Kamis, Maret 13, 2014

Ayam, bebek dan burung haram - kajianku ke 38



Flu burung merebak di Sumut



Virus flu burung H5N1 ditemukan masih menyebar pada Ayam di sejumlah kabupaten di Sumatra Utara.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumatra Utara Rahim Siregar mengatakan, virus tersebut sekarang berjangkit di Kabupaten Deli Serdang, setelah sejumlah Ayam ditemukan mati.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumatra Utara Rahim Siregar, mengatakan virus flu burung telah ditemukan di 14 Kabupaten/Kota, termasuk Karo, Dairi, dan Deli Serdang, sejak Juli 2005.
Ayam yang terjakit flu burung saat ini ditemukan di Sibolangit, Deli Serdang, dan di Sijangkat, Dairi.  Menurut Rahim Siregar, kasus terbaru ini meski "kecil " ditangani secara seksama. "Untuk pengamanannya kita laksanakan pemusnahan di radius 1 kilometer," katanya.
Sejak ditemukannya virus tersebut di kalangan unggas di Kabupaten Karo Mei lalu, upaya pemusnahan unggas masih berlangsung di Karo dan Kabupaten Dairi.
Sekitar 40 ribu Ayam di masing-masing kabupaten sudah dimusnahkan.

         


Korban H5N1 Indonesia capai 44


Indonesia kini mencatat korban meninggal flu burung terbanyak     
Uji laboratorium lokal memperlihatkan dua remaja di Indonesia meninggal akibat flu burung, dan ini berarti korban jiwa H5N1 mencapai 44.

Tes lokal, yang biasanya akurat, memperlihatkan seorang remaja usia 16 tahun di Bekasi meninggal akibat flu burung Senin malam, kata pejabat Departemen Kesehatan.

Sementara itu, pengujian terhadap seorang perempuan yang meninggal hari Selasa juga menunjukkan hasil positif.

Jika hasil tes telah dikukuhkan, Indonesia memiliki jumlah korban flu burung terbanyak di dunia. Indonesia mencatat jumlah korban meninggal akibat flu burung lebih banyak dari negara lain tahun ini. Tes dilakukan pada laboratorium yang diakui PBB di negara bagian Georgia, Amerika Serikat dan mengukuhkan anak itu meninggal karena virus H5N1.



Para menteri kesehatan dan pertanian dari negara-negara Asia Pasifik mengadakan pertemuan di Vietnam untuk membahas cara-cara mencegah penyebaran flu burung.
Rancangan rencana aksi akan ditetapkan oleh para menteri ini, yang berisi peringatan dampak virus H5N1 terhadap kesehatan manusia dan pembangunan ekonomi.

Flu burung sejauh ini sudah menewaskan lebih dari 100 orang, dan sebagian besar berada di Asia Tenggara dan Cina. Para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menekankan perlunya deteksi dini untuk mengatasi penyebaran penyakit ini. Walau melanda di Asia, namun virus H5N1 juga sudah ditemukan di kawasan Eropa, dan di Turki jatuh sedikitnya 2 korban jiwa akibat flu burung.

Radio BBC menyatakan : Walau melanda di Asia, namun virus H5N1 juga sudah ditemukan di kawasan Eropa, dan di Turki jatuh sedikitnya 2 korban jiwa akibat flu burung.

Kematian seekor angsa liar di Cina, menimbulkan kekhawatiran baru bahwa flu burung akan menyebar di jalur migrasi burung.
Laboratorium flu burung nasional Cina membenarkan bahwa angsa tersebut positif terjangkit virus H5N1, demikian menurut kantor berita Xinhua.
Unggas ini ditemukan di propinsi Qinghai, Cina Barat Laut, daerah yang dikenal sebagai tempat transit dalam perpindahan burung musiman.[1]
MenurutBBC News : Kekhawatiran meningkat di seluruh kawasan setelah Cina melaporkan kasus pertama flu burung pada manusia dalam masa beberapa bulan dan Vietnam melaporkan kasus pertama pada unggas dalam masa 1 tahun.

Sejak tahun 2003, sudah lebih dari 100 orang yang meninggal akibat serangan virus flu burung H5N1 di seluruh dunia.

Departemen Kesehatan Indonesia mengatakan seorang anak perempuan berusia delapan tahun yang meninggal Juli lalu terkena virus flu burung mematikan, H5N1.
Jurubicara Depkes, Runizar Ruesin, mengatakan keberadaan virus itu dikukuhkan lewat tes yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan perkembangan itu jumlah korban yang meninggal dunia akibat H5N1 di Indonesia menjadi 24 orang.


Ayah gadis itu dan saudara perempuannya tahun lalu dikonfirmasikan meninggal akibat virus H5N1, tetapi pelaksanaan tes selanjutnya masih tertunda.
Pemerintah menghadapi kesulitan dalam mendapat spesimen cukup dari darah anak perempuan itu, yang menyebabkan pengirimannya ke laboratorium WHO di Hong Kong terunda, kata Runizar Ruesin kepada kantor berita Reuters.

Para pejabat mengatakan, seorang bocah berusia 15 tahun mulai dirawat di sebuah rumah sakit di Tangerang 4 Agustus, tapi meninggalkan sebelum bisa dibawa ke ibukota.
Sedangkan, bocah laki-laki yang meninggal berasal dari Bekasi.Korban terbaru mulai dirawat di RS Sulianti Saroso, yang ditunjuk khusus menangani pasien flu burung H5N1, hari Sabtu, dan kondisinya terus memburuk.
Para pejabat kesehatan mengatakan, korban telah bersinggungan dengan Ayam-Ayam yang sakit sebelum terjangkit penyakit tersebut.[2]
Menurut BBC News dikatakan: Jumlah kematian flu burung di Indonesia menyamai Vietnam.Indonesia menyamai rekor kematian dalam flu burung, setelah WHO mengukuhkan jumlah korban mencapai 42 orang.

Dengan itu, Indonesia menyamai Vietnam.








[1] Angsa  bukan ayam tapi mengidap virus H5N1 ini bukti baru bukan saja ayam yang tidak layak di makan tapi angsa juga.
[2] BBC NEWS.
Artikel Terkait

1 komentar:


  1. Perkembangan produk-produk peternakan dan perikanan semakin maju seiring berkembangnya ilmu pengetahuan. Berikut beberapa produk peternakan dan perikanan :

    PRODUK OBAT-OBATAN, VITAMIN, VAKSIN Produksi :
    - PT. Sanbe Veterinary and Aquatic
    - PT. Indosco Boster
    - PT. Natural Nusantara
    - PT. Wonderindo Pharmatama
    - PT. Multifarma Satwa Maju
    - PT. Sarana Veterinaria Jaya Abadi
    - PT. Medion
    - PT. Eka Farma
    - Dll.

    PRODUK PROBIOTIK DAN HERBAL Produksi :
    - Pradiptha Paramita (Minaraya, Jampistres, GraciMax, Promix, GrowBig, Racun Lalat, dll.)
    - Simba Plus (RajaLele, RajaGrameh, SPF, Nutrisi, Nature, dll.)
    - Tamasindo Veterinary (Probio-7, Planton, Raja Siam, Raja Ikan, Proten 2000, dll.)
    - Indosco Boster (Planktop, Sel Multi, Aqua Enzim, Manstap, dll)
    - Nutrend International (Herbafarm Ternak dan Herbafarm Ikan)

    PRODUK PERALATANAN PETERNAKAN dan HASIL PRODUKSI TERNAK :
    - Mesin Penetas Telur Kapasitas 30, 50, 75, 100, 200, 500, 1000, 1500 butir
    - Peralatan Peternakan Hewan Besar
    - DOC/ Bibit Ayam Kampung dan DOD/Bibit Itik
    - Calon Induk Itik Petelur

    Maju Bersama Poultry Shop
    Jl. Sudirman 242 (Simp. Bedagai – Depan Majestyk), Sei Rampah, Kab. Serdang Bedagai, Sumatera Utara
    HP: 0852.57090.372
    www.majubersamaps.com



    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan