Minggu, Maret 23, 2014

Kepemimpinan Indonesia tak butuh Jokowi


TOKOH pendidikan dan kebudayaan, Franz Magnis Suseno mengatakan bahwa untuk merubah Indonesia tidak butuh kepopularan sosok seperti Jokowi.



"Sebab, pemimpin yang popular itu belum tentu bisa menyelamatkan bangsa," ujar pakar Franz Magnis di Jakarta, Sabtu (22/3/2014).

Gubernur DKI Jakarta itu, katanya, bukanlah seorang pemimpin yang baik. Karena jika pemimpin yang baik, seharusnya bisa memegang teguh janji politiknya ketika berkampanye meminta dukungan rakyat.

"Kata seorang pemimpin itu harus dipegang, seperti janji dan komitmennya. Bagi rakyat, adalah janji seorang pemimpin akan selalu dipegang," kata Romo Magnis.

Selain itu, lanjutnya,  popularitas juga tidak cukup. Karena tidak memiliki kemampuan memberikan harapan. Apalagi Indonesia memiliki banyak permasalahan di berbagai bidang dan sektor, mulai dari ekonomi, politik hingga keamanan negara.

"Yang kita butuhkan adalah seseorang yang memberikan kesejahteraan, keamanan, dan kemajuan ekonomi untuk bangsa," tandasnya.

Di mata Romo Magnis, Gubernur DKI Jakarta yang mendeklarasikan diri siap menjadi presiden ini belum memiliki visi dan misi. Di zaman yang serba canggih dan penuh tantangan ini,  bagi rakyat yang menjadi barometer itu visi dn misi.

"Bagaimana dia mau memimpin kalau dia tidak punya visi dan misi. Karena pemimpin yang tidak memiliki visi dan misi tidak akan memadai di tahun 2014," pungkasnya.(pol)



Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan