Rabu, Maret 19, 2014

Ayam,bebek dan burung haram - kajianku ke 39



Keprihatinan Asia



Para pakar kawatir bila virus bermutasi dalam bentuk yang bisa menular antara manusia, maka bisa terjadi pandemi dunia.

Kasus-kasus di Karo adalah kasus cluster yang terbesar di dunia      
Satu orang lagi penderita penyakit flu burung karena virus H5N1 di tanah Karo, Sumatera Utara, meninggal dunia. Dengan ini jumlah penderita dalam satu kerabat, atau cluster, yang meninggal dunia menjadi tujuh orang. Ini adalah salah satu kasus cluster yang terbesar di dunia. Tetapi sampai saat ini belum dapat dipastikan asal virus H5N1 itu.

Koordinator Unit Penanggulangan Flu Burung Departemen Pertanian Eli Sawitri menegaskan hasil uji penyelidikan membuktikan ternak masih negatif. Untuk memastikan hasil penyelidikan, specimen darah babi di tanah Karo tempat kasus cluster ditemukan dikirimkan ke laboratorium di Inggris.

Dalam pernyataan pers di Departemen Kesehatan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan I Nyoman Kandun menyatakan belum ada bukti virus ini menular dari manusia ke manusia.
Tetapi dia menambahkan pemerintah belum dapat memastikan asal virus itu sehingga kekhawatiran virus flu burung meluas masih tetap besar.
Sementara itu, di Kabupaten Tanah Karo puluhan peternak Ayam dan petani melakukan unjuk rasa untuk memprotes pernyataan pemerintah yang menyatakan virus flu burung ada di daerah mereka.
Di halaman gedung DPRD Sumatera Utara, para pengunjuk rasa menyembelih ternak Ayam mereka dan memakannya ramai-ramai untuk menunjukkan keyakinan bahwa flu burung tidak ada di daerah mereka.
Salah seorang peternak Ayam, Emanuel Purba, mengaku dia mengalami kerugian cukup besar akibat pemberitaan tentang flu burung di Tanah Karo.[1]
Virus H5N1 sejauh ini telah membunuh lebih dari 100 orang sedunia sejak 2003. Virus itu juga menghancurkan pasar unggas. Kebanyakan angka kematian berasal dari Asia namun beberapa kasus pada manusia dan burung juga terdapat di Afrika dan Eropa.







Seorang BOCAH Tewas di Thailand
         

Seorang bocah lelaki Thailand berusia enam tahun menjadi korban ketujuh flu burung di Asia-dan yang pertama di Thailand-sementara virus itu terus menyebar di Asia.
Pakistan  bergabung dalam daftar negara yang terserang flu burung. Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memohon kepada komunitas ilmiah dunia untuk mempercepat pencarian obat bagi penyakit tersebut.
Upaya-upaya untuk menangani virus itu belum berhasil. Selain karena mutasinya sangat cepat, virus itu juga menyebar dengan cepat.[2]
Paling tidak virus itu telah menyebar di sedikitnya delapan tempat.
Pakistan mengatakan, dua juta Ayam mati akibat dari penyakit yang lebih ringan dari flu burung. Taiwan melaporkan berjangkitnya virus H5N2 yang berbeda dari jenis H5N1, dan tidak dapat berpindah ke manusia seperti yang terjadi di Vietnam-di mana telah enam orang tewas-dan di Thailand. Laos mungkin juga terkena flu burung dan masih menunggu hasil tes. Indonesia yang juga terkena flu burung masih menunggu hasil tes untuk menetapkan jenis virus yang mana dari kedua macam virus itu yang menyebar.
Thailand memperluas zona krisis flu burung dari dua menjadi 10 dari 76 provinsi yang terdapat di negara itu.[3]
Para pejabat di Bangkok mengatakan sedang diselidiki apakah burung yang bermigrasi yang membawa virus tersebut.
Selain mengumumkan jatuhnya korban manusia pertama, Thailand juga mengumumkan empat orang lagi yang diduga menderita flu burung juga telah tewas.
Captan (6) yang menjadi korban jiwa Thailand pertama itu, menurut ayahnya, Chamnan Boonmanut, jatuh sakit setelah bermain ke rumah seorang teman di mana dia diberi salah seekor dari sejumlah Ayam yang sekarat. Bocah tersebut membawa Ayam itu ke tukang jagal agar dipotong untuk dimakan keluarganya.[4]
Dalam tajuk rencana di harian The Nation,  Kavi Chongkittavorn menulis, pejabat-pejabat Departemen Pengembangan Peternakan telah mengetahui banyak Ayam mati karena flu burung di Thailand, bahkan sejak November, tetapi itu disembunyikan karena khawatir berita itu akan merusak industri unggas di Thailand.

Sementara virus itu menyebar, Perdana Menteri Thaksin Shinawatra mengimbau kepada rakyat agar tenang dan mengatakan bahwa negara-negara yang terkena berjangkitnya penyakit itu akan bertemu di Bangkok hari Rabu untuk membicarakan krisis itu.
"Rakyat janganlah panik. Penyakit itu tidak mudah menular pada manusia. Hanya yang tinggal dekat dengan Ayam yang mempunyai risiko," katanya.
Enam orang telah tewas di Vietnam karena penyakit itu dan pejabat-pejabat Thai berusaha memastikan penyebab kematian pria 56 tahun yang membiakkan Ayam aduan.

WHO mengatakan, pencarian pengobatan bagi flu burung mengalami kemunduran karena virus itu telah bermutasi. Virus yang terdeteksi di Hongkong tahun 1997 tidak dapat lagi digunakan sebagai kunci untuk memproduksi vaksin. WHO mengatakan upaya internasional diperlukan.
"Virus ini sekarang menyebar terlalu cepat sehingga tidak mungkin orang mengabaikannya," kata juru bicara WHO Peter Cordingley di Manila.
Para peneliti pertanian Pakistan mengatakan bahwa penyakit yang telah menewaskan sampai empat juta Ayam di bagian selatan negara itu sejak November adalah flu burung dari jenis virus H7 dan H9.[5]
Di Laos, ribuan Ayam mati diduga karena flu burung walau pemerintah belum mengakui berjangkitnya penyakit itu.
Jepang mengatakan, pemerintahnya akan memperluas larangan impor Ayam dengan memasukkan Indonesia dan Kamboja.[6]


Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami: 088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL ) Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Cara pengobatan yang murah dan halal
135 cd pengajianku dan daftar buku - buku karyaku
Dengarkan pengajian - pengajianku







[1] BBC News 17 Mei, 2006
[2] Paling tepat , haramkan ayam atau unggas lain untuk dirimu ,  dan jangan berternak kepadanya  akan hidup aman .
[3] Wabah flu burung tidak akan berkurang seiring dengan zaman yang terus bertambah , bahkan flu burung itu akan semakin menyebar kedunia yang belum terjangkit dengannya.
[4] Dia mati dan terjangkit flu burung karena makan ayam yang haram itu.
[5] Dengan demikian , rugi sekali orang yang ternak barang haram itu. Allah berfirman :
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". ( Thoha 124 )

[6] AFP/AP/Reuters/di. news.bbc.co.uk

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan