Selasa, Desember 11, 2012

Akeh kang apal qur’an haditse seneng ngafirke marang liyani



Di katakan dalam syair sebelum salat
akeh kang apal qur’an haditse
seneng ngafirke marang liyani
kafire dewe dak digatekke
yen isih kotor ati akale 2x
banyak yang hafal qur’an-hadits nya
suka mengkafirkan kepada lainnya
kafirnya sendiri tidak diperhatikan
kalau masih kotor hati dan akalnya (2x)

Komentarku ( Mahrus ali): 
  Bila banyak dokter yang menyatakan bahwa anda sakit, maka bisa di katakan anda  ini mengidap penyakit, anda tidak sehat, perlu kontrol lengkap tubuh anda, jangan diam saja  tanpa mengambil tindakan untuk mengatasi penyakit anda, anda harus sadar bahwa anda  ini sedang sakit. Jangan bandel lalu anda menyatakan dokter – dokter tersebut keliru. Saya yang benar. Malah anda menyatakan: penyakitnya dokter sendiri tidak di bahas, kok bahas penyakitku. Pada hal dokter – dokter tersebut dalam keadaan tubuh yang fit, sehat dan sering ber olahraga.
Anda harus mengakui bahwa dokter itu benar dan anda sendiri yang perlu belajar lagi tentang kesehatan yang selama ini anda tidak memahaminya. 
   Itulah pelajaran yang kita ambil dari pada bait dalam syair itu.
Banyak orang yang hapal hadis dan Quran menyatakan anda kafir, anda ini bukan muslim, karena perilaku anda dan bacaan yang anda baca ini mengandung kesyirikan sepi dari tauhid. Perkataan anda mengarah kepada kekufuran. Anda  harus sadar bahwa ahli hadis dan al quran yang begitu banyak itu tidak keliru. Mereka lebih memahami tentang tauhid, syirik, kekufuran dan Islam.  Anda perlu belajar lagi kepada mereka.  Anda  tidak mau belajar lagi tentang al Quran dan hadis sebagaimana mereka, lalu anda ingin mereka mengikuti anda. Ini malah jalan yang salah, bukan langkah yang benar untuk anda.   Lalu anda menyatakan kafirnya sendiri tidak diperhatikan.
Ambillah hikmah dari orang lain untuk kemanfaatan  diri anda lebih baik dari pada anda kelak berbahaya atau membiarkan diri dalam kebid`ahan dan kesyirikan.

Inilah salah satu bacaan yang membikin kekufuran dan kesyirikan:
اللهُمَّ صَلِّ صَلاَةً دَائِمَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامّاً عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ العُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الكُرَبُ وَتُناَلُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَتُقْضَى بِهِ الحَوَائِجُ وَيُسْتَسْقَى الغَماَمُ بِوَجْهِهِ الكَرِيِمِ عَدَ دَ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ
Ya  Allah berikan rahmat yang langgeng  dan  kesejahteraan yang sempurna kepada  sayyidina  Muhammad  yang dengannya  segala ikatan lepas (  segala kesulitan akan terselesaikan bukan dengan Allah)  dan segala  kesedihan akan lenyap karenanya ( jadi bukan karena  pertolongan, rahmat  atau karunia Allah ), dan  dengan Nabi Muhammad  segala  cita – cita tercapai, segala kebutuhan  akan di raih  dan  awan menurunkan hujan  dengan nya ( dengan wajahnya Nabi Muhammad yang mulia  )  sejumlah tiap kedip atau  senafas  dan sebanyak  seluruh apa yang Engkau ketahui

Ada lagi sholawat Thibbil qulub sbb:
اللهُمَّ صَلِِّ عَلىَ نَبِيّنِاَ مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا..............
Allohumma sholli alaa nabiyyina Muhammadin thibbil quluubi wadawaaiha wa`aafiyatil abdaani wasyifaa`ihaa wanuuril abshoori wa dhiyaaihaa…………….
Ya Allah ! Berilah kesejahtraan dan rahmat kepasdsa Nabi kita Muhammad –   dokter hati dan obatnya, kesehatan tubuh dan penyembuhnya. Cahaya mata dan penerangannya.
Saya menjumpai bin Baz menyatakan bahwa sholawat tersebut tidak ada tuntunannya dan pengertianya kacau. Karena itu dihawatirkan merusak akidah umat. Paling baik adalah sholawat Ibrahimiyah.
Syaikh Muhammad bin Jamil Zinu mengatakan:
مؤلفات محمد بن جميل زينو - (ج 5 / ص 54)
أَقُوْلُ : إِنَّ الصِّيْغَةَ السَّابقَةَ الَّتيِ قَالَ عَنْهَا الْمُؤَلِّفُ اعْتَادَ النَّاسُ تَرْدِيْدَهَا. لاَ تَجُوْزُ لِأَنَّ الصَّلاَةَ عَلَى النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ َوسَلّم عِبَادَةٌ ، وَاْلعِباَدَةُ مَبْنَاهَا عَلَى التَّوَقُّفِ حَتىَّ يَأْتِيَ الدَّلِيْلُ ، وَلاَ دَلِيْلَ عَلَى هَذِهِ الصِّيْغَةِ ، وَلاَ سِيَمَا أَنَّهَا تُخَالِفُ جَمْيْعَ الرِّوَايَاتِ الّتِي وَرَدَتْ عَنِ الرَّسُوْلِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَحَابَتِهِ ، وَالسَّلَفِ الصَّالِحِ ، بِالإِضَافَةِ إِلَى أَنَّ فِيْهَا غُلُوًّاً وَإِطْرَاءً لاَ يَرْضَاهُ الله وَالرَّسُوْلُ صلى الله عليه وسلم. فَهَلْ يَجُوْزُ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَتْرُكَ الصِّيْغَةَ الَّتيِ عَمِلَهَا الرَّسُوْلُ صلى الله عليه وسلم َوأَصْحَابُهُ ، وَيَأْخُذُ بِصِيْغَةٍ مِنْ أَقْوَالِ النَّاسِ ، وَالَّتِي تُخَالِفُ الصِّيَغَ الْمَشْرُوْعَةَ ؟
Aku  berkata;
  Sesungguhnya redaksi dulu yang di katakan oleh pengarang ( Muhammad Ahmad Jamal ) sebagai sholawat yang sering di baca di kalangan manusia- hakikatnya tidak boleh.  Sebab membaca sholawat pada Nabi SAW adalah ibadah dan landasan ibadah tawaqquf ( menanti dulu ) hingga datang dalilnya. Dan redaksi sholawat ( tibbul qulubn ) itu tiada dalilnya. Apalagi menyalahi seluruh riwayat yang datang dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya, salaf saleh. selain itu, terdapat berlebihan dalam memuji Nabi SAW yang tidak diridai oleh Allah dan rasulNya.
Apakah layak bagi seorang muslim untuk meninggalkan redaksi sholawat yang di jalan kan oleh nabi dan para sahabatnya  lalu mengambil redaksi dari omongan orang yang menyalahi sariat juga. [1]

      Selain itu, Rasulullah SAW dalam sholawat Thibbul qulub itu di katakan sebagai obat hati, apa maksudnya. Apakah hati sakit lalu bisa di sembuhkan oleh Rasulullah SAW. Bila demikian, kapan hal itu di lakukan oleh Rasulullah SAW waktu hidupnya? Pada hal menurut al Quran bukan Rasulullah SAW yang menyembuhkan penyakit tapi Allah. Lihat ayat sbb:
     وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku[2]
Karena itu, Rasulullah SAW juga minta sehat dan selamat kepada Allah dalam doa sbb:
  اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِيَ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَقَالَ عُثْمَانُ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي قَالَ
Alloohumma innii  as`alukal aa`fiyata fiddunya wal`aakhiroh Alloohumma  innii as`alukal afwa wal`aafiyata fii diinii wadunyaaya wa `ahlii wamaalii . Alloohumma s tur aurootii, wa`aamin rou`aatii. Alloohumma h fazhnii min baini yadayya wamin kholfii wa`an yamiinii  wa`an syimaalii  wamin fauqii . wa`a`uudzu bi`azhomatika an ughtaala min tahtii. 

     Ya Allah ! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu keselamatan di dunia  maupun di aherat. Ya Allah  sesungguhnya aku mohon kepadaMu pengampunan  dan keselamatan  agama, dunia dan keluargaku serta hartaku. Ya Allah ! Tutupilah  aibku  dan tenangkan hatiku. Ya Allah ! Jagalah aku  dari muka, belakang, kanan, kiri, atas  dan  aku berlindung dengan ke agungan Mu jangan sampai aku  di bunuh dari bawah (  ya`ni di makan ular atau lainnya ). HR Abu Dawud [3]. 


Bila maksud dari sholawat Thibbul qulub Rasulullah SAW bisa membikin hati orang kafir masuk Islam. Bila demikian, maka tidak jelas dalilnya, pengertian yang keliru dan bertentangan dengan realita, dimana paman beliau masih tetap berpegangan kepada ajaran leluhur dan kekufuran. Beliau senang kepadanya, tapi hidayah bukan miliknya. Ahirnya pamannya menjumpai ajalnya dalam keadaan dimurkaiNya dan enggan membaca sahadat. Ingat firmanNya:
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ(56)
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.  Qashash  56.
  Malah ada hadis sbb:
Al Musayyab berkata :
أَنَّ أَبَا طَالِبٍ لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ دَخَلَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ أَبُو جَهْلٍ فَقَالَ أَيْ عَمِّ قُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ كَلِمَةً أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللهِ  فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُاللهِ  بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ يَا أَبَا طَالِبٍ تَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِالْمُطَّلِبِ فَلَمْ يَزَالاَ يُكَلِّمَانِهِ حَتَّى قَالَ آخِرَ شَيْءٍ كَلَّمَهُمْ بِهِ عَلَى مِلَّةِ عَبْدِالْمُطَّلِبِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ أُنْهَ عَنْهُ فَنَزَلَتْ ( مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ ) وَنَزَلَتْ ( إِنَّكَ لاَ تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ )
Ketika Abu Tholib akan meninggal dunia, Nabi Muhammad saw,  masuk kepadanya. Disisi Abu Tholib terdapat Abu Jahal. Nabi saw,  berkata  :” Wahai pamanku ! Katakanlah la ilaha illallah  suatu kalimat yang saya gunakah hujjah untukmu disisi Allah “.
Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah  berkata  : “  Wahai Abu Tholib ! Apakah kamu benci agama Abdul  muttholib .Keduanya  mengatakan begitu terus hingga  akhir perkataan Abu Tholib adalah  : “ Saya ikut  agama Abd Muttholib “.
Nabi Muhammad saw,  bersabda  :”  Sungguh aku akan memintakan ampun  kepadamu selama tidak dilarang, lalu turunlah ayat :
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahannam. [4]
     Lantas turunlah ayat lagi
 إِنَّكَ لاَ تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ
Sesungguhnya kamu tidak akan  bisa memberikan petunjuk kepada orang yang kamu  senangi.[5]  Lantas turunlah ayat larangan minta ampun untuk kaum musyrik tadi ayat 113 Tobat. 


Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.






[1] Mulallafat Muhammad bin Jamil Zinu 54/5

[2] Syuara` 80
[3] HR Abu Dawud  / 4412 .Nasa I / Isti`adzah 5434 . 5435/ Ibnu Majah  / Isti `adzah /3861. Ahmad / Baqi musnad muktsirin/4554 .

[4] At taubah 113
[5] HR Bukhori / Janaiz / 1360. Manaqib / 3884. Tafsir / 4675. Muslim / Iman / 24 .  Nasai / Janaiz / 2035.
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. banyak dokter tapi dokter yang bilang bahwa orang itu sakit adalah dokter yang gak lulus dan selalu melakukan mal praktek... lebih banyak dokter beneran yang gak akan mudah memfonis dan sok memberi obat penyembuh tapi sebenarnya racun

    BalasHapus
  2. KUrang pas, sulit dipaham, tak mudah di pahami

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan