Jumat, Mei 25, 2012

Memanggil khadam surat Fatihah





أَقْسَمْتُ عَلَيْكَ أَيُّهَا اْلعَوْنُ الْمُبَارَكُ رَيْحَان بِحَقِّ تَرِيْش تَرِيْش بَطْهِيْش بَطْهِيْش مَشَّاش مَشَّاش كَشَارِش كَشَارِش اَطَامِش اَطَامِشْ قَطْمُوْش قَطْمُوش أَنْهَتْ أَنْهَت عَلُّوش عَلُّوش مَخْلُوشْ مَخْلُوشَ آنَ تَفْعَلُ كَذَا كَذَا
........بِحَقِّ مَا أَقْسَمْتُ بِهِ عَلَيْكَ وَبِحَقِّ اْلفَاتِحَةِ الشَّرِيْفَةوَالْقَسَمِ الْمُبَارَكِ وَالْمَلَكِ الآخِذِ بِنَاصِيَتِكَ اْلاُخَيْضِر وَبِحَقِّ اللهِ الْفَرْدِ الْجَبَّارِ الشَّكُوْر الثَّابِتِ الظَّهِيْرِ الْخَبِيْرِ الزَّكِي أَلْوَحَا أَلْوَحَا اْلعَجَل اْلعَجَل السَّاعَةَ السَّاعَةَ بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ وَعَلَيْكُمْ
.وَاْلبُخُوْرُ فِي كُلِّ اْلاِسْتِخْدَامَاتِ الْمَذْكُوْرَةِ اْلكُزْبَرَة وَالْجَاوَي

  Saya bersumpah kepadamu wahai khadam fatihah yang penuh keberkahan  Raihan  dengan  hak Tarisy Tarisy, bathesy   bathesy  Massyasya  - Massyasya  Kasyarisy – Kasyarisy,  Athomisy Athomisy  Qathmusy Qathmusy   Anhat – anhat, Allousy, Allousy, Makhlousy – Makhlousy  Tiba saat nya anda  bertindak …………..( sebut hajatmu ) ……………….., dengan hak  sumpahku kepadamu, dengan  hak  surat fatihah yang  mulia, sumpah yang penuh keberkahan  dan  malaikat yang memegang ubun – ubunmu  Al Ukhaidhir, dengan  hak Allah yang Esa, Maha perkasa, Maha menerima  Syukur atau banyak  terimakasih, Maha menang, Maha Waspada, Maha  bersih,,,,,,,,,    cepat ………… cepaaaaaaaaaaaaaaat  Semoga  Allah memberkahi kamu.
Perapiannya di setiap memanggil  khadam  adalah ketumbar dan menyan. [1]

Komentar ( Mahrus ali ) :
Doa tsb dari Syaikh Maghrabi – dia seorang dukun syirik bukan orang alim yang bertauhid. Doa tsb juga syirik bukan tauhid, membinasakan iman bukan membangunnya. Ia menghapus amal  kebaikan sampai tuntas bukan menambah pahala sekalipun sedikit.. Doa itu  minta kepada khadam Raihan  bukan minta kepada Allah  untuk memenuhi segala apa yang di harapkan. Ini namanya penyimpangan akidah yang sangat berbahaya bukan agak menyelamatkan. Firman Allah :
وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا
Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللهِ مَنْ لاَ يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdoa kepada  selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (do`a) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) do`a mereka?[2]
Doa itu juga  berisikan sumpah kepada  tokoh – tokoh setan tarisy dll. Ini jelas tidak di perbolehkan. Dalam suatu hadis di jelaskan "

مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللهِ أَوْ لِيَصْمُتْ *
Barang siapa bersumpah hendaklah bersumpah dengan nama Allah atau diam saja. [3]
Ada juga hadis sbb :

عَنِ  ‏ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ أَدْرَكَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فِي رَكْبٍ وَهُوَ يَحْلِفُ بِأَبِيهِ، فَنَادَاهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : أَلاَ إِنَّ اللهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ، فَمَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللهِ، وَإِلاَّ فَلْيَصْمُتْ

Dari Ibnu Umar ra menuturkan bahwa ketika Umar ra bersama rombongan, ia bersumpah atas nama ayahnya, ketika Rasulullah saw mendengarnya, maka beliau saw memanggil mereka, kemudian beliau bersabda: “Ketahuilah bahwa Allah swt melarang kalian bersumpah atas nama bapak-bapak kalian. Jika kalian harus bersumpah, maka bersumpahlah atas nama Allah swt, kalau tidak, sebaiknya diamlah.” (Bukhari, 78, Kitabul Adab, 74, Bab pendapat yang tidak mewajibkan tebusan atas sumpah yang tidak sengaja)
Allu`lu` wal marjan 510/1 Al albani berkata : Sahih
Lihat di kitab karyanya : Sahih wa dho`if  sunan Abu Dawud 249/7 sahih Ibnu Majah 2094

Khadam raihan itu adalah setan yang akan menyesatkan Ibnu Adam bukan membimbing kepada kebenaran, Jangan sampai berteman dengannya, apalagi di buat khadam. Hindarilah sejauh mungkin dan jangan mendekat sedikitpun. Banyak orang yang bisa mengendalikan nafsu lalu bisa selamat di dunia sampai di akhirat / Ingat  firmanNya :
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ اْلأَمْرُ إِنَّ اللهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلاَّ أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلاَ تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(22)

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.[4]




[1] http://www.chikha.com/vb/


[2]  Ahqaf  5
[3] Muttafaq alaih,Bukhori 2675
[4] Ibrahim 22
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan