Kamis, Februari 07, 2013

PUTUSAN MUKTAMAR ALIM ULAMA SELURUH INDONESIA DI PALEMBANG DARI TGL 8 S/D 11 SEPTEMBER 1957




PUTUSAN MUKTAMAR ALIM ULAMA SELURUH INDONESIA DI PALEMBANG DARI TGL 8 S/D 11 SEPTEMBER 1957
oleh Front Anti Komunis Indonesia pada 10 Desember 2009 pukul 12:08 ·
Muktamar ALim Ulama seluruh Indonesia yang berlangsung dari tanggal 8 s/d 11 September 1957 di Palembang (dengan peserta sebanyak 325 orang dan peninjau sebanyak 284 orang), setelah mendengar dan membahas secara mendalam tentang ideologi / ajaran komunisme, mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ideologi / ajaran komunisme dalam lapangan falsafah berisi atheisme, anti Tuhan dan anti agama,
2. Ideologi / ajaran komunisme dalam lapangan poitik adalah anti demokrasi (diktator proletariat / istibdad),
3, Ideologi / ajaran komunisme dalam lapangan sosial menganjurkan pertentangan dan perjuangan kelas,
4. Ideologi / ajaran komunisme dalam lapangan ekonomi menghilangkan hak perseorangan,
5. Ideologi / ajaran komunisme yang demikian itu bukan saja berlawanan dengan ajaran Islam pada khususnya dan agama-agama laiinya pada umumnya, akan tetapi merupakan tantangan dan serangan terhadap hidup keagamaan umumnya,
MEMUTUSKAN
1. Ideologi / ajaran komunisme adalah kufur hukumnya, dan haram bagi umat Islam menganutnya,
2. Bagi orang yang menganut Ideologi / ajaran komunisme dengan keyakinan dan kesadaran, kafirlah dia, tidak sah menikah dan menikahkan orang Islam, tiada pula pusaka mempusakai dan haram jenazahnya diselenggarakan secara Islam,
3. Bagi orang yang memasuki organisasi / partai yang berideologi komunisme (PKI, SOBSI, Pemuda, Rakyat, dll) tidak dengan keyakinan dan kesadaran, sesatlah dia dan wajib bagi umat Islam menyeru mereka meninggalkan organisasi dan partai tersebut.
4. Walaupun Republik Indonesia belum menjadi negara Islam, namun haram hukumnya bagi ummat Islam mengangkat / memilih kepala negara / pemerintah yang berideologi komunisme,
5. Memperingatkan kepada Pemerinta RI agar bersikap waspada terhadap gerakan aksi subversif asing yang membantu perjuangan kaum komunis / atheis Indonesia,
6. Mendesak kepada Presiden RI untuk mengeluarkan dekrit menyatakan PKI dan mantel organisasinya sebagai partai terlarang di Indonesia.
Majelis Pimpinan Alim Ulama Seluruh Indonesia
Palembang, 11 September 1957
Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=191991604657

Komentarku ( Mahrus ali): 
Ajaran komunisme itu bertentangan dengan surat al ihlas sbb:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ(1)اللَّهُ الصَّمَدُ(2)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ(3)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ(4)
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
Jadi kaum komunis bertujuan hidup didunia untuk memeraktekkan ajaran Karl marx lalu menginjak injak ajaran Allah. Mereka ingin membasmi segala macam agama samawi untuk menampakkan ajaran Karl marx tadi. Ingat ayat sbb:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.[1]
Perilaku mereka itu identik dengan kaum kafir sebagaimana ayat :

يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.[2]
Begitu juga kaum yang durja sebagaimana ayat :
وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ
Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai (nya).[3]
Dan kliklah 4 shared mp3 atau di panahnya.

[1] Shof 9
[2] Taubat  32
[3] Yunus 82

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan