Senin, Februari 24, 2014

Diusir Syiah Houthi & Rezim Pemerintah Yaman, 10.000 Salafi Dammaj Hidup Tanpa Rumah



Diusir Syiah Houthi & Rezim Pemerintah Yaman, 10.000 Salafi Dammaj Hidup Tanpa Rumah

Shoutussalam - Sekitar 10.000 pengikut Salafi dilaporkan hidup tanpa rumah di Sana’a. Mereka tidur di masjid-masjid dan tenda-tenda pengungsian di distrik Sawan, seperti yang dikabarkan oleh situs Yemeni Times.
Masuknya pengikut Salafi ke ibukota adalah hasil dari kesepakatan yang dicapai antara Salafi dan Syiah Houthi pekan lalu, dimana perjanjian itu menyatakan bahwa 15.000 Salafi non-lokal yang berada di Dammaj harus meninggalkan kota-kota di Provinsi Sa’ada.
Dalam perjanjian yang ditengahi oleh sebuah komite yang didirikan pemerintah, disetujui untuk menyediakan perumahan bagi pengungsi Salafi dan menanggung semua biaya transportasi mereka keluar dari Dammaj.
Namun, Yahia Abu Osbo, kepala komite presiden yang bertugas untuk menyelesaikan konflik di Dammaj, Yaman mengatakan kepada Yemeni Times pekan lalu bahwa komite tersebut tidak mampu secara finansial untuk menutupi semua biaya transportasi memindahkan Salafi dari Dammaj menuju Sana’a.
Syaikh Surur al Wadi’i, seorang juru bicara Salafi mengatakan, “Kami masih menunggu negara untuk menyediakan perumahan bagi kami sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani pekan lalu di Sa’ada. Mereka sepakat untuk menutupi biaya perumahan dan transportasi, tetapi hingga kini belum ada realisasinya.”
“Mereka yang dipaksa untuk meninggalkan Dammaj, masih berada di masjid-masjid dan tenda pengungsian di ibukota,” katanya . Diperkirakan sebanyak 10.000 orang Salafi berangkat ke Sana’a minggu lalu.
Sebuah komite mediasi , diwakili oleh Abdulqader Hilal , walikota Sana’a , disediakan 3.000 selimut dan 3.000 kasur bersama dengan 500 tenda yang akan didirikan di 22 Stadion Mei untuk pengungsi .
“Kami tidak akan tinggal di stadion atau masjid-masjid ibukota selamanya, ” kata al Wadi’i.
“Kami sedang menunggu pemerintah untuk memecahkan masalah ini . Kami berharap bahwa hal ini segera direalisasikan, karena hawa dingin luar dan kami tidur di tenda.”
Al Wadi’i mengatakan kesepakatan yang ditandatangani menyatakan bahwa Salafi non-lokal yang berada di Dammaj akan dikirim ke Tehama, di Provinsi Hudaydah. Tapi, mereka ditolak kehadirannya oleh beberapa kelompok penduduk lokal.
Pada tanggal 11 Januari 2014, Tim Peduli Muslim di Yaman melaporkan bahwa Pimpinan Darul Hadits, Syaikh Yahya al Hajuri dan seluruh santrinya di Dammaj diberi tenggang waktu oleh pemerintah Yaman selama 4 hari untuk mengosongkan daerah tersebut. Jika tidak, tentara pemerintah akan memerangi Dammaj dengan berbagai senjata, pesawat dan lain-lain.
Permintaan pemerintah Yaman tersebut muncul setelah mengklaim adanya desakan dunia Internasional terutama  Eropa dan Amerika agar Salafy Dammaj mengalah di tengah-tengah pertempuran melawan Syiah Houthi.
Menurut sumber, negara-negara Barat tersebut mendesak pemerintah Yaman agar Dammaj dikosongkan. Jika tidak mereka yang akan “turun tangan langsung” menjadikan Dammaj sebagai lautan darah.
Namun banyak aktivis Yaman mengecam tindakan Pemerintah tersebut. Menyebut mereka telah bersekongkol dengan pemberontak Syiah Houthi untuk mengusir dan menipu Salafi Dammaj.
“Rezim Yaman memaksa akan memerangi Salafi Dammaj jika tidak pergi. Kenapa senjata-senjata tentara Yaman justru diarahkan pada Salafi? Kenapa tak diarahkan pada Syiah Houthi yang jelas-jelas sedang memberontak negara?” kata aktivis Yaman dengan nick name Yemeni Witness.
Namun para aktivis tersebut juga tak bisa menutupi rasa kesal pada Salafi Dammaj, yang mana mereka tidak peka dengan konspirasi penguasa tersebut. Sebaliknya malah tunduk patuh dalam tipuan yang dibuat pemerintah Yaman. [arkan/ dbs]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Mengapa salafy sampai terlantar, di usir dari rumah  sebagai tempat tinggal yang setiap orang adalah merdeka untuk tinggal di situ atau pergi dari padanya. Pengusiran ini adalah melanggar  segala macam UU negara manapun. Mengapa mereka sampai patuh kepada rezim thaghut. Hal ini karena didikan sebagian salafy adalah pro thaghut haram konfrontasi  dengan rezim sekuler, bahkan mengeritikpun dilarang. Tapi wajib mendukungnya. Ajaran ini membikin hina salafy Mesir atau salafi pro thaghut di Yaman.
Ingatlah ayat ini:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).[1]


[1] Annakhel 36
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan