Sabtu, Juli 12, 2014

Clinton Diduga Intervensi KPU soal Pilpres



Oleh: Ajat M Fajar
nasional - Minggu, 13 Juli 2014 | 07:04 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Bill Clinton akan mendatangi Indonesia. Namun kunjungan itu menimbulkan spekulasi bagi sebagian pihak.

Penasihat pasangan Prabowo-Hatta, Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo menilai kedatangan Bill Clinton ke Indonesia diduga untuk mengintervensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres 2014.

"Ini bukan kunjungan biasa tapi kunjungan politik yang dapat mengintervensi penghitungan suara pilpres oleh KPU," kata Suryo dalam keterangan persnya, Sabtu (12/7/2014).

Menurutnya, kunjungan Clinton itu tidak lazim dan dinilai berbahaya bagi independensi KPU. Pasalnya Indonesia masih dalam posisi masa transisi pemerintahan dan baru selesai melakukan pilpres.

"Clinton memang bukan Presiden Amerika lagi, tapi jangan lupa dia menjadi Presiden Amerika karena dibantu oleh James Riyadi. Semua orang tahu pengusaha Indonesia James Riyadi saat ini menjadi salah satu sponsor pasangan Jokowi-JK," ungkapnya.

Lawatan tersebut juga patut diwaspadai karena sejumlah perusahaan Amerika masih bermasalah dengan UU Minerba.

"Mereka pasti tahu Prabowo sangat konsen dengan pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Ini yang ditakuti mereka. Kemarin mereka kirim wartawan Allan Nairn untuk menghadang laju Prabowo. Sekarang mereka kirim Clinton," imbuhnya.

Suryo mengingatkan pemilu kali ini bukan hanya persaingan antara Prabowo dan Jokowi tetapi antara perlawanan Indonesia terhadap kekuatan asing.

"Kita perlu menjaga dan mengawal KPU agar benar-benar independen dan terhindar dari intervensi asing dalam melakukan penghitungan suara. Kalau Prabowo kalah, ya itu artinya pihak asing yang menang," pungkasnya. [mes]
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan