Jumat, April 11, 2014

Suara PDIP tak capai 20%, Jokowi patut jadi 'kambing hitam'




A. Z. Muttaqin Jum'at, 11 Jumadil Akhir 1435 H / 11 April 2014 20:41

foto ilustrasi
JAKARTA (Arrahmah.com) – Perolehan suara PDIP versi hitung cepat Indobarometer Indonesia yang hanya 18,97 persen, dinilai oleh beberapa kalangan pengamat politik sebagai antiklimaks hingar bingar pencitraan dan pengkarbitan sosok Joko Widodo alias Jokowi .
Calon presiden Jokowi yang diusung partai berlogo banteng moncong putih ini, dinilai tidak mahir dalam melakukan komunikasi poliitik. Akibatnya dalam pemilu legislatif (pileg) 2014 gagal menembus angka 20 persen.
Untuk itu Jokowi pantas menjadi ‘kambing hitam’, pasalnya blusukan yang menjadi keunggulan Gubernur DKI Jakarta itu hanya sebagai pencitraan Jokowi. Hanya untuk salaman, foto-foto, basa-basi sementara lalu masuk televisi.
“Komunikasi yang dilakukannya seolah tulus dan empati. Padahal publik membaca ada motif lain yang tersembunyi,” ujar pengamat media UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra dalam keterangan resminya, Jumat (11/4/2014), tulis POL.
Pencitraan yang dilakukan Jokowi, katanya, tidak ada pengaruhnya pada perolehan suara PDIP pada pemilu legislatif 9 April 2014.
Seharusnya, ketika diberi mandat menjadi capres PDIP, katanya, Jokowi meningkatkan komunikasi dengan rakyat. Terutama dalam menjawab sentimen negatif yang ditujukan kepadanya.
Serangan yang semakin gencar, seperti menagih janji Jokowi dalam mengurus Jakarta, hingga mengungkit kembali mobil Esemka bukan hanya dijawab ‘Aku rapopo’.
“Ini tidak menjawab substansi tuduhan tersebut. Seharusnya Jokowi menangkis dengan tangkas dan cerdas,” tandasnya. (azm/arrahmah.com)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sekelas gubernur Jokowi itu bukan sosok terunggul bahkan terkesan terlemah, kurang tanggap terhadap issu politik kerakyatan dan tidak tampak kebijakannya, malah sisi negativnya yang tampak, suatu misal jalan macet masih terus bergulir di Jakarta, bahkan lebih parah. Banjir juga masih tetap membingungkan masarakat Jakarta, dan masalah mobil bekas yang di impor dari Cina.
  Jokowi itu tersohor, namanya melejit karena di backing oleh konglomerat, pengusaha Yahudi dan Cina. Merekalah yang punya media massa, mereka punya dana untuk membayar ratusan bahkan ribuan wartawan untuk merobah Jokowi lemah menjadi seolah kuat, curang seolah ratu adil, dungu seolah responsif kepada persoalan yang  dihadapinya.
Orang – orang zalim itu teman muhallid orang yang zalim
إِنَّهُمْ لَن يُغْنُوا عَنكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ۚ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۖ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ
 Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari siksaan Allah. Dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa. Jatsiyah 19

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan