Jumat, Februari 08, 2013

Hadis - hadis populer tapi lemah ke 48




-     حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرٍ ، ثَنِي أَبُوْ مُحَمَّدٍ ، نَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ الوحاظي ، نا محمد بن سليمان ، ثني راشد بن سعد ، « أَنَّ رَجُلاً مِنَ اْلأَنْصَارِ تُوُفِّيَتْ امْرَأَتُهُ ، فَرَأَى نِسَاءً فِي الْمَنَامِ وَلَمْ يَرَ امْرَأَتَهُ مَعَهُنَّ ، فَسَأَلَهُنَّ عَنْهَا ، فَقُلْنَ: إِنَّكُمْ قَصَّرْتُمْ فِي كَفَنِهَا فَهِيَ تَسْتَحْيِ أَنْ تَخْرُجَ مَعَنَا ، فَأَتىَ الرَّجُلُ النَّبِي صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اُنْظُرْ إِلَى ثِقَةٍ مِنْ سَبِيْلٍ ، فَأَتَى رَجُلاً مِنَ اْلأَنْصَارِ حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ اْلأَنْصَارِي: إِنْ كَانَ أَحَدٌ يُبَلِّغُ الْمَوْتَى بَلَّغْتُهُ ، قَالَ: فَتُوُفِّيَ اْلأَنْصَارِي فَجَاءَ بِثَوْبَيْنِ مَبْرُوْرَيْنِ بِالزَّعْفَرَانِ ، فَجَعَلَهُمَا فِي كَفَنٍ اْلأَنْصَارِي ، فَلَمَّا كَانَ الَّليْلُ رَأَى النِّسْوَةَ مَعَهُنَّ امْرَأَتُهُ وَعَلَيْهَا الثَّوْبَانِ اْلأَصْفَرَانِ »



dititipinya. Dengan demikian,  mereka dapat tertolong kita dengan doa kepada Allah tentang hajat kita  apabila kita bertawassul dengan mereka.
Komentarku ( Mahrus ali ):   
Hadis tsb Mursal,  lemah dan tidak bisa di buat pegangan,   sebab Rasyid bin Sa`ad bukan sahabat nabi tapi dia tabiin. Dan siapakah nama sahabat yang lapor kepada Nabi SAW itu masih samar.  Jadi tidak diketahui identitasnya. Otomatis lemah.
Adz dzahabi berkata:
وَ ذَكَرَ الْحَاكِمُ أَنَّ الدَّارَقُطْنِى ضَعَّفَهُ.
وَ كَذَا ضَعَّفَهُ ابْنُ حَزْمٍ.
Al hakim menyebutkan bahwa   Daroquthni melemahkannya,  begitu juga Ibnu Hazem[1]
Untuk perawi  Yahya bin Saleh Al Wahadzi sbb:
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرَ: صَدُوْقٌ مِنْ أَهْلِ الرَّأْىِ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الذَّهَبِـي: الْحَافِظُ الْفَقِيْهُ ، وَثَّقَهُ ابْنُ مَعِيْنٍ ، وَ قَالَ الْعُقَيْلِى: جَهْمِىٌّ
Martabatnya menurut Ibnu Hajar: Dia orang yang selalu berkata benar termasuk suka akal akalan / menggunakan pendapat dalam beragama.
Martabatnya menurut Dzahabi: Dia hafizh,  alim,  di percaya oleh Ibnu Ma`in.
Tapi Al Uqaili  berkata: Dia jahmi. [2]
Hadis lemah itu di gunakan dalil tawassul dengan mayat  oleh Tim Penulis LBM NU  cabang Jember dan jelas tidak di perbolehkan apalagi ada keterangan kain kafan sahabat yang kurang sempurna,  kurang baik lalu dikirimi oleh suami yang masih hidup dengan mengkafani kepada orang yang akan meninggal dunia. Ini adalah lucu sekali dan saya menjumpainya keterangan hadis tsb di kitab kisah – kisah tidur ya`ni al manamat. Mimpi itu tidak boleh di buat landasan hukum. Sebab  mimpi itu ada yang dari setan,  juga ada yang benar dari Allah. [3]



عَنْ أَبِي قَتَادَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  ، يَقُولُ: الرُّؤْيَا مِنَ اللهِ وَالْحُلُمُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفِثْ، حِينَ يَسْتَيْقِظ، ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، وَيَتَعَوّذْ مِنْ شَرِّهَا، فَإِنَّهَا لاَ تَضُرُّهُ
Dari Abu Qatadah menuturkan: “Aku pernah mendengar Nabi saw bersabda: “Mimpi baik adalah petunjuk dari Allah dan mimpi buruk adalah petunjuk dari setan. Jika seorang di antara kalian melihat sesuatu yang tidak menyenangkannya, maka tiuplah dengan mulutnya sebanyak tiga kali ketika ia bangun. Dan mohonlah perlindungan Allah dari kejahatan setan, semoga mimpi buruk itu tidak akan memberinya kesulitan.” [4]


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا اقْتَرَبَ الزَّمَان لَمْ تَكَدْ تَكْذِبُ رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ، وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ

Dari Abu Hurairah ra menuturkan: “Rasulullah saw bersabda: “Jika hari kiamat hampir tiba, maka mimpi seorang mukmin hampir tidak akan dusta, karena mimpi seorang mukmin adalah empat puluh enam bagian dari kenabian.[5]


عَنْ عُبَادَة بْنِ الصَّامِتِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   قَالَ: رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ

1458. Ubadah ibnu Shamit: “Nabi saw bersabda: “Mimpi seorang mukmin adalah empat puluh enam bagian dari kenabian.” [6]

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِين جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ
Dari Anas ra menuturkan: “Nabi saw bersabda: “Mimpi seorang mukmin adalah empat puluh enam bagian dari kenabian.” [7]


[1] Mausuatuh ruwatil hadis 1854
[2] Mausuatuh ruwatil hadis  7568
[3]  Al manamat
[4] Bukhari, 67, kitabuth thib, 39, bab meniup dalam ruqiyah
Al albani menyatakan : Hadis tsb sahih , lihat di buku karyanya :  Sunan Abu dawud 5021 .  saya katakan  hadis tsb muttafaq alaih , imam Muslim juga meriwayatkannya di nomer  2261 , Tirmidzi 2277 Abu Dawud 5021 Ibnu Majah 3909 Ahmad 22019
[5] ” Bukhari, 91, kitabut ta’bir, 26, bab ikatan dalam mimpi
Al albani menyatakan : Hadis tsb Muttafaq alaih  lihat di buku karyanya : Misykatul mashobih  4614 ( 9 )
[6] Bukhari, 91, kitabut ta’bir, 4, bab mimpi yang baik adalah empat puluh enam  dari kenabian
Al albani menyatakan : Hadis tsb sahih , lihat di buku karyanya : assilsilah assahihah 1870 . Tapi saya katakan  hadis tsb muttafaq alaih , imam Muslim juga meriwayatkannya di nomer  2264 . Tirmidzi 2271 Abu Dawud  5018 Ahmad 22215


[7] Bukhari, 91, kitabut ta’bir, 10, bab seorang yang mimpi melihat Nabi saw.
Al albani menyatakan : Hadis tsb Muttafaq alaih  lihat di buku karyanya : Misykatul mashobih  4614 ( 9 )

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan