Senin, Juni 16, 2014

Duh, Bacaan Alfatihah Jokowi Salah saat jadi Imam Shalat Maghrib


  By Asqi Resnawan on 4:20 AM
 
Beredar video di Youtube dengan judul "Jokowi menjadi Imam Shalat Maghrib di pesantren tasik". Video berdurasi 8:56 menit ini diunguh oleh akun "Jokowi Jusuf Kalla" pada tanggal 14 Juni 2014.

Video ini juga beredar di facebook dan ada yang berkomentar: "ini sengaja dibuat videonya agar orang tau bahwa jokowi bisa jadi imam atau biar orang tau kalau bacaannya seperti itu? gimana ya dengan makmumnya apa perlu mengulang lagi sholatnya ato tidak, karena fatihah itu bagian dari rukun sholat jika bacaan seperti itu," tulis Fadlan Sinaga di laman fb.

Emangnya bacaan Jokowi salah? Setelah di cek di link Youtube dan diputar berulang kali, memang ada yang mengganjal. Secara umum, makhroj bacaan Al-Fatihah Jokowi lumayan bagus, tapi masih ada yang salah... sirotholladzina-an amta alaihim... dibaca : sirotholladzina-amta alaihim... (hilang "an")


Di komentar Youtube juga ada yang mengoreksi. "yang benar "siraatal ladheena AN "amta" alaihim..... kok jadi... "siraatal ladheena "amta" alaihim...." (Umroh Sunnah)

Tentu karena bacaan Al-Fatihah adalah merupakan Rukun dalam Sholat maka selaku Imam harus benar dulu bacaannya. Dan karena akhir-akhir ini sering beredar berita tentang "Jokowi Sholat" "Jokowi Jadi Imam" semoga Jokowi atau orang dekat Jokowi memberitahu tentang kesalahan ini untuk diperbaiki karena tanggung jawab Imam itu berat, memikul keseluruhan makmum (pks piyungan)

http://muslimina.blogspot.com/2014/06/inilah-kualitas-bacaan-al-quran-jokowi.html
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Bukankah ada kewajiban dari ma'mum untuk memperbaiki imamnya ketika imamnya lupa?

    BalasHapus
  2. iya...sepertinya kaya' hilang.."AN" nya....atau mungkin terlalu cepat bacanya...jadi agak kocar-kacir...karna memang Al qur'an kalau jarang dibaca bisa GRETOLEN (jawa)....kalau pas lagi baca..

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan