Senin, Desember 02, 2013

Salat tanpa sedekap - kajianku ke 33



·       Imam Syaukani berkata: Riwayat Al Bazzar tsb lemah karena ada perawi bernama  Abbas bin Yunus. [1] Sedang riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Mushonnafnya  sbb:
·       عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ بْنِ حُجْرٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ رَأَيْتُ النبَّي صلى الله عليه وسلم يَضَعُ يَمِيْنَهُ عَلَى شِمَالِهِ تَحْتَ السُّرَّةِ
·       Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Mushonnafnya  berkata: Bercerita kepada kami Waki` dari Musa bin Umair dari Al qamah bin Wa`il bin Hujer dari ayahnya berkata: Aku melihat Nabi  SAW meletakkan tangan kanannya  di atas tangan kirinya  di bawah pusat. [2]
·       Al Hafid Al Qasim bin Qatluubi  dalam kitab Takhriiju ahaaditsil ikhtiyaar  syarah al Mukhtar. Ini sanad yang baik.  Syekh Abut Thoyyib al madani dalam kitab Syarah Tirmidzi  berkata: Ini hadis kuat. Syekh Aabid Assindi dalam kitab Thowaaliul anwar berkata: Perawi – perawinya terpercaya.
·       Muhammad  Abd rahman bin Abd Rahim Al Mubarkafuri berkata: Sanad hadis tsb sekalipun baik namun kalimat “ di bawah pusat “ perlu di tinjau lagi.
·       Syekh Muhammad Hayatus sindi dalam kitab karyanya Fathul ghofur: “ Tambahan di bawah  pusat  masih perlu dikaji ulang. Ia  keliru atau lupa. Sungguh aku telah melihat sendiri di kitab Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah,  lalu saya melihat hadis tsb dengan sanad itu ,  tapi tidak di cantumkan kalimat “ di bawah pusat “ Namun di situ juga di terangkan tentang pernyataan Annakho`I,  redaksinya juga mirip. [3]  Jadi seolah kalimat “ di bawah pusat “ adalah  tambahan penulis naskah.
·       Pengarang buku: Addurroh fii idh haari ghissyi naqdis shurroh berkata:  Hadis Wa`il yang di kutip oleh Ibnu Abi Syaibah itu menuai banyak keritik. [4]
·       Saya katakan: Dahulu telah saya terangkan bahwa redaksi hadis tsb kacau, bahkan Imam Nasai meriwayatkan hadis tsb di nomer 822 tanpa menyebut bersedekap dalam salat. Riwayat Ibnu Abi Syaibah itu terdapat perawi bernama Waki` yang terpercaya, ahli hadis. Namun ada sedikit kritikan dari Imam Ahmad sbb:
·       Waki` lebih banyak keliru dan Ibnu Mahdi lebih banyak merobah redaksi hadis. Waki` telah melakukan kekeliruan dalam lima ratus hadis.
·       Hadis  wail sendiri  telah saya  terangkan tidak  populer dikalangan sahabat. Kebanyakan sahabat dan tabiin tidak mengetahui hadis itu sampai mati. Lihat di “ salat tanpa  sedekap – kajianku ke  16 “.
·       Muhammad bin Nashar Al Maruzi berkata: Waki` menyampaikan hadis dari hapalannya  pada usia lansia lalu merobah kalimat hadis, seolah dia menyampaikan hadis tanpa memperdulikan kalimatnya tapi cukup maksudnya saja. Dia bukan orang yang pandai bicara. [5]
·       Jadi hadis wa`il itu karena redaksinya kacau dan banyak ulama yang mengeritiknya  lebih baik di tinggalkan, jangan  dibuat pegangan, kebanyakan sahabat sampai mati tidak kenal  hadis itu, apalagi khulafaur rasyidin dan istri  Rasulullah SAW tidak kenal hadis  itu sampai mati. kataku. 

Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
 




[1] Nailul author 201/2
[2] Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Mushonnafnya  berkata : Bercerita kepada kami Waki` dari Musa bin Umair dari Al qamah bin Wa`il bin Hujer dari ayahnya berkata:
[3] Tuhfatul ahwadzi 75/2     
[4] Tuhfatul ahwadzi 75/2
[5] Mausuat ruwatil hadis. 1714
Artikel Terkait

1 komentar:

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan