Jumat, Agustus 03, 2012

Kedurhakaan dilombakan adalah strategi non muslim

SURYA ONLINE, LONDON - Latihan keras dan panjang sebelum bermain di Olimpiade 2012, tidak cukup bagi para kontingen dari seluruh dunia.

Bahkan ketika menjelang bertanding pun, ternyata banyak atlet yang mempercayai takhayul yaitu melakukan ritual khusus yang mereka yakini bisa memberi keberuntungan dan kemenangan.

Misalnya perenang putra Brendan Hansen, yang meraih medali perunggu nomor gaya dada. Perenang AS ini selalu melakukan ritual khusus yang memeriksa temperatur air kolam sebelum terjun.

“Saya selalu melakukannya dengan memasukkan tangan ke air, untuk mengetahui seberapa dingin. Itu sudah saya lakukan sejak kecil, karena rasanya menenangkan. Dan sejauh ini tampaknya berhasil,” kata Hansen kepada Evening Standard, Jumat (3/8).

Cara Hansen bisa diterima, dan sebenarnya lebih merupakan sugesti. Tetapi ada pula yang melakukan cara unik. Tengok cara yang dipilih atlet triathlon Hunter Kemper semalam sebelum berjuang. Ia bersantai sambil menyantap pizza.

“Ini ritual sebelum berolahraga. Saya selalu menyukai pizza, jadi itu juga alasan saya untuk selalu memakannya,” celoteh Kemper kepada TODAY.com.

Sayang, Kemper harus kecewa karena ia tidak selalu menemukan tempat membeli pizza kesukaannya karena makanan yang dipilihnya harus berasa lokal seperti tempat asalnya di Charlotte, AS. “Saya mencoba menahan diri, agar ritual makan pizza itu tidak membuat saya terobsesi,” kilahnya.

Bagaimana dengan dua perenang putri AS, Kelci Bryant dan Abby Johnston?  Dua perenang indah itu percaya dengan keberuntungan yang dibawa Alfred. Alfred adalah bebek karet yang menemani mereka berlatih.

Dan kalau keduanya kemudian meraih medali perak di event ini kemarin, maka itu karena kerja keras, bukan bantuan Alfred. “Alfred ikut kami pakai berlatih di kolam renang,” Johnston mengungkapkan.

Laura Unsworth berbeda lagi. Atlet hoki putri Inggris itu meminta rekan-rekannya agar menjadi diri sendiri sebelum bertanding. Salah satu caranya adalah melarang semua rekannya meluruskan rambut karena itu mengganggu. Saya memang percaya takhayul,” kelakar Laura.

Tidak hanya itu, Laura juga punya kebiasaan sendiri. Ia selalu masuk ke kamar kecil sebelum masuk kamar ganti. Baru setelah itu berjalan menuju arena pertandingan. Bisa jadi, Laura tidak mau kebelet ketika sedang seru-serunya bertanding. standard
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/

Komentarku ( Mahrus ali ):

Olahraga renang  itu bukan olahraga Islami, ia olahraga kufri. Ya`ni pembuat olahraga tsb adalah non muslim bukan muslim. Anehnya  olahraga tsb di masukkan ke dalam negara – negara yang meyoritas penduduknya muslimin, begitu juga negara yang mayoritas rakyatnya kafirin. Karena itu berdosa sekali, orang yang mendanainya, melombakannya dan mensponsorinya. Ia harus di cegah, di hentikan, jangan di lanjutkan, di basmi dan jangan di lakukan lagi. 
Ingatlah firmanNya:
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ(78)كَانُوا لاَ يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Telah dila`nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan `Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.
Artikel Terkait

1 komentar:

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan