Selasa, Juli 03, 2012

Email dari prahara citra Dharmawan

  1. الحجر الأسود ويقع في الزاوية الجنوبية الشرقية. Hajar aswad
  2. باب الكعبة ويقع الحائط الشرقي ويرتفع 2.13 متر عن الأرض.Pintu Ka`bah
  3. مزراب ويقع في الحائط الشمالي لإخراج مياه الأمطار. Talang Ka`bah
  4. الشاذروان وهو جزء من حجر أساس الكعبة. Fondasi Ka`bah
  5.    hijir Ismail حجر إسماعيل الحطيم
  6.  Multazam ملتزم
  7.  Makam Ibrahim مقام إبراهيم
  8. زاوية الحجر الاسود.Sudut Hajar aswad
  9.  Rukun Yamaniالركن اليماني
  10. الركن الشامي
  11. الركن العراقي
  12. كسوة الكعبة
  13.  pita untuk mulai tawafشريط من الرخام وقد تمت إزالته الآن منعا لتدافع الناس والازدحام


Email dari prahara citra Dharmawan

Ustadz saya ingin minta saran kepada anda, beberapa bulan yang lalu saya mendapati arah kiblat masjid ditempat saya condong 10 derajat kearah selatan dan saya mencoba untuk memberitahukan kepada masyarakat melalui imam desa tentang kurang tepatnya kiblat masjid. pada saat sholat jumat imam desa menjelaskannya kepada jamaah tentang hal itu, beberapa orang setuju untuk memutar arah shaf namun beberapa orang menolak dengan alasan "tidak bagus dilihat, masak masjidnya mengarah ke sini (sambil menunjuk mimbar) jamaahnya kearah lain", ada juga yang berdalil "sholat itu yang penting niatnya, kalo udah niat menghadap kiblat ya udah" sehingga dari beberapa argumen inilah saat sholat terjadi perpecahan shaf ada yang miring ada yang lurus, hal ini berlangsung beberapa hari. pada jum'at berikutnya saya menulis khutbah jum'at menggunakan beberapa dalil dari Al-Qur'an QS Al Baqarqh 142-152 (awal juz 2) dan hasilnya orang-orang yang ikut merubah shafnya bertambah, hanya saja orang-orang yang tidak setuju dengan penggeseran arah shaf tidak mau sholat lagi dan perlu di ketahui mereka adalah tokoh-tokoh adat. suatu Malam mereka memanggil saya untuk bermusyawarah lagi tentang masalah kiblat yang dihadiri tokoh-tokoh adat baik dari penduduk asli atau penduduk trans. dan dengan alasan menjaga keharmonisan maka diputuskan untuk mengembalikan shaf kearah semula (10 derajat ke selatan) sambil menunggu petugas dari depag datang memberikan himbauan. namun setelah satu minggu di tunggu petugas dari depag tak pernah muncul sehingga imam desa dan salah seorang utusan tokoh adat pergi ke kantor depag menanyakan masalah ini dan mereka menjawab "kalo memang masyarakat gak mau, ya lurus aja sesuai masjid" lalu imam desa menjawab "karena saya udah tau mana arah yang lebih tepat saya gak mau mengikuti kiblat masjid, jadi bapak tunjuk saja imam baru" lalu dijawab salah satu orang depag "kalu begitu ya pak imam miring saja dan jamaahnya lurus" itulah keputusan yang mereka bawa pulang, jadi hingga hari ini setiap sholat posisi imamnya Miring dan jamaahnya lurus. sehingga sekarang saya harus sholat jumat di masjid lain dan membiarkan mereka melakukan apa yang mereka suka. perlu ustadz ketahui bahwa masjid didesa saya itu hanya digunakan untuk sholat jum'at sedangkan saat sholat 5 waktu orang-orang yang dari transmigrasi lebih suka sholat di mushola dan penduduk asli sholat dirumah (walaupun saya udah memanggil mereka melalui adzan). yang sholat dimasjid setiap hari hanya saya dan anak-anak yang belajar mengaji. menurut ustad apa yang harus saya lakukan ???

Komentarku ( Mahrus ali ):
Belum saya jawab, karena masih saya konfirmasi terlebih dulu.
Namun dalam hati saya ini, keputusan aparat depag itu hanya menyenangkan orang, membencikan Allah karena  tidak cocok dengan ajaranNya. Menghadap kiblat itu kalau sudah di tentukan dengan alat canggih, kredibel, valid, bukan dengan perkiraan, atau katanya fulan – fulan  maka harus di turut agar cocok dengan ayat:
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.[1]
Abdullah bin Umar ra berkata :
بَيْنَا النَّاسُ بِقُبَاءٍ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ إِذْ جَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ اللَّيْلَةَ قُرْآنٌ وَقَدْ أُمِرَ أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبَةَ فَاسْتَقْبِلُوهَا وَكَانَتْ وُجُوهُهُمْ إِلَى الشَّأْمِ فَاسْتَدَارُوا إِلَى الْكَعْبَةِ *
Ketika  orang – orang melakukan salat Subuh di masjid Quba` ,lalu ada orang datang seraya berkata : “ Sesungguhnya  pada malam ini dituruni quran dan diperintah untuk menghadap Ka`bah  ,menghadaplah ke sana. Saat itu wajah mereka menghadap ke Syam , lalu berputar  ke Ka`bah . [2]
Perbuatan tokoh adat dimana  saja dan kapan saja, kebanyakan begitu. Dia di tokohkan, karena bisa mengimbangi kehendak masarakat. Bila ada ajaran yang lurus, cocok dengan al Quran,  dia tolak dan enggan mengikutinya karena hawatir tidak di tokohkan lagi, lalu tidak mendapat fasilitas dan manfaat yang selama ini di berikan
Sedemikian ini sama dengan menjual akhiratnya dengan keduniaan yang sedikit. Ingatlah firmanNya:
وَلاَ تَشْتَرُواْ بِعَهْدِ اللّهِ ثَمَناً قَلِيلاً إِنَّمَا عِندَ اللّهِ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿٩٥﴾
095. Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Nahel .
Dan anda sendiri harus bersabar dalam da`wah, ingatlah firmanNya:
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُوْلُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِل لَّهُمْ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِّن نَّهَارٍ بَلَاغٌ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ ﴿٣٥﴾
035. Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. Ahqaf.

Tapi ma`af saya tidak menganjurkan anda menjalankan salat tradisional , tapi jalankan salat sebagaimana  tata cara salat Rasulullah SAW yang sujudnya langsung ke tanah bukan ke sajadah atau kramik. 
Bacalah lagi diblog ke dua : www.mantankyainu2.blogspot.com
Mau telp atau sms: 085852588175. 03140158866. 088803080803.. sms langsung ke laptop 08819386306.email darulqurani@yahoo.co.id



[1] Al Baqarah 144
[2] Muttafaq alaih , 403

Artikel Terkait

1 komentar:

  1. saya setuju dengan ustadz, saya punya rencana membuat tempat sholat dalam rumah yang sujudnya langsung ke tanah. dan anak-anak yang tinggal di rumah saya akan saya ajak melakukannya. Semoga Allah ridho dan memberi petunjuk kita semua.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan