Selasa, Juni 10, 2014

Makanan tahlilan , sms dari Bojonegoro

Assalau alaikum wr wb.ngapunten pak kiai kepareng dalem nyuwun pirso dalem mengadakan syukuran mengundang tetangga makan2 terus wangsule dalem betani oleh2 berupa nasi dan lauk di rege kados menawi piyambak,e kenduren utawi berkat.menopo dikeparengaken p.kiai? tapi mboten kenduri.jzkwlh yusuf bjnegoro

Saya jawab:
Wss. Syukuran  itu  tidk  ada  tuntunannya. Kalo mau gitu , undangan  makanan  bersama tanpa diba an  ,


Dia kirim sms lagi:
Nggih pak kiai,nyuwun pirso malih menawi wonten pak lik gadah hajat sunatan wonten slametanipun, dalem mboten dugi dalem anti slametan tapi p.kiai, pak lik dalem ngirimi nasi,sayur,lauk pauk ditambah berkat meniko dalem makan kados pundi hukumipun p.kiai?jzkmlh

Saya jawab:
Tidak usah  dimakan  karena  biasanya  ada   bacaan  syirik  dlm  selametan  atau  kenduren

Komentarku ( Mahrus ali ):

Hewan yang di sembelih untuk aktivitas yang terdapat unsur kesyirikannya  termasuk  ma uhilla  lighoirillah –yaitu hewan yang di potong bukan untuk Allah  tapi untuk kesyirikan, bukan untuk tauhid. Ia  untuk kedurhakaan bukan untuk kebaikan. Makanya  tidak boleh dimakan.


Ada artikel sbb:
Assalamualaikum.
Orang yang menyembelih ayam dengan membaca atas nama Allah untuk dihidangkan pada acara kirim doa untuk orang yang meninggal, bagaimana hukum sembelihan tersebut? Apakah semuanya haram, atau ada perincian? Mohon penjelasan.
Jazakallahu khairan.
(Musthofa, Ponorogo 085649866329)
Jawab:
Wa’alaikumsalam.
Mendoakan kebaikan untuk orang yang meninggal adalah perbuatan yang disyari’atkan, mereka sangat membutuhkannya dikala mereka sudah tidak mampu lagi beramal. Namun mengirim doa untuk orang yang meninggal dengan mengadakan acara khusus (tahlilan) untuk itu maka ini perbuatan bid’ah yang tidak ada landasannya.
Adapun hukum sembelihan yang disembelih hanya sekedar untuk dihidangkan pada acara tersebut (tahlilan) maka selama orang yang menyembelih masih muslim dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang mengeluarkan dia dari islam (seperti syirik besar) maka halal sembelihannya, jika disembelih dengan cara yang syar’i.
Syeikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafidhahullah (Muhaddits kota Medinah dan pengajar di Masjid Nabawy saat ini) pernah ditanya:
هل يجوز أكل الذبيحة التي تقدم بمناسبة بدعية مثل المولد النبوي أو في العزاء؟
“Bolehkah memakan sembelihan yang dihidangkan pada acara bid’ah seperti maulud nabi atau ketika ta’ziyah?”
Beliau menjawab:
يجوز أكل الذبائح التي تقدم في مناسبات بدعية، ومن كانت بدعته مكفرة لا تؤكل ذبيحته.
“Boleh memakan sembelihan yang dihidangkan untuk acara-acara bid’ah, dan barangsiapa yang jenis bid’ahnya adalah jenis yang mengkafirkan maka tidak boleh dimakan.” (Pertanyaan ini diajukan kepada beliau di Masjid Nabawy ketika mensyarh Sunan Abi Dawud, Kitab Adh-Dhahaya, Bab Fi An-Nahy an tushbara Al-Baha’im wa Ar-rifq bi Adz-dzabihah).
Wallahu a’lam.
Ustadz Abdullah Roy, Lc.
Sumber: tanyajawabagamaislam.blogspot.com
Komentarku ( Mahrus ali ):
Realitanya  dalam aktivitas kebid`ahan banyak yang mengandung kesyirikan dan keharaman, karena itu hewan yang  di potong karenanya  termasuk ma uhilla  lighoirillah bukan untuk  Allah tapi  untuk setan, bukan untuk tauhid tapi untuk syirik.
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
 

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan