Senin, November 25, 2013

Salat tanpa sedekap- kajianku ke 29



Abu al hasan – Musthofa bin Ismail al sulaimani  menyatakan  sbb:
وَقَدْ اسْتَدَلَّ مَنْ قَالَ بِالإِرْسَالِ بِأَدِلَّةٍ , مِنْهَا :
حَِدِيْثُ الْمُسِيْءِ فِي صَلاَتِهِ , وَمَوْضِعِ الشَّاهِدِ عِنْدَهُمْ ؛ أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - لَمْ يَذْكُرْ لَهُ وَضْعَ الْيُمْنَى عَلَى اْليُسْرَى فِي الصَّلاَةِ , وَالْحَدِيْثُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
وَالْجَوَابُ : أَنَّ حَدِيْثَ الْمُسِيْءَ فِي صَلاَتِهِ جَاءَ فِي مَقَامِ بَيَانِ اْلأَرْكَانِ الَّتِي بِدُوْنِهَا لاَ تَصِحُّ الصَّلاَةُ ، لاَ فِي مُسْتَحَبَّاتِ الصَّلاَةِ ، وَقَدْ ذََكَرَ النَّوَوِي فِي " الْمَجْمُوْعِ " (3/313) وَالشَّوْكَانِي فِي " النَّيْلِ " أَنَّ حَدِيْثَ الْمُسِيْءَ فِي صَلاَتِهِ لِبَيَانِ الْوَاجِبَاتِ وَالْفَرَائِضِ ، وَمَنْ نَظَرَ فِي حَدِيْثِ أَبِي هُرَيْرَةَ هَذَا عُلِمَ أَنّهُ سَيَقَ لِبَيَانِ اْلأَرْكَانِ ، وَأَكْثَرُ الزِّيَادَاتِ فِي حَدِيْثِ رِفَاعَةَ - وَالَّتِي فِيْهَا ذِكْرُ عَدَدٍ مِنَ اْلوَاجِبَاتِ - عَلَى مَا فِي حَدِيْثِ أَبِي هُرَيْرَةَ لاَ تَصِحُّ .
http://sulaymani.net/index.php?option=com_content&view=article&id=313:2009-07-17-21-05-12&catid=8&Itemid=36
Sungguh orang yang berpendapat  salat tanpa sedekap  dengan beberapa  dalil, antara lain sbb:
Hadis  tentang orang yang tidak bisa menjalankan salat  dengan baik…….. dan  letak dalil menurut mereka , sesungguhnya  Nabi  ketika mengajarinya  salat tidak menyebut  sedekap waktu salat . Dan hadis ini adalah muttafaq alaih.
Jawab:  Sesunggguhnya hadis  tsb hanya untuk menjelaskan rukun – rukun salat yang menjadi sebab sahnya  salat, bukan menjelaskan perkara sunat  salat. Sungguh  Imam Nawawi   dalam kitab al majmu`  313/3  dan Syaukani  dalam kitab Nailul authar menyatakan: Hadis  tsb  hanya untuk menerangkan perkara yang wajib. Barang siapa yang  melihat hadis Abu Hurairah ini akan jelas bahwa  ia  untuk menerangkan rukun salat.
Dan kebanyakan tambahan  dalam hadis  Rifa`ah  dan hadis – yang menyebutkan banyak kewajiban  melebihi hadis Abu Hurairah tidak sahih.
Sumber: http://sulaymani.net/index.php?option=com_content&view=article&id=313:2009-07-17-21-05-12&catid=8&Itemid=36

Komentarku ( Mahrus ali): 
Mari  kita lihat hadis tsb – hadis  orang yang menjalankan  salat dengan tidak baik lalu di ajari oleh Nabi SAW sbb:
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ أَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ السَّلَامَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلَاثًا فَقَالَ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ فَمَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِي قَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
HADIST NO - 751

                  
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Sa'id dari 'Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburi dari Bapaknya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Masjid, lalu ada seorang laki-laki masuk ke dalam Masjid dan shalat, kemudian orang itu datang dan memberi salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab salamnya kemudian bersabda: "Kembali dan ulangilah shalatmu, karena kamu belum shalat!" Orang itu kemudian mengulangi shalat dan kembali datang menghadap kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil memberi salam. Namun beliau kembali bersabda: "Kembali dan ulangilah shalatmu karena kamu belum shalat!" Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali dan akhirnya, sehingga ia berkata, "Demi Dzat yang mengutus tuan dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka ajarilah aku." Beliau pun bersabda: "Jika kamu mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah dari Al Qur'an. Kemudian rukuklah hingga benar-benar rukuk dengan tenang, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk, Setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, Kemudian lakukanlah seperti cara tersebut di seluruh shalat (rakaat) mu."  HR Bukhari – muttafaq alaih.
 Komentarku ( Mahrus ali): 
Hadis  itu  merupakan cara mengajari salat dengan ringkas tanpa bertele – tele. Jelas sekali,tidak samar lagi, Rasulullah SAW mengajari orang  itu tentang salat tanpa sedekap. Seandainya  beliau dan sahabatnya  menjalankan salat dengan sedekap, pasti akan  di jelaskan, bukan di selinapkan dan akan  di sebutkan bukan di simpan. Hadis itu dibuat landasan yang kokoh, bukan yang lemah bahwa  salat yang asli tanpa sedekap. Dan mereka yang tidak bersedekap  berpegangan dengan hadis itu.
Abu al hasan – Musthofa bin Ismail al sulaimani  menyatakan 
Jawab:  Sesunggguhnya hadis  tsb hanya untuk menjelaskan rukun – rukun salat yang menjadi sebab sahnya  salat, bukan menjelaskan perkara sunat  salat.
Komentarku ( Mahrus ali): 
 Rasulullah SAW dan para  sahabat tidak mengerti rukun – rukun salat, karena itu , jangan bicara masalah rukun. Bicarakan masalah lain saja. Sebab, rukun salat itu masalah baru, bukan masalah lama yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW.
Lalu hadis – hadis yang menjelaskan sedekap sendiri tidak populer di kalangan sahabat.
المسند الجامع - (ج 37 / ص 34)

أخرجه أحمد 4/317(19071". و"مسلم"2/13(826) قال : حدَّثنا زُهَيْر بن حَرْب. و"ابن خزيمة"906 قال : حدَّثناه مُحَمد بن يَحيى.
ثلاثتهم (أحمد بن حَنْبَل ، وزُهَيْر ، ومُحَمد بن يَحيى) عن عَفَّان بن مُسْلم ، حدَّثنا هَمَّام ، حدَّثنا مُحَمد بن جُحَادَة ، حدَّثني عَبْد الجبار بن وائل ، عن عَلْقَمَة بن وائل ، ومَوْلًى لهم ، أنهما حدَّثاه ، فذكراه.
Komentarku ( Mahrus ali):
Intinya  hadis tsb di riwayatkan oleh Muslim, Ahmad dan Ibn Huzaimah. Namun tidak dikenal di langan sahabat dan tabiin. Affan bin Muslim meriwayatkannya secara sendirian tiada orang lain yang meriwayatkannya.
Affan adalah bukan sahabat atau tabiin. Tapi dia perawi yang berguru kepada pengikut tabiin, wafat pada tahu  219. Hadis  itu  pada saat  itu masih tidak dikenal atau populer dikalangan atba`ut tabiin. Apalagi dikalangan sahabat, tambah tidak dikenal. Karena itu, istri Rasul dan khulafaur rasyidin tidak mengerti  bahwa Nabi SAW bersedekap dalam salat.

Anda menyatakan lagi:
Sungguh  Imam Nawawi   dalam kitab al majmu`  313/3  dan Syaukani  dalam kitab Nailul authar menyatakan: Hadis  tsb  hanya untuk menerangkan perkara yang wajib. Barang siapa yang  melihat hadis Abu Hurairah ini akan jelas bahwa  ia  untuk menerangkan rukun salat.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Para  sahabat yang jumlahnya begitu banyak, dan para tabiin , tidak ada yang memberikan komentar  sebagaimana  Syaukani dan Imam Nawawi. Itu hanya  sekedar pendapat bukan dalil. Ia harus dibuang karena bertentangan dengan relaita perbuatan para  sahabat dalam salat yaitu  mereka menjalankannya tanpa sedekap. Dan seluruh hadis  sedekap dalam salat  adalah lemah adanya. Boleh kelik disini:
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan