Senin, Agustus 04, 2014

Kenapa Tiba-Tiba Syiah, Kaum Nasrani & Timses Jokowi Sibuk Dengan ISIS?




JAKARTA (voa-islam.com) - Dengan dalih Untuk melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjaga persatuan Indonesia, benih-benih gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia harus segera ditolak demikian tulis RMOL.
Yang cukup menggelitik, kenapa Ijabi dan aliran Syiah, Katholik, Protestan dan timses Jokowi ikutan pusing?

Berbagai elemen keagamaan dan partai politik tiba-tiba gusar dengan ISIS. Mereka berbondong-bondong berkomentar di media dan membaut seminar-seminar dengan alasan untuk mencegah benih gerakan yang dipimpin Abu Bakar al Baghdadi itu menyebar di Indonesia, sejumlah tokoh agama pun akan menggelar jumpa pers. Jumpa pers ini juga akan disertai dengan pemutaran video tentang ISIS di Indonesia serta pembahasan terkait dengan genealogi teologi gerakan ISIS.

Acara yang digagas aliran sesat dan timses Jokowi ini salah satunya, acara yang direncanakan OASE dan ketua IJABI Syiah Jalaludin Rahmat in akan menghadirkan sejumlah tokoh, dalam jumpa yang difasilitasi oleh Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (Oase) ini, intelektual muda NU yang juga pemikir liberal Zuhairi Misrawi, Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia Jalalludin Rakhmat, Romo Benny Soesetyo dari KWI, Suryanandar dari Organization of Taoism, Maulana Zafrullah Pontoh dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Palty Panjaitan dari HKBP, Sheila Soraya dari Majelis Rohani Baha'i, Romo Daniel S dari Gereja Ortodoks Siria dan lain-lain.

Pandangan para tokoh agama soal ISIS ini juga akan disampaikan secara terbuka kepada Presiden Indonesia yang baru.

Gerakan ISIS ini cukup membuat khawatir banyak publik di Indonesia. Terlebih setelah beredar luas rekaman berjudul "Join the Ranks" dimana seseorang yang mengaku warganegara Indonesia, dan mengajak orang Indonesia berjuang bersama ISIS demikian lansir RMOL.
Proyek-proyek Islamophobia di media, satu persatu dirilis oleh media-media nasional kafir dan juga media Republika ikut membebek menyebarkan berita buruk tentang isu keislaman, bom palsu di Depok, pelaku demokrasi yang membombardir 'kekhalifahan' ISIS di Suriah dan Irak hingga alpa mengawasi kejahatan konspirasi syiah dan kaum kafir zionis yahudi beserta sekutunya di Gaza, Suriah, Irak, Afghanistan hingga Indonesia.
isu-isu SARAP (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan dan Politik) yang semuanya dibangun untuk mendeskreditkan umat Islam, masih ingat kasus Romo Magnis? Kasus Wimar Witoelar? Kasus kasarnya relawan Jokowi pada media-media Islam yang berseberangan dengannya? Atau kasus bendera Tauhid uang dinistakan The Jakarta Post?
Tak hanya oknum pemerintah yang mengejar karir dengan menjual kerukunan antar umat dan kedamaian umat Islam di Indonesia, media kafir ikut berperan menca "Bahkan media massa sekuler juga mendapat kucuran dana dari berbagai kedubes negara kafir untuk kampanye anti terorisme. Jadi ini memang proyek besar." ujarnya lagi.
"Makanya pihak pihak yg diuntungkan dari issue terorisme ini terus berupaya untuk memelihara isssue ini, atau dalam istilah lain, justru institusi negara dan media massa menjadi peternak kasus terorisme." imbuh Munarman kepada Voa-Islam.com. Hal ini bukan tiba-tiba, grand design ini 'sudah menjadi konspirasi global "Ini sejalan dengan grand design Rand Corporations yang sudah diadopsi oleh pemerintah Amerika Serikat, yaitu menjadikan Islam sebagai musuh barat setelah era perang dingin berakhir." kata Munarman lagi.
Saat ini isu sexy yang diangkat seantero jagat adalah terkait ISIS (Islamic State Iraq & Suriah), kedepan jebakan-jebakan dan false flag akan diarahkan pada pendukung ISIS dan 'Kekhalifahan Islam' di Suriah dan Irak yang menunjuk mantan agen intelijen partai Baats di Irak yang menjadi Khalifah Ibrahim, Abu Bakr Al Baghdady. Jika saja ada aksi kriminal, tak segan-segan ditangkap dan pemerintah menyatakan yang mendukung ISIS akan dicabut kewarganegaraannya.
Ancaman serius bagi pendukung ISIS yang kini berubah nama IS atau kepanjangan dari Islamic State atau Daulah Islam.
Divide Et Impera Modern : Menghidupkan Lagi Adu Domba Umat Islam
Munarman kembali menjelaskan hal yang tersembunyi dibalik kasus terorisme atau teroristainment ini. Ia mengungkap, "Namun agar perang terhadap Islam ini tersamar, digunakanlah jargon terorisme, ekstrimis, radikal dan fundamentalis. Dalam dokumen Rand Corporations yang berjudul 'War Againts Extrimist Islam' jelas sekali bahwa mereka strategi mereka adalah justru menggunakan umat Islam sendiri untuk berperang dengan apa yg mereka sebut extrimist Islam atau kaum fundamentalis yang punya agenda penerapan syariat islam."
Jadi dalam bahasa lain, politik adu domba atau devide et empera sedang dijalankan saat ini. Untuk memancing kelompok Islam ada dipihak mereka, maka kampanye issue terorisme dengan bom sebagai triggernya akan menjadi pola yang konstan. Jadi jangan heran ke depan akan muncul berbagai bom rekayasa dan pemberitaan yang bombastis, karena media sekuler sudah berhasil mereka galang, dan bahkan media sekuler menjadi ujung tombak sebagai propagandis issue terorisme.
Pemberitaan tersebut adalah sebagai cipta kondisi, untuk melakukan berbagai operasi penangkapan, pengusiran (yang akan dilakukan oleh masyarakat terhadap terfitnah teroris), bahkan pembunuhan terhadap aktivis Islam atau License To Kill.
Ini sudah diperingatkan oleh Allah sebagaimana dalam surat Al Anfaal ayat 30, bahwa "orang orang kafir akan terus menerus melakukan makar dgn cara memenjarakan, menangkap, mengusir dan membunuh mukminin." ujar Munarman
OASE Syiah Menjadi Event Orgaziner Bahas ISIS Dengan Bonceng Agenda BNPT. Ada Apa?
Dari berbagai informasi yang dihimoun tim VOA-ISLAN, OASE sebuah lembaga yang juga diketuai oleh antek syiah internasional dan ketua IJABI Jalaludin Rahmat ini sibuk membahas ISIS yang merupakan agenda #teroristainment dan islamophobia BNPT.
OASE dalam undangan yang tersebar di Whatapps ini, mengundang Bapak/Ibu utk hadir pada acara Pers Conference "TOLAK ISIS. Umat beragama & Kepercayaan Menolak ISIS di Indonesia" Hari Senin, 4 Agustus 2014 di Galeri Cafe, TIM. Pk 14.00-16.00.

Pembicara:
1) Bpk Suprih Suhartono, Presidium DPP Badan Koordinasi Organisasi-organisasi Kepercayaan thd Tuhan YME (BKOK)
2) Pdt. Dr Phil Erari- Ketua Persatuan Gereja Indonesia.
3) Bpk Suryanandar -Ketua Tao Indonesia
4) Maulana Zafrullah Pontoh - Jemaat Ahmadiyah Indonesia
5) Pdt Dr. Palty Panjaitan - HKBP Philadelphia.
6) Romo Benny Susetyo- Konferensi Wali gereja Indonesia/Setara Institute
7) Bpk Zuhayri Misrawi, Lc -Intelektual Muda NU
8) Ibu Sheila Soraya, Majelis Rohani Bahai
9)*Pandite Wayan, Ketua Hindu Dharma Indonesia.
10) Bpk Mokhtar Pakpahan, Tokoh Buruh Indonesia
11) Romo Daniel-Gereja Ortodox Syria
12) KH. Jalaluddin Rakhmat- Penasehat OASE/Ketua Dewan Syura IJABI-Syiah.

Susunan Acara:
¤ Pemutaran film ISIS
¤ Menyanyikan lagu Indonesia Raya
¤ Slides "Kekejaman ISIS/ISIS's Nightmares"
¤ ISIS dalam tinjauan Sejarah Islam-Dr Jalaluddin Rakhmat
¤ Komentar para tokoh agama
¤ Pernyataan sikap para tokoh Agama & Kepercayaan yang akan diberikan kepada Menkopolhukkam, Presiden & Wakil Presiden Terpilih.
¤ Tanya jawab dgn wartawan acara ini Event Organizernya dari kalangan Syiah..
Agenda ini jelas-jelas telah menumpang agenda BNPT yang disinyalir sebagai pengalihan isu pilpres, disisi lain syiah, katholik dan timses Jokowi yang namanya tersebut diatas tak membahas soal Gaza dan agenda kekejaman syiah di Suriah. Mereka luput mengutuk zionis yahudi yang melakukan kejahatan pada tragedi Gaza Palestina dan kejahatan sobat Jalaludin syiah di Suriah yang sudah lebih dari dua tahun dibantai Presiden Suriah Syiah Bashar Al Assad.
Mereka berkomplot jahat secara sistematis, bersama-sama 'menabuh genderang perang' dengan bebas merusak kerukunan dan buas mengacak-acak kedamaian Idul Fitri dengan isu-isu SARAP (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan dan Politik) yang semuanya dibangun untuk mendeskreditkan umat Islam, masih ingat kasus Romo Magnis? Kasus Wimar Witoelar? Kasus kasarnya relawan Jokowi pada media-media Islam yang berseberangan dengannya? Atau kasus bendera Tauhid yang dinistakan The Jakarta Post?Atau anda masih ingat kasus terbaru soal ISIS yang oleh media bagai isu seksi yang mampu menambah pundi-pundi mafia dan cukongnya. 
Tak dapat pungkiri, peran jaringan media katholik seperti media besutan Ivan Kats CIA, Kompas dan CSIS, Tempo dan kaum liberal, agen ABRI merah seperti BNPT dan densus 88 menjadi media nomor satu perusak utama keagungan Islam bahkan sejak 1960, berita-berita aksi terorisme gerakan pengacau keamanan dan jelas telah membunuhi aparat keamanan di Papua tidak disebut sebagai teroris, melainkan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Dan kini syiah ikut gerbong yang sama...
Ini bukan pengalihan isu biasa, naudzubillah, serangan ormas dan LSM menyebarkan Islamophobia ada dimana-mana, demi uang dan jabatan. Waspadalah. [adivammar/voa-islam.com]

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan