Sabtu, Juni 02, 2012

Kedustaan kisah Jin di beri tahu bahwa nabi segara di lahirkan








Pengarang berzanji berkata:  
وَبُشِّرَتِ الْجِنُّ بِإِظْلاَلِ زَمَنِهِ وَانْتُهِكَتِ اْلكَهَانَةُ وَرَهِبَتِ الرَّهْبَانِيَّةُ  وَلَهِجَ بِخَبَرِهِ كُلُّ حَبْرٍ خَبِيْرٍ وَفىِ حُلَا حُسْنِهِ تَاهَ

Jin telah di beri kabar gembira dengan zaman Nabi  SAW.    yang menaunginya  (  Nabi  SAW. akan di lahirkan ), perdukunan juga telah rusak, kependetaan juga terancam  dan setiap  pendeta yang waspada telah menceritakannya  dan dia bingung  untuk menggambarken kebaikan atau ketampanannya

Komentarku ( Mahrus ali ):

Saya sendiri sampai kini tidak menjumpai hadis sahih maupun dalil al quran yang menyatakan bahwa jin – jin di beri tahu tentang kelahiran Nabi  SAW.   telah dekat. Begitu juga manusia.

Dalam al quran di jelaskan bahwa Nabi Isa memberi kabar gembira akan ada nabi yang bernama  Ahmad sebagaimana ayat:  
يَابَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
    “Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku (Isa) rasul Allah kepada kamu, mengesahkan Taurat yang sebelum aku, dan memberi berita gembira dengan seorang rasul yang akan datang selepas aku, namanya ahmad (dipuji).” (61:6)

Jadi ayat tsb menunjukkan kabar gembira dari Nabi Isa untuk seluruh umat bukan hanya jin

Begitu juga   kabar gembira ini juga terdapat dalam kitab Taurat sebagaimana ayat:  
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
 Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. [1]
.

Ada juga hadis lemah sbb:  
حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا الْفَرَجُ حَدَّثَنَا لُقْمَانُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أُمَامَةَ قَالَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا كَانَ أَوَّلُ بَدْءِ أَمْرِكَ قَالَ دَعْوَةُ أَبِي إِبْرَاهِيمَ وَبُشْرَى عِيسَى وَرَأَتْ أُمِّي أَنَّهُ يَخْرُجُ مِنْهَا نُورٌ أَضَاءَتْ مِنْهَا قُصُورُ الشَّامِ
………………….  Abu Umamah berkata:  Aku berkata :  Wahai Nabiyullah, bagaimanakah permulaan urusanmu ?
Rasulullah  SAW.    menjawab:  Doa ayahku Ibrahim, berita gembira Isa, ibuku bermimpi  ada  cahaya yang keluar dari padanya  yang bisa menerangi istana – istana  di Syam.

HR Ahmad 21758. Hanya Imam Ahmad yang meriwayatkannya dari kalangan penyusun kutubut tis`ah. Lemah karena perawi bernama Al faraj yang lemah.
Ibnu Hajar berkata:  Faraj bin Fudholah lemah

Al albani menyatakan hadis tsb sahih [2]

Beliau menyatakan:  

وَرَوَاهُ مُحَمَّدٍ بْنِ إِسْحَاقَ مِنْ طَرِيْقٍ أُخْرَى عَنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْهُ مِثْلَهُ
 وَمَعْنَى هَذَا أَنَّهُ أَرَادَ بَدْءَ أَمْرِهِ بَيْنَ النَّاسِ وَاشْتِهَارَ ذِكْرِهِ وَانْتِشَارِهِ فَذَكَرَ دَعْوَةَ إِبْرَاهِيْمَ الَّذِي تُنْسَبُ إِلَيْهِ اْلعَرَبُ ثُمَّ بُشْرَى عِيْسَى الَّذِي هُوَ خَاتَمُ أَنْبِيَاءِ بَنِي إِسْرَائِيْلَ. يَدُلُّ هَذَا عَلَى أّنَّ مَنْ بَيْنَهُمَا مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ بَشَّرُوا بِهِ أَيْضًا
Ia di riwayatkan oleh Muhammad bin Ishak dari jalan lain dari – sahabat – sahabat Rasulullah  SAW.  .
Maksudnya, sesungguhnya Rasulullah  SAW.    berkehendak menunjukkan permulaan urusannya di kalangan publik, namanya juga di sebut di kalangan mereka dan populer, lalu menuturkan  doa nabi Ibrahim  sebagai puncak keturunan  etnis arab, lalu kabar gembira dari Nabi Isa sebagai pemungkas nabi Banu Isra`il. Hal ini menunjukkan bahwa para nabi antara dia dan Ibrahim juga memberikan kabar gembira akan kedatangan Nabi Muhammad SAW. [3]
Komentarku ( Mahrus ali ):

Doa nabi Ibrahim agar di Mekkah ada  seorang utusan Allah yang menjelaskan ajaranNya  dalam ayat sbb:  
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.[4]

Al albani mencantumkan hadis tsb dalam kitab silsilah sahihah mukhtasharah tanpa menyebut sanadnya dan menyatakan nya sahih.

Komentarku ( Mahrus ali ):

Hampir seluruh jalur  riwayatnya  ada seorang perawi bernama al faraj bin Fudholah yang lemah  dan hampir seluruh jalur meliwati dia.
Al Hakim meriwayatkannya  dengan jalur sanad sbb:  
-    حَدَّثَنَا أَبُو اْلعَبَّاسِ مُحَمَّدٌ بْنُ يَعْقُوْبَ ، ثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْجَبَّارِ ، ثَنَا يُوْنُسُ بْنُ بُكَيْرٍ ، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ ، قَالَ:  حَدَّثَنِي ثُوْرٌ بْنُ يَزِيْدَ ، عَنْ خَالِدٍ بْنِ مَعْدَانَ ، عَنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ...........
Bercerita kepada kami  Muhammad bin Ya`qub, lalu berkata:  Bercerita kepada kami
Ahmad bin Abd Jabbar, lalu berkata ; Bercerita kepada kami  Yunus bin Bukair  dari Ibn Ishak  berkata ; Bercerita kepada ku  Tsur bin Yazid  dari Kholid bin Ma`dan  dari  sahabat – sahabat Rasulullah  SAW.   

Komentarku ( Mahrus ali ):

Setahu saya, seluruh penyusun kutubut tis`ah tidak meriwayatkannya kecuali Imam Ahmad dan jalurnya lemah  sebagaimana keterangan yang lampau. Untuk  riwayat Hakim kali ini lemah karena ada perawi bernama  Yunus bin Bukair termasuk atbaut tabi`in  wafat  199 H
-    مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرَ:  صَدُوْقٌ يُخْطِىُء
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الذَّهَبِـي:  الْحَافِظُ ، قَالَ ابْنُ مَعِيْنٍ:  صَدُوْقٌ ، وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ:  لَيْسَ بِحُجَّةٍ ، يُوَصِّلُ كَلاَمَ ابْنِ إِسْحَاقَ بِاْلأَحَاِديْثِ
Martabatnya menurut ibn Hajar:  Dia selalu berkata benar yang kadang keliru
Martabatnya menurut Dzahabi:  Dia adalah hafizh.
Ibnu Ma`in berkata:  Dia suka berkata benar
Abu dawud menyatakan:  Dia bukan hujjah  dan selalu menyambung perkataan Ibnu Ishak dengan hadis.

Komentarku ( Mahrus ali ):

Kalimat terahir yaitu suka menghubungkan perkataan Ibnu Ishak  dengan nabi berarti mencampur aduk perkataan Nabi  SAW.    dengannya lalu di pahami oleh masarakat  sebagai hadis. Karena itu, saya sering menjumpai riwayat Ibnu Ishak  yang redaksinya panjang  tapi hati kurang sreg seolah tambahan Ibnu Ishak sendiri.

وَ قَالَ النَّسَائِى:  لَيْسَ بِاْلقَوِىِّ.
وَ قَالَ فِى مَوْضِعٍ آخَرَ:  ضَعِيْفٌ.
وَ قَالَ السَّاجِى:  كَانَ ابْنُ الْمَدِيْنِى لاَ يُحَدِّثُ عَنْهُ ، وَ هُوَ عِنْدَهُمْ مِنْ أَهْلِ الصِّدْقِ.
قَالَ السَّاجِى:  وَكَانَ صَدُوْقًا ، إِلاَّ أَنَّهُ كَانَ يَتَّبِعُ السُّلْطَانَ ، وَ كَانَ مُرْجِئًا. اهـ.
Imam Nasai menyatakan:  Dia tidak kuat
Di tempat lain beliau menyatakan lemah
Assaji berkata:  Ibn Al madini  tidak mau meriwayatkan  hadis dari padanya. Bagi mereka dia termasuk suka berkata benar
Assaji berkata:  Dia selalu berkata benar, tapi ikut pemerintah / sulthon dan murji`ah.

Jalaluddin assuyuthi menyatakan:  

رَوَاهُ ابْنُ سَعْدٍ عَنْ خَالِدٍ بْنِ مَعْدَانَ مُرْسَلاً
Hadis tsb di riwayatkan oleh ibnu Sa`d dari Kholid bin Ma`dan dalam keadaan mursal. [5]

Komentarku ( Mahrus ali ):

Lihat saja Ibn u Sa`ad menyatakan hadis tsb mursal – lemah

Imam  Suyuthi menyatakan:  
Hadis tsb di riwayatkan oleh Thoyalisi 1140 / hal 155. Ahmad 262/5   nomer 22315. Al haitsami menyatakan, sanadnya hasan dan punya bukti yang kuat
Ibnu Sa`ad  102/1 Thabrani  175/8 nomer 7726. Ruyani 311/2 – nomer 1267 [6]

Komentarku ( Mahrus ali ):

Seluruh jalur sanadnya  cacat dan hadisnya juga lemah, seluruhnya dari jalur al faraj atau Yunus bin Bukair yang lemah itu.






[1] ( Al Fath 29)
[2] Sahih sirah 53/9
[3] Sahihus sirah nabawiyah 53/1
[4] Al Baqarah 129
[5] Jamiul ahadis 12/7
[6] Jamiul ahadis  479/12
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan