Selasa, Oktober 09, 2012

Polemik dengan KH Lutfi Bashari



SALAF PUN BACA ALQURAN DI KUBURAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 5/10/2012 ]

SALAF PUN BACA ALQURAN DI KUBURAN

Luthfi Bashori menulis

Syeikh Ibnul Qayyim Aljauzi menerangkan dalam kitabnya, Arruuh bahwa para ulama Salaf juga mengamalkan pembacaan Alquran di makam pekuburan kaum muslimin. Ini artinya bahwa amalan tersebut bukan tergolong bid`ah sesat, apalagi dianggap bertentangan dengan syariat.

Jadi sangat janggal dan patut dipertanyakan kebenaran pengakuan kaum Wahhabi yang selalu mengatasnamakan diri sebagai pengikut dan penerus ulama Salaf, namun di sisi lain mereka melontarkan tuduhan bid`ah sesat terhadap para penziarah kubur yang melantunkan bacaan Alquran di atas makam kuburan kaum muslimin.

Coba simak apa kata Syeikh Ibnul Qayyim Aljauzi, beliau adalah salah satu murid Syeikh Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya, Arruuh halaman 33 :

Telah disebutkan dari sekelompok ulama salaf bahwa mereka berwasiat agar kelak dibacakan Alquran di kuburan mereka setelah dimakamkan.

Abdul haq berkata, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar memerintahkan agar kelak dibacakan surah Albaqarah di kuburannya.

Al-imam Ahmad bin Hanbal pada mulanya mengingkari hal itu, karena merasa belum pernah mendengar informasi itu dari ulama salaf, namun kemudian beliau memperbolehkannya.

Alkhallal berkata dalam kitab Aljami`: Dari Abdurrahman Al`Ala` bin Allajlaj dari ayahnya, berkata: Ayahku berkata: Apabila aku meninggal dunia, letakkanlah aku dalam liang kubur dan ucapkan, bismillah wa`ala sunnati rasulillah, letakkan tanah di atasku, lantas bacakan pemulaan dan penutup surah Albaqarah di kepalaku, karena aku mendengar Abdullah bin Umar mengatakan demikian.

Ali bin Musa Alhaddad, seorang yang jujur telah bercerita:
Konon aku bersama Ahmad bin Hanbal dan bin Qudamah Aljauhari mengiringi jenazah. Setelah ia kebumikan, lalu ada seorang buta duduk di sisi kuburannya membaca Alquran. Lalu Ahmad berkata kepadanya: Hai ki sanak, membaca Alquran di kuburan itu bid`ah. Setelah keduanya keluar dari kuburan, Muhammad bin Qudamah berkata kepada Ahmad bin Hanbal: Wahai Abu Abdillah, bagaimana pendapatmu tentang Mubasysyir Alhalabi? Ahmad menjawab: Dapat dipercaya. Muhammad bertanya lagi: Kamu memiliki haditsnya?. Ahmad menjawab: Iya. Muhammad bin Qudamah berkata: Mubasysyir telah bercerita kepadaku, dari Abdurrahman bin Al `Ala` Allajlaj dari ayahnya yang berwasiat apabila ia nanti di kebumikan, hendaknya dibacakan permulaan dan penutup surat Albaqarah di sisi kepalanya dan ia berkata bahwa ibnu umar berpesan demikian. Lalu Ahamd berkata padanya: Kembalilah kekuburan, katakan kepada si buta itu agar terus membaca Al quran di sisi kuburan tadi.

Alkhallal juga menyebutkan dari Assya`bi, seorang tabi`in, berkata: Konon kaum Anshar, apabila di kalangan mereka ada keluarga yang meninggal dunia, maka mereka sering mendatangi kuburannya untuk membacakan Alquran di sisi kuburannya.

Ternyata banyak di antara para ulama Salaf yang mengajarkan sekaligus mencontohkan bolehnya pembacaan Alquran di atas kuburan seseorang. Dengan demikian umat Islam tidak perlu lagi takut dituduh bid`ah sesat jika ingin berziarah kubur sambil membaca surat Yasin dan tahlil di dekat makam pekuburan sanak keluarga yang telah wafat.
         
Pengirim: Nanang Ws  - Kota: Sukadana
Tanggal: 5/10/2012

Mana Posting buat Share or Berbaginya...
Biar ADIL
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Tinggal nulis di sini secara ilmiah saja, gak repot kok...!

Ada lagi kalau ingin lebih adil..., caranya sih yaa buat sendiri situs untuk merilis tulisan sampean.

2.     
Pengirim: Suprio  - Kota: B
Tanggal: 8/10/2012

Trimakasih pak Ustadz
Semoga saudara kita kaum nahdiyin semakin kuat imannya
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
NU GARIS LURUS, semoga selalu ada di hati saudara-saudara kita penganut Aswaja Indonesia.

3.     
Pengirim: darmansyah  - Kota: cilegon
Tanggal: 9/10/2012

ASSWRWB mengenai pembacaan al quran di atas makam apakah boleh sampai 40 hari non stop dr fajar ketemu fajar lgi krn di wilayah kami klo yg wafat org berharta selalu spti itu mohon penjelasan nya dri ustadz terima kasih dr kami yg miskin pengetahuan
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Hukum bolehnya baca Alquran di kuburan itu tidak ada keterkaitan dengan punya harta atau tidak. Kapan saja mau diamalkan yaa hukumnya boleh-boleh saja gak ada satupun dalil yang melarangnya.          


Komentarku ( Mahrus ali): 
Abdul haq berkata, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar memerintahkan agar kelak dibacakan surah Albaqarah di kuburannya.
Komentarku ( Mahrus ali): 
 Sayang anda tidak membawakan sanad hadis itu, bila benar , ia  sekedar perkataan Ibnu Umar yang bukan rasul dan nabi. Dia hanyalah manusia biasa mungkin keliru, mungkin benar. Ia bertentangan dengan perkataan Abd hak sendiri  sbb:
قَالَ عَبْدُ الْحَقِّ ؛ ِلأَنَّ ثَوَابَ الْقِرَاءَةِ لِلْقَارِئِ وَالْمَيِّتُ لاَ يَنْتَفِعُ بِهَا
Abdul hak berkata :  ……………… Sebab  pahala  bacaan al quran itu untuk pembaca  , dan mayat tidak bisa mengambil manfaat dari padanya .  
Dan istilah di riwayatkan sebagai tanda lemah.  Riwayat Ibnu Umar dalam hal ini sangat lemah
Al bani menyatakan:
أحاديث يحتج بها الشيعة آخر نسخة - (ج 1 / ص 27)
شَدِيْدُ الضُّعْفِ مَرْفُوْعًا وَمَوْقُوْفًا:
أَمَا الْمَرْفُوعَ فَرَوْاهُ الْخَلاَّلُ فِي الْقِرَاءةِ عِنْدَ الْقُبُورِ ( 25 / ب كَمَا فِي تَعْلِيقِ الألباني عَلَى هِدَايَةِ الرُّوَاةِ ) وَالطَّبَرانِيِّ ( 12 / 444 رَقْمُ  13613 ) وَالْبَيْهَقِيِّ فِي الشُّعَبِ ( 7 / 16 رَقْمُ 9294 ) مِنْ طَرِيقِ يَحْيَى بْنِ  عَبْدِ اللهِ البابلتي ، عَنْ أَيُّوْبَ بْنِ نَهْيِكَ ، سَمِعَتُ عَطَاءَ بْنَ أَبِي رباحٍ ، سَمِعَتُ اِبْنَ عُمَرِ ، فَذَكَرَهُ مَرْفُوعَا .
وَهَذَا سَنَدٌ ضَعِيفِ جِدًّا ، يَحْيَى واه ،
Hadis riwayat Ibn Umar itu sangat lemah baik yang marfu` atau yang maukuf. Untuk yang marfu`  maka diriwayatkan oleh al Khollal dalam bab al qiroah alal kubur 25. -444. nomer 13613. Al Baihaqi dalam kitab syu`abul iman 16/7, nomer 9294 dari jalur Yahya bin Abdillah al babilati  dari Ayyub bin Nahik, aku mendengar Atha` bin Abu Ribah , aku mendengar Ibn Umar , lalu menyebut riwayatnya  secara marfu`.
Ini adalah sanad lemah sekali. Yahya adalah perawi lemah. 

Klik lagi disini:
Baca lagi:
ei 18, 2011

PostHeaderIconBaca Yasin di kuburan .

Dikatakan dalam artikel tsb sbb: 

Coba simak apa kata Syeikh Ibnul Qayyim Aljauzi, beliau adalah salah satu murid Syeikh Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya, Arruuh halaman 33 :
Telah disebutkan dari sekelompok ulama salaf bahwa mereka berwasiat agar kelak dibacakan Alquran di kuburan mereka setelah dimakamkan.


Alkhallal berkata dalam kitab Aljami`: Dari Abdurrahman Al`Ala` bin Allajlaj dari ayahnya, berkata: Ayahku berkata: Apabila aku meninggal dunia, letakkanlah aku dalam liang kubur dan ucapkan, bismillah wa`ala sunnati rasulillah, letakkan tanah di atasku, lantas bacakan pemulaan dan penutup surah Albaqarah di kepalaku, karena aku mendengar Abdullah bin Umar mengatakan demikian.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Itu adalah perkataan Ibn Umar tanpa dalil dari hadis Rasul yang sahih. Dan sahabat selain Ibnu Umar juga banyak dan tiada dari mereka yang mengatakan seperti itu. Banyak kalangan sahabat yang tidak mendengar hadis tsb. Kalangan imam hadis  kutubut tis`ah tidak ada yang meriwayatkan atsar tersebut. Jadi nyeleneh sekali.  
البدر المنير - (ج 5 / ص 337)
لَكِن ذكره ابْن حبَان فِي «ثقاته»
تلخيص الحبير - الرقمية - (ج 2 / ص 301)
2ذكره الهيثمي في "مجمع الزوائد" "3/47" وقال: رواه الطبراني في "الكبير" ورجاله موثقون.

Dalam kitab al badrul munir 337/5 di katakan:
Ia juga di sebut oleh Ibn Hibban dalam kitab Tsiqat.
Dalam kitab Talkhis habir 301/2 di katakan:
Hadis tsb di sebut oleh Al Haitsami dalam kitab Majmauz zawaid 47/3 , lalu beliau berkata: Ia diriwayatkan oleh Thabrani  dalam al kabir , dan perawi – perawinya  terpercaya.

المعجم الكبير للطبراني - (ج 14 / ص 108)
-    حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَبْدُ اللَّهِ بن مُحَمَّدِ بن أَبِي أُسَامَةَ الْحَلَبِيُّ، حَدَّثَنَا أَبِي ح، وَحَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بن دُحَيْمٍ الدِّمَشْقِيُّ، حَدَّثَنَا أَبِي ح، وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بن إِسْحَاقَ التُّسْتَرِيُّ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بن بَحْرٍ، قَالُوا: حَدَّثَنَا مُبَشِّرُ بن إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بن الْعَلاءِ بن اللَّجْلاجِ، عَنْ أَبِيهِ،
-     
Perawi bernama  Abr Rahman bin Al ala` tidak di sebut oleh Imam Dzahabi dalam kitab tahdzibnya.
Sebagian perawinya bernama Ali bin Baahr yang tidak di kenal  dan tidak di sebut dalam dua  kitab tahdzib karya Ibn Hajar atau Dzahabi. Setahu saya hanya Imam Ahmad yang menyatakan dia terpercaya.

Mubassyir bin Ismail wafat tahun 200. lihat mausuah ruwatil  hadis   6465.  tidak punya murid bernama ibnu Qudamah.

Di katakan dalam artikel tsb sbb:

Ali bin Musa Alhaddad, seorang yang jujur telah bercerita:
Konon aku bersama Ahmad bin Hanbal dan bin Qudamah Aljauhari mengiringi jenazah. Setelah ia kebumikan, lalu ada seorang buta duduk di sisi kuburannya membaca Alquran. Lalu Ahmad berkata kepadanya: Hai ki sanak, membaca Alquran di kuburan itu bid`ah. Setelah keduanya keluar dari kuburan, Muhammad bin Qudamah berkata kepada Ahmad bin Hanbal: Wahai Abu Abdillah, bagaimana pendapatmu tentang Mubasysyir Alhalabi? Ahmad menjawab: Dapat dipercaya. Muhammad bertanya lagi: Kamu memiliki haditsnya?. Ahmad menjawab: Iya. Muhammad bin Qudamah berkata: Mubasysyir telah bercerita kepadaku, dari Abdurrahman bin Al `Ala` Allajlaj dari ayahnya yang berwasiat apabila ia nanti di kebumikan, hendaknya dibacakan permulaan dan penutup surat Albaqarah di sisi kepalanya dan ia berkata bahwa ibnu umar berpesan demikian. Lalu Ahamd berkata padanya: Kembalilah kekuburan, katakan kepada si buta itu agar terus membaca Al quran di sisi kuburan tadi.

Komentarku ( Mahrus ali): 
Kisah tsb sangat dusta karena Mubassyir bin Ismail tidak kenal dengan Muhammad bin Qudamah,

Di katakan lagi:
Alkhallal juga menyebutkan dari Assya`bi, seorang tabi`in, berkata: Konon kaum Anshar, apabila di kalangan mereka ada keluarga yang meninggal dunia, maka mereka sering mendatangi kuburannya untuk membacakan Alquran di sisi kuburannya.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Siapa nama seorang tabiin dan dimana dia bertempat tinggal, dia gila atau orang sehat akalnya? Bisa dipercaya atau pendusta? Seluruhnya  untuk agama harus jelas, bukan samar – samar, kabur.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan