Kamis, Agustus 22, 2013

Idrus Ramli tobatlah ( ke 4 dari serial kesesatan Idrus Ramli )

Ini pernyataan Muhammad Idrus Ramli dan Muhammad Syafiq alydrus dalam buku nya “Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar? Hal 125



Komentarku ( Mahrus ali): 
   Pernyataan Muhammad Idrus Ramli dan Muhammad Syafiq alydrus itu terkesan kanak – kanak sekali  bukan jawaban orang dewasa . Ayat itu dengan jelas menerangkan mayat tidak mendengar secara mutlak, lalu di tafsiri lagi , maksudnya mendengar  yang  menjawab langsung itu tidak bisa.
Kesan saya dalam pernyataan mereka berdua itu adalah mayat itu mendengar tapi  tidak menjawab. Ini perlu dalil dan seluruh dalilnya ada yang lemah dan ada yang sahih tapi sudah di bantah sendiri oleh Aisyah  sebagaimana keterangan  yang lalu dan kurang perlu untuk di ulang lagi.   Dan  harus bertentangan dengan ayat al Quran yang menyatakan  mayat tidak mendengar. Jadi harus buang ayat atau mengarahkan arti ayat kepada kehendak pribadi atau golongan hingga sesuai dengan ajaran golongan itu sekalipun harus bertentangan dengan pengertian ayat yang asli.
  Terus siapa  dari kalangan sahabat yang menyatakan bahwa mayat bisa mendengar, lalu bagaimana dengan ayat ini :


إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui [1]

     Komentarku ( Mahrus ali): 
Ayat  tsb dengan jelas menyatakan bahwa mayat – mayat  yang di anggap  wali  yang biasa di mintai  atau berhala – berhala, pepohonan, bebatuan  yang di anggap Tuhan   itu tidak mendengar, apakah  masih ditafsiri lagi  bahwa mereka itu mendengar  tapi tidak bisa menjawab?. Ini yang  sulit dimengerti  dan mudah dipahami oleh orang – orang yang suka mentafsiri ayat  dengan tafsiran yang menyimpang untuk kepentingan golongan dan bahaya kepada kemurnian ajaran al Quran.

 Ada ayat lagi sbb:
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُون
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (do`a) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) do`a mereka?[2]

   Ayat itu juga menyatakan bahwa Tuhan – tuhan atau berhala  atau mayat – mayat yang biasanya dimintai itu  tidak mengerti terhadap doa  orang – orang hidup kepadanya, sudah tenti mereka tidak mendengar, lalu dari dalil  ayat mana di katakan bahwa mayat  itu bisa mendengar . Dan siapakah  yang tahu hal itu.  Nantikanlah terbitnya buku jawaban saya terhadap buku " Kiyai Nu atau Wahabi yang sesat tanpa sadar ".
 Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo. Jatim.




[1] Fathir 13-14 )
[2] Al ahqaf 5
 

Artikel Terkait

1 komentar:

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan