Kamis, Juli 25, 2013

Jenderal As-Sisi Siap-siap Menghadapi Pengadilan Militer Mesir

Sudah lebih 23 hari sejak mengambil alih kekuasaan Mesir pada 3 Juli 2013 lalu dengan cara kudeta Militer dan tanpa mandat rakyat, jendral As-Sisi telah membunuh 230 orang dan melukai 896 orang lainnya, membreidel semua chanel tv dan surat kabar Islam, menangkap ratusan, membekukan kekayaan tokoh Islam, memilih Presiden, wapres, PM yang didalamnya adalah orang-orang yang bermasalah rezim Mubarak.

Melihat perkembangan kondisi Mesir saat ini, pengamat Dunia Islam dan Timur Tengah Nandang Burhanudin memperkirakan As-Sisi bakal menghadapi pengadilan Militer atas setiap tindakannya.


"Kemarin As-Sisi berpidato, orasi pidato As-Sisi itu terlihat lebih diarahkan kepada militer dan AS-Barat, bukan kepada rakyat Mesir. Semua senjata telah digunakan. Mandat yang ia minta adalah penggunaan pesawat-pesawat tempur, yang hingga hari Rabu (24/7) kemarin belum digunakan kecuali untuk teror dengan terbang rendah di atas jutaan demonstran proMoursi. Seakan-akan As-Sisi meminta restu AS-Barat, dan memberi isyarat kepada militer untuk

menggunakan pesawat tempur dan membom jutaan demonstran damai."

Mengutip pernyataan Isham sulthan, Sekjen Partai Al-Wasath yang mengatakan, "Saya tak ragu, bahwa banyak jenderal dan perwira menengah militer, telah memberi jeda waktu kepada As-Sisi beberapa kali untuk memberikan solusi politik dan mengakhiri tindakan represif militer kepada masyarakat sipil. Para jenderal dan pamen -semoga-bergerak cepat menangkap As-Sisi demi menghentikan kebengisan dan pertumpahan darah."


Menurutnya, AS dan lainnya, akan berlepas tangan dan membiarkan As-Sisi digiring ke mahkamah militer.


Melihat latarbelakang jejak militernya, As-Sisi adalah seorang jenderal yang karirnya hanya di belakang meja, prajurit karir yang belum pernah terjun dan diterjunkan ke medan tempur. Tugas sehari-hari selama menjadi prajurit, adalah bidang intelejen. Oleh karena itu As-Sisi mudah dikendalikan paham-paham anti Ikhwanul Muslimin yang ia terima dari seorang Hasanin Haikal yang sekrang telah pergi dari Mesir.


"Ikhwanul Muslimin telah memiliki kebulatan tekad. Ramadhan adalah bulan mukjizat. IM memakmurkan Ramadhan dengan taat. Semangat juang kader dan simpatisan berlipat. Dukungan masyarakat makin hari makin meningkat. Mereka sepakat melawan As-Sisi seorang yang bejat. Karena hidup atau mati bukan di tangan As-Sisi yang hobi main akrobat. Tapi di Tangan Allah yang Mahahebat." Ungkap Pengamat Lulusan Al Azhar Mesir ini.[yl/Islamedia]
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan