Senin, April 16, 2012

Ritual Jampi-jampi Pensil gaya syirik bukan tauhid

Ingin Lulus UN, Pelajar Gelar Ritual Jampi-jampi Pensil


Demi lulus Ujian Nasional (Unas) berbagai macam ritual dilakukan. Salah satunya adalah meminta jampi-jampi kepada tokoh spiritual. Caranya, pensil yang akan digunakan mengerjakan ujian itu diberi rajah dan doa-doa.

Ritual 'aneh' menjelang Unas itu salah satunya digelar di rumah seorang tokoh spiritual asal Tambakberas Jombang, H Abdul Hakim. Yang ikut dalam acara tersebut mencapai puluhan orang. Mereka adalah para pelajar yang akan mengikuti Unas besok.

Acara pemberian jampi-jampi itu diawali dengan istighasah. Mereka duduk melingkar di teras rumah Abdul Hakim. Sementara, pensil ya sudah diberi nama masing-masing pelajar di taruh di depannya. Selain itu juga satu botol air mineral berukuran 500 ml. Selanjutnya, pensil dan air itu diberi doa secara bersama-sama.

Sebelumnya, pensil yang akan digunakan untuk Unas ini terlebih dahulu diberi jampi-jampi oleh sang paranormal. Caranya, alat tulis itu beri tulisan huruf arab atau yang biasa disebut rajah. Usai doa bersama, peralatan itu kembali dibagikan kepada masing-masing empunya. "Ini sebagai salah satu ikhtiar selain belajar rutin. Selain itu juga untuk mendapat ketenangan saat Unas," kata Laila, pelajar asal MA (Madrasah Aliyah) Tembelang, Jombang.

Sementara, H Abdul Hakim mengatakan, setiap tahun dirinya selalu didatangi para pelajar yang akan mengikuti Unas. Mereka ingin mendapatkan jampi-jampi agar memperoleh ketenangan batin saat Unas. Menurut Hakim, kekuatan doa memang mampu memberi siswa dala ujian.

Pun demikian, pria yang punya klinik pengobatan supranatural ini menghimbau agar para pelajar tersebut tidak melupakan belajar. "Berdoa tanpa belajar, hasilnya akan sis-sia. Untuk itu, meski pensil untuk Unas sudah diberi doa, maka siswa tetap harus belajar," kata Hakim menghimbau.

Komentarku ( Mahrus ali ):
Menggunakan rajah – rajah itu bid`ah sekali, bukan ajaran  Islam, tapi ajaran kufur, syirik bukan iman dan tauhid. Kembalilah kepada ayat:
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلاَ رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Yunus 107

Saya sendiri kurang tertarik mengomentari UN ini, namun di dorong salah satu teman di Semarang Jawa tengah, maka  saya beri komentar  secukupnya. Sekolah negri sendiri bagi saya bukan sekolah Islami, tapi menggunakan gaya kufur, gaya kedurhakaan, banyak kemaksiatan bukan gaya muslim, penuh dengan ketaatan. Campur baur antara lelaki dan wanita sudah jelas untuk mendekat kepada setan bukan pada Allah, di senangi setan – setan manusia bukan mukmin yang konsis terhadap ajaran Quran dan hadis. Apalagi korikolomnya  bukan Islami, tapi nasionalis yang kufri dan membikin iman terlepas karenanya.  

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan