Kamis, Oktober 10, 2013

The GodFather: Membungkam Lawan dgn isu Korupsi & Terorisme


Kamis, 10 Oct 2013

The GodFather: Membungkam Lawan dgn isu Korupsi & Terorisme

JAKARTA (voa-islam) Satu persatu semua musuh politik Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat terseret kasus korupsi. Bukan suatu kebetulan apabila lawan politik habis diberangus KPK.
SBY cukup pandai memainkan silent operation dalam memberangus dengan menggunakan isu korupsi dan terorisme yang telah menjadi momok menakutkan di Indonesia. Memang seorang presiden secara UU tidak bisa mencampuri yudikatif, akan tetapi ia pandai mengunakan perannya, presiden kita ini, dia mencampuri urusan yudikatif dengan "meminjam tangan2 orang yg berwenang" untuk menghajar lembaga yudikatif, eksekutif maupun legislatif.
Johan Budi, juru bicara KPK menyatakan "Saya menyimpulkan, korupsi tidak berjalan sendirian, ada kerjasama antara Lembaga YUDIKATIF, LEGISLATIF, EKSEKUTIF dan PENGUSAHA."
Misalnya saja pusaran korupsi Partai Golkar ini, sedikit demi sedikit mulai menyeret dinasti Banten Chasan Sochib dan Ratu Atut. Dengan tertangkapnya Ketua MK Akil Mochtar yang berasal dari Partai Golkar, bersama kroni Golkar lainnya Chairunisa yang menjabat Bendahara MUI, Tubagus Chair Wardana alias Wawan Sochib yang merupakan adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut, dan Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Gambit Bintih.
Lalu pusaran kasus PDI-P mulai diangkat Ahok Center dan Kroni Jokowi yang disinyalir bagian dari pengusaha hitam pengemplang dana BLBI ratusan triliun, disebutlah Edward Suryajaya, lalu kroni lain James Riady yang di duga bagian dari intelejen Cina, lalu ada Djan Faridz dan tentunya keluarga Prabowo Subianto dan Hashim Djoyohadikusumo.

Membongkar 10 Strategi 'Sihir Muslihat' ala Jokowi

Kongkalikong Bunda Putri dan Luthi Hasan Ishaq
Berikutnya, dinasti PKS nampaknya menjelang ajal dan sulit meningkatkan elektabilitas dalam waktu cepat. Rusaknya reputasi dihantam dengan isu yang di benci Ibu-ibu di Indonesia, dibumbui perselingkuhan di luar nikah Fathanah dengan skandal seks artis porno majalah Popular Vitalia Sesha! Kasus korupsi PKS ini di setting dengan menyeret Luthi Hasan Ishaq dan Fathanah dengan isu memalukan yang lebih parah dari korupsi, yaitu poligami dibawah umur Darin Mumtazah maupun sepak terjang Don Juan Fathanah. Benar atau tidaknya kasus suap sapi import ini sudah bukan tujuan utama pelaku Spin doctor (agen pembuat & pengalihan isu), esensi yang terpenting berangus dan kendalikan persepsi publik atas pembunuhan karakter petinggi PKS menggunakan tangan perantara seperti Bunda Putri, dan misi berhasil, mission accomplished


Bunda Putri memiliki nama lengkap Non Saputri. Pengaruh Bunda Putri untuk membantu memuluskan proyek di berbagai Kementerian, tampaknya bukan isapan jempol semata. Menurut Luthfi, Bunda Putri memiliki informasi yang valid terkait kebijakan reshuffle karena dekat dengan SBY. Fathanah didakwa bersama-sama Luthfi menerima uang Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama terkait kepengurusan kuota impor daging sapi. Keduanya juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan. 
Luthfi mengungkapkan bahwa Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Luthfi pernah mendatangi rumah Bunda Putri di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Inilah smooth criminal ala SBY atas belitan skandal korupsi Demokrat, ia bereaksi dengan mengatakan partai lain lebih korup dari Demokrat dan dia akan membuktikan hal tersebut, dan bagaimana hari ini seluruh petinggi partai politik yang menyerang Demokrat mungkin hanya Hanura yang masih selamat, sebab yang lain mulai petinggi dari PKS, PPP, Golkar, PDI-P sudah terbongkar kasus korupsinya, bahkan termasuk skandal seks maupun narkoba mereka. Terakhir telah terjadi pengejaran dari sisi hukum terhadap Dinasti Banten yang merupakan pendukung Golkar dan PDI-P. 
Kasusnya jebakan batman sepertinya sama dengan kasus Antasari Azhar, hanya beda cara penjebakannya dan diprediksi kasus ini akan bertahan hingga pilpres. Presiden dan Abraham samad pun senang. Presiden selamat dari kasus century dan hambalang sedangkan Abraham Samad selamat dari janjinya yang akan mundur jika 1 tahun kerjanya di KPK tidak bisa membongkar century maka dia akan mundur
SBY, dengan hanya bergerak di belakang layar saja mampu mendorong jalannya reformasi
Dari sisi apapun jelas operasi senyap kubu SBY yang dilakukan intelejen lebih efektif dan efisien daripada operasi terbuka. Terbukti mayoritas lawan politik SBY hari ini mulai dibungkam melalui serangkaian operasi intelejen senyap yang mana tanpa mereka duga tiba-tiba mereka ditangkap oleh KPK atau aparat lain.

Kisruh MK hari ini membuktikan pameo bahasa Inggris yang mengatakan “don’t judge book by it cover” dan bisa dibilang sejauh ini SBY adalah satu-satunya pewaris dinasti intelejen militer Indonesia yang pernah terkenal dan menjadi momok bagi sebagian rakyat Indonesia mulai dari Zulfikli Lubis, Ali Moertopo, sampai Benny Moerdani.
Tinggal "Bobok Celengan" demikian istilah aparat dalam membongkar dan melemahkan jaringan koruptor. Tinggal menunggu waktu saja. Dalam setahun ini akan ada Conflict, Crisis, dan yang terakhir adalah Chaos! Nah, kalo sudah terjadi Chaos, tidak ada lagi hukum yang mampu mengendalikan negara dalam kondisi chaos, kecuali MILITER! 

Operasi Tangkap Ternyata Pengalihan Isu demi Godfather
Lalu bagaimana dengan aktivis Islam? Saudara muslim yang aktif di dunia pergerakan dan dakwah terus menerus dimandulkan dengan isu deradikaliasi terorisme yang terus dihembuskan BNPT dan Densus 88.
Bahkan BNPT akui penggerebekan teroris untuk pengalihan isu dan ternyata hal itu bukan omong kosong. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengakui hal tersebut.
"Perbandingan 80 persen dan 20 persen. 20 Persennya yang pengalihan isu, tetapi kalau di era Soeharto dulu persentasenya sangat tinggi," ujar Ansyaad saat ditemui di ruangannya, Jumat (10/5) malam.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengakui bahwa penggerebekan aktivis islam yang di tuduh teroris adalah pengalihan isu. Para teroris itu sebenarnya sudah dipantau cukup lama, namun kapan dilakukan penggerebekan menunggu saat yang tepat sehingga bisa memecah isu yang sedang berkembang di masyarakat.

Abu Roban misalnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menyebut bahwa jihadis yang di fitnah sebagai teroris ditembak mati di Batang itu telah diendus sejak tahun 2012. Namun Densus 88 baru melakukan penggerebekan untuk menunggu waktu atau moment yang tepat. Penggrebekan terduga teroris sudah di setup sejak lama (baca: dijebak, didanai, disulut semangatnya, dan diprovokasi untuk membuat makar dan akhirnya lalu ditangkap), lanjut Mbai, juga menunggu moment yang tepat. Menurut Mbai, penggrebekan teroris adalah berita seksi yang bisa digunakan untuk mengalihkan isu.

"Memang iya benar Abu Roban 2012 sudah kita cari dan dipantau sejak ramai kasus perampokan di Sumatera," ujar Ansyaad di kantornya, Jumat (10/5) malam.


Menurut Ansyaad, Menko Polhukam Djoko Suyanto sudah memerintahkan agar teroris secepatnya ditangkap. Meski demikian aparat baru bergerak bila kelompok teroris itu dianggap cukup bukti akan melakukan aksi.
Tak hanya itu, isu penembakan polisi sebenernya adalah isu "jeruk makan jeruk" demi menjaga sentimen kebencian kepada umat Islam terus meningkat hingga Pemilu 2014 nanti, kita bisa cata setiap bulan akan ada isu baru yang terus menyerang lawan politik dan umat islam dengan isu-isu yang dikembangkan oleh agen spin doctor.
Jurnalis senior Hanibal mengkonfirmasi isu tersebut "Ada kejanggalan kasus pada penembakan polisi ini, dikerjai sesama aparat dalam bisnis pengawalan. Kejanggalan bisa dibandingkan penanganan yg di kuningan sama di Ciputat dan Tangsel... juga yang di Depok, mengapa lama sekali? Namun, apabila di konfirmasi kepada petinggi TNI dan POLRI memang mengarah kepada aparat yang bermain, hanya saja mereka bungkam karena tidak menguntungkan mereka..."
Penggerebekan menunggu mereka merencanakan, lalu ada senjata, ada bom dulu lah. Tidak langsung digerebek, Kepentingan itu ada (pengalihan isu), Ini supaya di media massa yang diangkat ya itu (penggrebekan teroris)" terangnya.
Korupsi Rombongan Partai adalah musuh sesungguhnya 
Fakta infografik di atas cukup banyak berbicara, ini lebih dari sekedar fenomena gunung es, partai terkorup adalah GOLKAR, lalu PDI-P dan berikutnya partai anak kemarin sore, Partai Demokrat. Dalam 10 tahun terakhir, si anak kemarin sore nampaknya sudah berani mendekati partai generasi Orde Baru ini.
Dengan fenomena demikian, masihkah anda percaya pada sistem demokrasi yang  begitu sesat dan menyesatkan banyak pihak. Indonesia sudah lebih dari 60 tahun merdeka dan menyandarkan kekuasaan pada sistem demokrasi ini, namun hasilnya tak lebih hanya melahirkan raja-raja baru bak fir'aun moderen yang arogan.
Kini saatnya hati nurani akan bicara mengungkap kebenaran sejati. 
Demokrasi adalah Thaghut
Thoghut atau Thaghut adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk kepada setiap yang disembah selain Allah yang rela dengan peribadatan yang dilakukan oleh penyembah atau pengikutnya, atau rela dengan ketaatan orang yang menaatinya dalam melawan perintah Allah SWT.
Bentuk-bentuk thoghut antara lain :

Setan

Thoghut ini selalu menyeru beribadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalil-nya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu." (QS: Yaasiin: 60)

Penguasa zhalim

Penguasa zhalim yang mengubah hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti peletak undang-undang yang tidak sejalan dengan Islam. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengingkari orang-orang musyrik. Mereka membuat peraturan dan undang-undang yang tidak diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: "Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari'atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?" (QS: Asy-Syuuraa: 21)

Hakim Zhalim

Hakim yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika ia mempercayai bahwa hukum-hukum yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak sesuai lagi, atau dia membolehkan diberlakukannya hukum yang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: "Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir". (QS: Al-Maa'idah: 44)

Mengaku Tahu Ilmu Ghaib

Orang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam hal ini Allah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: "Katakanlah, 'Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah'." (Qs: An-Naml: 65)[2]

Penyembah Atau Yang Disembah

Seseorang atau sesuatu yang disembah dan diminta pertolongan oleh manusia selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedang ia rela dengan yang demikian. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: "Dan barangsiapa di antara mereka mengatakan, 'Sesungguhnya aku adalah Tuhan selain Allah'. Maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zhalim." (QS: Al-Anbiyaa': 29) (ikhlas/voa-islam)
Baca Juga :

Sandiwara Pilpres2014: Sibak Topeng Prihatin Susilo Bambang Yudhoyono

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan