Rabu, April 23, 2014

Ketua Rabithah Ulama Syam Ingatkan Warga Indonesia Tak Termakan Isu yang Menyudutkan Wahabi



KETUA Rabithah Ulama Syam, Syaikh Prof Dr Usamah Ar Rifai, meminta warga Indonesia tidak termakan isu yang menyudutkan pihak Wahabi sebagai dalang perang Suriah.
Tudingan seperti ini banyak dihembuskan oleh orang-orang Syiah untuk mengadu domba sesama Muslim.
“Tentu saja (tudingan terhadap Wahabi, red) ini tidak benar. Ini tidak ada dasar kebenarannya sama sekali. Konflik yang sebenarnya terjadi adalah antara rezim penguasa yang zalim, kafir lagi fajir (melampaui batas, red) dengan rakyat Suriah secara umum (kaum Muslimin),” kata Syaikh Usamah Ar Rifai kepada wartawan Indonesia yang tergabung dalam tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU) termasuk Islampos di Turki, usai konferensi pers Muktamar Ulama Suriah, Senin (14/4).
Meski berpaham Asy’ari, Syaikh Usamah tidak mau terpancing dengan isu-isu pertentangan seperti itu. Dia mengatakan di Suriah seluruh elemen Ahlussunah wal Jama’ah bersatu melawan Rezim Basyar.
“Alhamdulillah, seluruh komponen kaum Muslimin, baik dari sufi, salafi dan lain sebagainya dari kalangan Ahlussunnah wal Jama’ah bersatu dalam menghadapi rezim kafir ini. Dan majelis pertemuan saat ini (Muktamar Ulama Suriah) merupakan perwakilan dari seluruh ulama, dai, dan para imam dari seluruh Suriah dari kalangan Ahlussunnah wal Jama’ah,” pungkas ulama yang sangat disegani di Suriah ini. [JITU/islampos] Senin 13 Jamadilakhir 1435 / 14 April 2014 21:39
***
Ikatan Ulama Suriah: Bukan Wahabi yang Bermasalah di Suriah, tapi Syiah
Ahad 12 Jamadilakhir 1435 / 13 April 2014 12:44
TUDUHAN berbagai media bahwa konflik Suriah adalah perang saudara itu tidak benar. Apalagi mengaitkan krisis Suriah dengan isu pertentangan Wahabi dan Sufi.
Menurut Wakil Ketua Ikatan Ulama Suriah, Syekh Musthofa Ahmad Hamid, bukan Wahabi yang bermasalah di Suriah tapi Syiah.
“Ketahuilah, yang terjadi sesungguhnya adalah peperangan antara Ahlus Sunnah dan orang-orang Shofawiyyin (penganut syiah.red). Mereka adalah kepanjangan tangan Iran yang ada di Suriah. Mereka yang sejatinya memasukkan rezim fasik ini di Suriah,” ucapnya kepada Tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU) saat jeda Muktamar Ulama Suriah di Turki, Jum’at (11/4/2014).
Pimpinan madrasah dan Mahad Tahfidzil Quran Homs,Suriah ini menyerukan kepada kaum muslimin untuk mewaspadai gerakan Syiah dan Shofawiyah yang di belakangnya berdiri kekuatan barat.
“Mereka berupaya untuk memusuhi Islam dan kaum muslimin. Mereka berupaya menguasai Irak, Lebanon dan saat ini Suriah. Namun Alloh menjaga negri Syam dari mereka. Dan Insya Alloh negeri Syam akan menjadi kuburan bagi mereka,” kata ulama kharismatik ini optimis.
Selain itu Syekh Musthafa juga menyarankan kepada kaum muslimin , agar memiliki jiwa ukhuwah Islamiyyah untuk bangkit membantu saudaranya di Suriah baik atas nama pribadi, organisasi maupun negara.
“Setiap kita dituntut untuk menunjukkan sikap pembelaan dan dukungan kepada saudaranya sesama muslim. Sebagaimana yang telah diwajibkan oleh Alloh ta’ala dalam  Al Qur’an,” pungkasnya. [JITU/islampos]
***
Konflik Suriah Bukti Syiah dan Komunis Kerjasama Perangi Islam
Kamis 2 Jamadilawal 1434 / 14 Maret 2013 08:19
RUSIA, China, dan Iran saling bekerjasama untuk memerangi kaum muslimin di Suriah. Ini membuktikan Syiah dan Komunis bisa harmonis untuk memerangi kaum muslimin. Demikian dikatakan ulama Suriah, Syekh Khotib As-Suri’ dalam Tabligh Akbar Konflik Suriah Dampak Kesesatan Akidah Syiah di Masjid Darussalam, Kota Wisata, Cibubur, Selasa (12/3/2013).
Tiap bulan, kata Syekh Khotib, Rusia menyuplai senjata ke Suriah atas biaya Iran.  Namun meskipun Syiah dan Komunis bersatu, banyak dunia Islam masih berdiam diri.
“Tapi semuanya bisu melihat ini, tapi kami yakin Allah membantu kami,” tegasnya.
Ulama Suriah ini pun mempertanyakan posisi dunia Arab dalam melihat konflik Suriah. Mereka bungkam tanpa bisa berbuat banyak.
“Mana persatuan negara Arab? Tidak ada satupun persatuan yang bisa menyelamatkan Suriah, melainkan pertolongan dari Allah saja,” sambungnya. (Pz/Islampos)
(nahimunkar.com)
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan