Rabu, Januari 15, 2014

Ayam haram - kajianku ke 30



Pendapat ulama tentang ayam




Imam Nawawi berkata:
قَالَ الْقَاضِى أَبُو الطَّيِّبِ وَالْاَصْحَابُ قَالَ الشَّافِعِي يَحْرُمُ عَلىَ الْمُحْرِمِ الدَّجَاجَةُ الْحَبَشِيَّةُ لِاَنَّهَا وَحْشِيَّةٌ تَمْنَعُ بِالطَّيَرَانِ وَاِنْ كَانَتْ رُبَّمَا اَلِفَتِ الْبُيُوْتَ قَالَ الْقَاضِى وَهِىَ شَبِيْهَةٌ بِالدَّجَاجِ قَالَ وَتُسَمَّى بِاْلعِرَاقِ دَجَاجَةٌ سِنْدِيَّةٌ فَاِنْ َأتْلَفَهَا لَزِمَهُ الْجَزَاءُ والله أعلم
Al qadhi Abut thoyyib dan ashabnya berkata: Imam Syafii berkata: Bagi orang yang sedang melakukan ihram diharamkan berburu daging ayam habasyi, sebab ia liar dan bisa terbang bila ada mangsanya. Sekalipun suatu saat tinggal di rumah.
Al Qadhi berkata: Ia mirip dengan ayam kampung dan di Iraq di beri nama  ayam sindi. Bila orang yang sedang berihram membinasakannya harus ganti rugi. Wallahu a`lam. [1]
Komentar: Sampai sekarang saya belum menjumpai pernyataan dari Imam Syafii sendiri bahwa ayam diperbolehkan, baik di kitab al um, Arrisalah, Ikhtilaful hadis  dan Musnad syafii yang merupakan karya beliau atau dikitab lainnya. Anehnya pernyataan Imam Syafii itu tidak kami jumpai dalam kitab – kitab karya beliau. Dan Saya tidak mengerti dari mana Al Qadhi Abut thoyyib mengutipnya?
Abut Thoyyib Atthobari hidup pada tahun 348 -450 H. Beliau bernama Thohir bin Abdillah bin Thohir  bin Umar.Atthobari  seorang pakar fikih, ahli usul dan debat termasuk tokoh di kalangan madzhab Syafii. Beliau dilahirkan di Amal Thobaristan dan berdomisili di Baghdad[2] termasuk karangan beliau adalah Muhtashor al Muzani, Syarah Ibnul Haddad Al Masri dan Thobaqatus syafiiyah.
Jadi  Abu Thoyyib tidak berjumpa dengan Imam Syafii karena masa hidup sang Imam
150 -  204 H. Bila beliau menyampaikan pernyataan Syafii harus mengutip dari karya tulisan Imam Syafii sendiri, hingga bisa mantap dan orang yang membacanya tidak ragu lagi. lalu tulis pula halaman kitabnya. 

Imam Nawawi berkata:

لِمَا رَوَى أَسْلَمُ أَنَّ أَهْلَ الْجِزْيَةِ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ أَتَوْا عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِى الله عنه فَقَالُوا إِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ إِذَا مَرُّوا بِنَا كَلَّفُوْنَا ذَبْحَ الْغَنَمِ وَالدَّجَاجِ فِي ضِيَافَتِهِمْ، فَقَالَ أَطْعِمُوهُمْ مِمَّا تَأْكُلُوْنَ وَلاَ تَزِيْدُوْهُمْ عَلَى ذَلِكَ.

……………karena ada Aslam meriwayatkan bahwa  orang – orang yang membayar pajak dari penghuni Syam datang kepada Umar bin Al Khotthob ra, lalu berkata: Sesungguhnya kaum muslimin bila melewati kita memberikan beban kepada kita untuk menyembelih kambing dan ayam untuk menjamu mereka.

Umar berkata: Berilah makan sesuai dengan makananmu dan jangan lebih dari itu. [3]

Ibnu hajar berkata:

غَرِيْبٌ عَنْهُ نَعَمْ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ نَحْوُهُ ذَكَرَهُ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ وَأَعَلَّهُ

Kisah tsb nyeleneh, Ibnu Abbas juga berkisah seperti itu. Ibnu Abi Hatim menyebutnya dan menyatakan ma`lul ya`ni cacat. [4]

Komentar:

Kisah tersebut kami jumpai dalam empat kitab sbb: Al majmu` syarah Muhaddzab. 396, Manarus sabil 281/1.Al kafii fii fiqhi Imam Ahmad 355/4. dan Khulashoh badril munir    351/2 tanpa sanad sehingga sulit di ketahui identitas masing  masing perawi.  Apalagi ada kisah kaum muslimin membebani ahlud dzhimmah. Tindakan ini jelas tidak dibenarkan karena  termasuk mengganggu harta mereka. 


Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
 




[1] Al majmu` syarah Muhaddzab . 296
[2] Thobaqootus syafiiyah 176/3 Tahdzibul asma` wal lughot 247/2 Al a`lam 321/3 Mu`jamul muallifin 37/5

[3] Al majmu` syarah Muhaddzab . 396 , Manrus sabil 281/1.Al kafii fii fiqhi Imam Ahmad 355/4.

[4] Khulashoh badril munir    351/2


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan