Kamis, Mei 22, 2014

Fahri Hamzah: Kasus Jokowi Lebih Berat Dari Century

By on 6:44 PM

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengatakan kasus Bus Transjakarta yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) lebih berat jika dibanding kasus Centrury. Hal ini diungkap Fahri pada akun Twitternya @Fahrihamzah selepas mengikuti acara Indonesia Forum di Stasiun Metro TV, Kamis (22/5) malam.

"Topik debat, "uji figur capres" tapi moderator tanya soal TKS-nya SDA. Saya mulai meluruskan itu OOT. Masuk ke TIM JJ, salah seorang ya bukan orang partai. tapi gapapa, kita jabanin. Mereka ditanya soal, "kapasitas komunikasi jokowi". Saya dah siap peluru, kirain mau diadu. Ternyata hanya ditanggapi 2 panelis yang nampaknya juga cukup lunak. No problem," tulis Fahri.

"Saya menduga saya akan ditanya "soal Prabowo emosional". Saya pikir itu apel to apel lah. Tiba-tiba diserang pakai kasus, apalagi kasus penculikan, skil komunikasi jkw vs kasus puluhan tahun lalu. Maka saya protes. Apa perlu saya bongkar kasus juga pada jokowi? Saya ungkap kasus korupsi bus TransJakarta," lanjut Fahri.

Menurut Fahri kasus jokowi lebih berat karena dalam proses penyidikan sekali lagi penyidikan sudah ada TSK.

"Dan yang menjadi TSK adalah kepala dinas yang persis di bawah gubernur. Pengadaan triliunan pasti dilaporkan. Saya khawatir kasus ini mirip CENTURY yang dihentikan prosesnya karena polisi lihat Boediono nyawapres," katanya.

Lalu, kata Fahi, kita tersandera kasus ini, 5 tahun Wapres jadi bulan-bulanan.

"Pikirkan itu, jangan main-main. Jadilah debat itu panas dari awal. Saya kabari bahwa saya tidak takut dikeroyok," ungkap Fahri.

Menurut Fahri, seribu orang kalau memang dirinya tidak salah akan dia lawan, namun seorang anak kecil kalau dia benar akan ditakutinya.

"Mudah-mudahan publik melihat sikap tidak fair itu tidak baik, selamat istirahat," pungkasnya.

[dm/pksnongsa.org]
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan