Senin, Maret 03, 2014

Berkah kotoran Imam





By Asqi Resnawan on 9:55 PM

Bagi syiah, ini hal yang biasa. Bagi penganut syiah, kotoran para imam bukan sesuatu yang menjijikkan, tapi sumber keberkahan. Bagi penganut syiah, kotoran para imam menyebabkan masuk surga.
Berikut keterangan dalam kitab Syiah, Anwarul Wilayat, karya Ayatolah Mulla Zaenal Abidin Al-Kalba Yakani,

“Kotoran dan air kencing para imam bukan sesuatu yang menjijikkan dan tidak berbau busuk, bahkan keduanya bagaikan misik yang semerbak. Barang siapa yang meminum kencing, darah dan memakan kotoran mereka maka haram masuk neraka dan wajib masuk surga.” (Anwarul Wilayat, halaman 440, th. 1419 H.)
Kentut Imam Bagaikan Bau Misik
Abu Jafar berkata: “Ciri-ciri Imam ada 10:

Dilahirkan sudah dalam keadaan berkhitan.
Begitu menginjakkan kaki di bumi ia mengumandangkan dua kalimat syahadat.
Tidak pernah junub.
Matanya tidur hatinya terbangun.
Tidak pernah menguap
Melihat apa yang di belakangnya seperti melihat apa yang di depannya.
Bau kentut dan kotorannya bagaikan misik….”
(Al-Kaafi 1/319, Kitabul Hujjah Bab” Maulidul Aimmah).

Kalimat: ‘Mari satukan Sunni dan syiah’, hanya diucapkan oleh mereka yang tidak ngerti syiah.(ks)
Komentaku ( Mahrus ali ):
Memang benar, bahkan orang syi`ah minum  air kencing imamnya, menganggap penuh berkah, tidak najis, dianggap suci, memberkahi dan mendapat kemuliaan de gannya . Lihat di Youtube disini :

Kotoran dan air kencing Imam dikumpulkan dalam  waktu setahun dan nanti ketika perayaan Asyura` di usapkan ketubuh orang – orang syi`ah untuk mendapat keberkahan.
Para  sahabat tidak melakukan seperti itu, begitu juga para tabiin, lalu mereka ikut siapa, apakah mereka ingin membuat agama sendiri yang beda dengan pendahulunya, cocok dengan hawa nafsu orang sekarang. Ia beda dengan  prilaku  salihin, para  nabi dan sahabatnya.  
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Astaghfirullah.....Na'udzubillahi mindzaalik

    BalasHapus
  2. Salam dharma.
    Sy org non muslim, tapi itu sepertinya menjijikkan skali. Kalo yg namanya berkah kita dapatnya dari tuhan, bukan sesama manusia. Bukannya bgitu?

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan