Minggu, Februari 03, 2013

Gus Mus: Tindak Tegas Kelompok Radikal





23 Juni 2011 13:08:44 | Share
Wakil Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kiai Haji Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus mendesak pemerintah untuk segera menindak tegas kelompok radikal di Indonesia yang memaksakan kehendak dengan melakukan tindak kekerasan.


"Tindakan tegas dari pemerintah terhadap kelompok radikal tersebut merupakan salah satu bentuk pelaksanaan amanat untuk melindungi semua rakyat," kata Gus Mus di sela seminar kebangsaan dengan tema Deradikalisasi Islam Menurut Perspektif NU, di Semarang, Jawa Tangeh, Ahad (19/6).

Menurut Gus Mus, jika ada suatu kelompok radikal yang melakukan kekerasan, hal tersebut menjadi wewenang pemerintah dalam mengambil tindakan tegas. "Sebenarnya mudah bagi kami jika mau menindak kelompok radikal karena NU mempunyai ribuan anggota Barisan Ansor Serba Guna dan Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa," ujarnya.

Namun hal itu, kata Gus Mus, membuat NU sama bodohnya dengan kelompok radikal yang memaksakan kehendak dengan melakukan kekerasan. "Api tidak bisa dilawan dengan api," katanya.

Gus Mus mengatakan, pihaknya telah memberikan penjelasan kepada warga NU di seluruh wilayah agar tidak terpengaruh dengan kelompok radikal yang "kemaruk" atau sok. "Kami hanya memberitahu warga NU, untuk apa kami beritahu mereka (kelompok radikal, red) yang sudah menganggap dirinya paling benar," ujarnya.

Ketua PWNU Jawa Tengah, Muhammad Adnan, mengatakan saat ini bentuk gerakan radikal di Indonesia sudah bermacam-macam, termasuk penolakan menghormat bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

"Gerakan radikal sekarang tidak hanya merusak tempat ibadah umat beragama lain," katanya.

Terkait hal tersebut, PWNU Jateng melakukan antisipasi terhadap gerakan radikal dengan memberikan penguatan mengenai paham moderat kepada seluruh warga NU melalui berbagai jalur. "Imbauan tentang bahaya gerakan radikal, kami sampaikan ke warga NU melalui kotbah di masjid, tabloid bulanan NU, dan lewat jaringan radio milik warga NU," ujarnya.

Menurut dia, gerakan radikal yang dilakukan oleh kelompok tertentu dapat mengancam persatuan dan kesatuan rakyat serta merusak kerukunan umat beragama di Indonesia. "Kami akan berupaya semaksimal mungkin melakukan pencegahan terhadap perkembangan gerakan radikal yang marak pada beberapa waktu terakhir ini," kata Adnan. (Antara/metrotvnews)

Komentarku ( Mahrus ali): 
Kalau yang dimaksudkan gerakan radikal itu gerakan teroris, maka  itu tepat sekali, bukan agak salah. Tapi kalau maksud kaum radikal   kaum salafy atau orang – orang yang komitmen kepada al Quran dan hadis maka sangat keliru bukan agak benar, perlu dibuang dan tidak layak diperhatikan.
Untuk menyanyikan lagu Indonesia raya, memang kalimatnya ada kesyirikannya sbb:
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

  Kata –kata Bangunlah jiwanya. Bangunlah badannya.Untuk Indonesia Raya adalah kalimat syirik yang menghapus keimanan dan membikin kita terjungkel ke neraka sekalipun kita melakukan salat, puasa dan zakat . Kata – kata  itu mendorong kita untuk setia bela negri kita yang jahiliyah ini  sekalipun kita  harus menumpahkan darah terahir kita. Ini bertentangan dengan ayat :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْءَانِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Sesungguhnya Allah telah membeli diri dan harta orang-orang mu’min, dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.[1]
Kalimat tsb juga bertentangan dengan ayat sbb:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,[2]

Untuk lebih jelasnya bisa diklik disini:


Dan kliklah 4 shared mp3 atau di panahnya.
 




[1] Attaubah 111
[2] Al an`am 162
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan