Senin, Oktober 22, 2012

GP Ansor ziarah ke makam Bung Tomo




Surabaya, NU Online
Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Surabaya ziarah ke makam Pahlawan Nasional Bung Tomo di Ngagel Kota Surabaya Senin (22/10). Ziarah dilakukan dalam rangkaian acara memeringati Resolusi Jihad yang jatuh pada 22 Oktober.

Ketua GP Ansor Surabaya Much Asrori mengatakan, ada beberapa agenda yang  disiapkan dalam dua bulan ini. 10 November yang diperingati sebagai Hari Pahlawan adalah puncak perlawanan arek-arek Suroboyo dalam melawan penjajah Belanda.

"Namun dalam sejarah bangsa Indonesia ada sebuah keputusan yang menjadi titik tolak semangat Arek Suroboyo dalam komando Bung Tomo, yaitu Resolusi Jihad Nahdatul Ulama (NU)," katanya.

Menurut dia, resolusi Jihad adalah bentuk keputusan yang mengikat dari Ulama se-Jawa dan Madura yakni keputusan untuk "Jihad fi Sabilillah" melawan Belanda dari Tanah Air yang telah diploklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

"Maka menjadi 'fardlu ‘ain' bagi umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Negera Republik Indonesia," katanya.

Resolusi Jihad NU yang telah dirumuskan selama dua hari yaitu tanggal 21-22 Oktober 1945 oleh ulama dan kiai-kiai se-jawa dan Madura di Kantor NU Cabang Surabaya yang terletak di Jl. Bubutan VI No. 2 Surabaya.

Resolusi ini yang kemudian Keputusan Resolusi Jihad tersebut diberikan kepada Bung Tomo. Maka satu-satunya semangat Arek-arek Suroboyo melawan penjajah Belanda khususnya di Surabaya tidak dapat dilepaskan dari Resolusi Jihad NU.

Sebagai generasi muda, lanjut dia, khususnya Gerakan Pemuda Ansor hendaknya meneladani para Kiai dan Ulama serta Tokoh pemuda yang saat itu dengan darah dan nyawanya diberikan untuk menegakkan Negara Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Bung Karno.

"Maka untuk itu pada 22 oktober, kami usulkan kepada Pemerintah untuk ditetapkan sebagai Hari Resolusi Jihad," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan Resolusi Jihad GP Ansor Surabaya M. Hasyim Asyari mengatakan dua bulan ini bagi Ansor adalah bulan yang penuh Momen bagi generasi muda, 22 Oktober Hari Resolusi Jihad NU, 28 Oktober sebagai hari Sumpah Pemuda dan 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Adapun kegiatan memperingati Resolusi Jihad terangkai dalam kegiatan ziarah dan wasilah kepada tokoh Resolusi Jihad yaitu KH Hasyim Asya'ari, KH Bisyri Syansuri, KH Wahab Hasbullah, KH Abdullah Abbas Cirebon dan Bung Tomo.

Selain itu, lanjut dia, di puncak acara memeringati Resolusi Jihad NU ini, GP Ansor bekerjasama dengan www.d-onenews.com dan NU Online Jawa Timur akan menggelar Pameran Foto di Balik Perlawanan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 yang berlangsung pada 5-11 November di atrium Royal Plaza.

"Ada juga diskusi dan bedah buku, Testimoni dan temu Pahlawan 10 November 1945. Lomba Orasi, Lomba mewarnai, dan lomba karya ilmiah," katanya.




Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Maulana
Komentarku ( Mahrus ali): 
Di katakan dalam artikel tsb sbb:
Kalau yang di maksudkan wsilah kepada Allah dengan mayat – mayat tokoh itu, bukan berdoa langsung maka sangat di sayangkan. Sebab tiada tuntunannya dan melanggar ayat:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". [1]
Klik lagi disini:



[1] ( Ghofir 60 ) .

Artikel Terkait

2 komentar:

  1. knp orang2 kok senang seremonial ya ustadz...?

    BalasHapus
  2. Untuk wahyu nugroho
    Mereka itu suka dengan adat leluhur, enggan menyalahinya.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan