian berpegang tegus dengan ajaranku dan juga ajaran khulafaur rosyidin yang mendapatkan petunjuk. Gigitlah kuat-kuat ajaran tersebut dengan gigi geraham kalian” (HR. Tirmidzi no. 2676 dan Ibnu Majah no. 42. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih).


Komentarku ( Mahrus ali ):
Saya pernah menunjukkan sisi kelemahannya di salah satu buku saya  dengan gamblang. Namun  disini saya jelaskan secara ringkas saja dan saya tidak menyimpan ilmu  dalam hal ini banyak atau sedikit.

Muhammad al amin berkata:
هَذِهِ اْلأَحَادِيْثُ يَنْطَبِقُ عَلَيْهَا قولُ الْحافِظِ اِبْنِ عَبْدِ الْبَرِّ فِي التَّمْهِيْدِ ( 10 \ 278 ):« وَلَمْ يُخْرِجِ الْبُخَارِيُّ وَلَا مُسْلِمٌ بْنُ الْحَجَّاجِ مِنْهَا حَديثًا وَاحِدًا. وَحَسْبُكَ بِذَلِكَ ضُعْفًا لَهَا ».
Hadis – hadis  ini berlaku kata-kata Hafiz Ibnu Abdul Barr di kitab Tamhid (10 \ 278): «Bukhari  dan Muslim bin Al Hajjaj tidak meriwayatkan   satu  hadis ini. Dan dengan nya  cukup hadis tsb untuk dikatakan lemah.

وَمَنْ نَقَلَ تَقْبَلُ الأُمَّةُ لِهَذَا الْحَديثِ بِالْقَبُولِ فَلَمْ يُصِبْ بِذَلِكَ أيضاً. فَقَدْ نَقَّلْنَا عَنْ أَحَدِ الْمُتَقَدِّمِينَ تَضْعِيفَهُ ، وَهَذَا يَكْفِي لِسُقُوطِهِ.
Barang siapa yang mengutip bahwa umat telah menerima hadis itu dengan baik, maka tidak benar. Sungguh kami telah mengutip salah satu tokoh terdahulu yang melemahkannya. Ini sudah cukup bahwa hadis tsb jatuh nilainya.

فَالْحَديثُ لَيْسَ لَهُ طَرِيقٌ يُعْتَبَرُ بِهَا إلّا عَنْ مَجْهُولَيْنِ ( مُثَنًّى مَجْهُولٍ ) عَنِ العرباض بْنِ سَارِيَةٍ.

Hadis itu tidak memiliki jalur periwayatan yang bisa di andalkan kecuali  dari dua anonim ( perawi yang tak dikenal )  dari Al Irbadh bin Saroyah.

وَهَذَا الأَمْرُ دِينٌ فَاُنْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِيْنَكُمْ. هَلْ نَأْخُذُهُ عَنْ مَجَاهِيلَ ؟! نَعَمْ بَعْضُ الْمُتَقَدِّمِينَ وَكَثِيرٌ مِنَ الْمُتَأَخِّرِيْنَ يَأْخُذُ عَقِيْدَتَهُ عَنْ مَجَاهِيْلَ وَيُصَحِّحُ مِثْلَ هَذَا الْحَديثِ ، بَلْ مَنْ كَانَ أَضْعَفَ مِنْهُ. أَمَّا أَنْ يَحْتَجَّ بِهِ عَلَينَا فَلَا.
Ini adalah sebuah agama dan lihatlah dari  siapa Anda mengambil agamamu. Apakah kita ambil agama dari perawi yang tak di kenal.
 Ya, beberapa kalangan orang – orang dahulu  dan banyak generasi terahir ini mengambil akidah dari perawi – perawi yang belum diketahui dan hadis  seperti itu langsung dibenarkan, bahkan menerima yang  lebih lemah dari dia. Bila di buat bantah  kepada kita, maka  tidak bisa.

Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1Waru Sidoarjo Jatim