Kamis, Februari 20, 2014

Ayam,bebek dan burung haram - kajianku ke 36



                           Bahaya makan Ayam dan telor atau ternak dengannya.
                         
Secara realita di tahun – ahir – ahir ini banyak orang yang mendengar sendiri virus flu burung yang berbahaya berarti mendukung bahwa Ayam dan burung itu di haramkan. Sebab banyak kasus - kasus kematian di belahan dunia,banyak dollar yang di kucurkan untuk mencegah pengembangan dan penularan virus H5N1  tapi sia – sia belaka. Pada  perinsipnya untuk mencegah penularan virus itu, tidak memelihara Ayam atau memakannya . Ikutilah berita dan data – data yang berhasil kami kumpulan sbb:



Info Virus H5N1

Flu burung merupakan infeksi virus influenza A subtipe H5N1 (H=hemagglutinin; N=neuraminidase) yang pada umumnya menyerang unggas, burung dan Ayam yang kemudian dapat menyerang manusia (penyakit zoonosis). Virus yang sejak akhir 2003 menyerang Asia Timur dan Selatan, juga menyerang ternak Ayam Indonesia sejak Oktober 2003 sampai Februari 2004, dan dilaporkan sebanyak 4,7 juta Ayam mati[1].
Menurut keterangan dari BBC, Virus H5N1 sejauh ini telah membunuh lebih dari 100 orang sedunia sejak 2003. Virus itu juga menghancurkan pasar unggas.

Kebanyakan angka kematian berasal dari Asia namun beberapa kasus pada manusia dan burung juga terdapat di Afrika dan Eropa.
Sebelumnya, flu ini hanya menyerang burung, bukan manusia. Pertama kali muncul di Hongkong dengan 18 orang dirawat di rumah sakit dan enam orang diantaranya meninggal dunia, kemudian menyebar ke Vietnam dan Korea. Jenis yang diketahui menjangkiti manusia adalah influenza A sub jenis H5N1.Pada tahun 1999:

Pada tgl 7 Februari 2002:
Ratusan ribu ekor Ayam dan itik dimusnahkan di Hongkong. Pemerintah setempat meminta penjualan dan impor Ayam dihentikan, menyusul merebaknya wabah flu burung. Sejak saat itu pula, H5N1 mulai menyebar di luar teritorialnya.[2]
Pada tgl. 24 Desember 2003:
Pemerintah Korea Selatan memusnahkan sekitar 600 ribu ekor Ayam dan itik akibat menyebarnya virus H5N1, penyebab flu burung. [3]
Ditemukan dua kasus di Hongkong dengan satu diantaranya meninggal. Kedua kasus itu mempunyai riwayat perjalanan dari Cina. Virus yang ditemukan adalah Avian Influenza A (H5N1)
23 januari 2004:
Menteri Kesehatan Thailand Sudarat Keyuraphan mengatakan, Thailand mengkonfirmasi bahwa dua anak laki-laki telah didiagnosa terkena virus flu burung H5N1. Dikatakannya, kedua anak laki-laki itu masing-masing berusia 7 dan 6 tahun. Kedua anak itu pernah berkontak dengan unggas sebelum mengidap penyakit. Dikabarkan, sekarang di Thailand masih terdapat sedikitnya 4 pasien flu burung tercurigai yang dikarantina dan diobati.

Flu burung (H5N1) dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dengan kematian yang tinggi. Bahkan dapat menyebar antar peternakan dari suatu daerah ke daerah lain. Penyakit ini dapat juga menyerang manusia, lewat udara yang tercemar virus itu

WHO telah memperingatkan, virus H5NI dapat membunuh jutaan orang di seluruh dunia jika virus ini bersatu dengan virus influenza pada manusia. Gabungan kedua virus akan membentuk virus baru yang memiliki kemampuan untuk berpindah pada manusia. [4]
Staf menteri pertanian Jepang  mengatakan, Jepang berencana untuk melanjutkan larangan impor jika virus yang berkembang di Delaware diidentifikasi sebagai virus patogen H5NI yang saat ini berkembang di Asia.

:Penelitian yang dilakukan Departemen Pertanian Indonesia menunjukkan bahwa subtipe virus Avian Influenza (AI) di Indonesia adalah H5N1. Hal ini diungkapkan Direktur Kesehatan Hewan Departemen Pertanian Tri Satya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/2).

Penelitian tersebut dilakukan dengan pengujian terhadap Ayam petelur, buras, dan burung puyuh di Sukoharjo, Wonosobo, Bogor, Tangerang, Blitar, Purwokerto, dan Klaten. Selain itu juga telah dilakukan survei serologi terhadap 102 peternak di Bali serta 10 orang di Tangerang.
Seperti diketahui subtipe H5N1 bersifat patogen terhadap unggas, namun apabila terjadi mutasi penyakit dapat menular ke manusia, sebagaimana yang terjadi di Hongkong, Cina, Thailand, Vietnam. Beberapa kejadian di Korsel, Jepang, Taiwan, Kamboja, dan Laos sampai saat ini belum dilaporkan ada penularan pada manusia. Hal yang sama terjadi di Indonesia hingga saat ini belum ada kasus pada manusia.

Wabah baru dan mematikan dari H5N1 mulai dilaporkan di beberapa negara di Asia pada akhir Juni 2004. Kamboja, Cina, Indonesia, Thailand dan Vietnam melihat kemungkinan munculnya penyakit ini kembali. Malaysia melaporkan adanya wabah ini untuk pertama kalinya.

Wabah berikutnya dari infeksi H5N1 terjadi dalam bulan December 2004 dan tetap menjangkiti penduduk. Pada tanggal 28 Juni 2005, secara resmi diumumkan adanya 108 kasus fluburung. Hal ini dilaporkan oleh Vietnam , Kamboja dan Thailand sejak akhir December 2003. Dari mereka yang terinfeksi, 54 orang meninggal dunia. Di Indonesia terdapat 3 kasus flu burung yang dilaporkan dalam bulan Juli 2005, dan ketiganya meninggal dunia.
Ada pertanyaan di sampaikan kepada anggota WHO.
Apakah penyakit ini dapat menjadi wabah?
Tidak ada seorangpun yang tahu apakah virus ini dapat menyebabkan wabah. Namun, kemungkinan untuk itu sangatlah mungkin terjadi. Influenza H5N1 sekarang ini merupakan wabah di Asia Tenggara. Semakin lama virus ini berada, semakin besar kemungkinan untuk menyebar pada manusia. Kalau hal ini terjadi, wabah dunia influenza dapat terjadi.
Sampai saat ini, influenza A/H5N1 merupakan penyakit berat pada manusia dengan tingkat kematian yang tinggi. Apabila wabah dunia terjadi, hal ini dapat menyebabkan wabah yang lebih mematikan dari pada wabah dunia sebelumnya. [5]



Kasus pada manusia


Virus H5N1 menjangkiti manusia di Vietnam , Thailand , Kamboja dan Indonesia . Sebagian besar dari manusia yang terinfeksi meninggal dunia. Sebagian besar kasus berjangkit pada manusia yang bekerja atau tinggal di dekat peternakan unggas. Anak-anak lebih banyak terinfeksi penyakit ini dibandingkan orang dewasa. 


Mau nanya hubungi kami: 088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL ) 
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.




[1]  Sungguh banyak kerugian peternak unggas tsb , hin gga mereka dia tidak mampu mencegah kematian uanggasnya yang begitu banyak . Allah berfirman :
dan barangsiapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.. Al Fateh 18
[2] Realita ini mendukung sekali atas kebenaran larangan ternak ayam , burung yang bercakar atau memakannya.
[3] Pemusnahan tsb tidak menyelesaikan masalah tapi di suatu saat akan ada pemusnahan yang lebih besar lagi , bahkan termasuk menyiakan harta . Lebih baik laranglah ternak ayam atau burung yang bercakar dan di ganti dengan ternak lembu , kerbau atau kambing yang menjadi kebutuhan pokok kehidupan.
[4] Inilah pandemi dunia bila tetap dilanjutkan ternak ayam atau burung. Karena itu , Rasulullah SAW  melarang makan hewan yang bercakar.
[5] Jadi ternak unggas sama dengan membikin penyakit baru di masarakat dan ini suatu bukti yang nyata bahwa larangan makan ayam atau bebek itu benar.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan