Rabu, September 19, 2012

Kesyirikan Syi`ah ke 2


Menurut riwayat Syi`ah bukan riwayat Ahlussunnah, Ali bin Abu Thalib pernah berhutbah sbb:
Kunci gaib, hanya aku yang tahu setelah Rasulullah SAW.
Aku adalah wali.
Aku yang menguasai Jembatan di atas Neraka Jahannam
Aku yang berkuasa di tempat hisab
Aku yang membagi jatah Surga dan Neraka.
Aku yang menumbuhkan daun – daun di pohon
Aku yang memancarkan air di mata air
Akulah teriakan dengan benar
Aku yang menguasai  sangka kala
Akulah yang mengeluarkan manusia dari kuburan
Aku yang menyelamatkan Nabi Nuh dan kaumnya
Aku yang mendirikan langit
Hisab seluruh manusia di tanganku
Aku adalah khalifah
Aku yang membikin  gunung – gunung tegak
Aku yang mengeluarkan buah
Aku yang menentukan mati
Aku yang menurunkan hujan
Aku mengetahui apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi
Aku siksaan Allah
Aku yang menghancurkan gunung
Akulah yang membikin gempa
Aku yang menghancurkan raja – raja
Aku yang bawa  Arasy
Aku yang diam dan Muhammad yang berbicara
Aku yang menyelamatkan Musa
Aku kenal bahasa burung
Aku yang mengetahui seluruh amal perbuatan  manusia
Aku yang tahu jumlah mahluk
Aku bisa segala bahasa
Wa la haula walaa quwwata illa billah.
Komentarku ( Mahrus ali): 
 Itulah hutbah Ali bin Abi Thalib menurut riwayat Syi`ah bukan ahlussunnah. Tiada ahli hadis dari kalangan ahlussunnah  yang meriwayatkan seperti itu. Karena isinya mengandung kedustaan yang sangat, tidak jujur, menipu umat bukan berkata benar kepada mereka.
Saya  dapati hutbah  tsb dari situs ini, boleh di klik juga.
Kata – kata dalam hutbah itu penuh kekufuran, tidak Islami, penuh kesyirikan, sunyi dari tauhid dan membikin orang mempertuhankan Ali bin Abi Thalib dan mengenyampingkan Allah, minta belas kasih kepada Ali bukan pada Allah sebagaimana  orang kristen mempertuhankan kepada Isa al masih, orang yahudi menganggap Uzair sebagai anak Allah. Ingatlah kepada ayat:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dila`nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?
Allah tidak punya istri  sebagaimana ayat :
بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ(101)

Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلاَ وَلَدًا(3)

dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.

 Rudi Juan Carlos Sipahutarn menulis dalam berdoa
Bapa kami yang ada di Surga,
Engkaulah Allah yang memihak orang miskin,
bukan orang gila harta
Engkaulah Allah yang berdiri di sisi orang tertindas,
bukan orang gila kuasa
Engkaulah Allah yang berbelas kasih pada orang hina,
bukan orang gila hormat
Dimuliakanlah namaMu,
Di antara para petani, yang menggarap sawah-sawah yang telah tergadai

Di lingkungan para buruh, yang harus berteduh di gubug kumuh
Di kalangan anak desa, yang harus mandi di kali tercemar
Di antara rakyat kecil, yang digusur atas nama pembangunan
Datanglah kerajaanMu,
Yakni dunia baru berundang-undang cinta kasih
Yang berhaluan perdamaian,
bertatanan keadilan (more…)

Komentarku ( Mahrus ali): 
Sayang sekali  dengan menyebut tuhan bapak di Surga.  Ini kedustaan  bukan kejujuran, penyimpangan bukan ajaran yang lurus.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan