Minggu, April 01, 2012

Menteri Agama Berjanji Rebut Kembali Masjid-Masjid yang Dikuasai Salafi

 Menteri Agama Tunisia Nourredine al-Khademi, Sabtu kemarin (31/3) mengatakan negara akan mengambil alih ratusan masjid yang sekarang berada di tangan "ekstremis" Salafi.
"Ini adalah prioritas bagi pemerintahan saya," kata menteri, yang memperkirakan sekitar 400 lebih dari 5.000 masjid di Tunisia telah dikuasai oleh kelompok Salafi.
"Masalah serius dan mengkhawatirkan sebenarnya ada di 50 masjid, tidak lebih," katanya, merujuk pada kasus di mana para imam asli dan jamaah terpaksa terusir keluar.
Khademi mengatakan bahwa di pusat kota Sidi Bouzid, misalnya, sebuah masjid besar diambil alih oleh Salafi lebih dari setahun yang lalu dan sekarang dikenal oleh penduduk setempat sebagai "Masjid Kandahar".
"Ratusan tempat ibadah lainnya mengalami masalah administratif: tidak ada imam atau muadzin, dan pengelola" , kata Khademi.
Menteri urusan agama ini mengatakan pihaknya sudah siap untuk membuat inventarisasi semua masjid di negara itu, dan 20-anggota "Komite Orang Bijak" yang akan diketuai oleh menteri itu akan diumumkan minggu depan.
"Kami juga melihat masalah rekrutmen imam, yang sekarang harus setidaknya bergelar master, sebaiknya dalam studi Islam, memiliki pendidikan umum dalam kemanusiaan, keterbukaan terhadap agama-agama lain, dan dikenal karena moralitas mereka di lingkungan mereka , "kata menteri tersebut.
Pada bulan Ramadhan, kami berharap akan ada ketenangan yang akan dikembalikan di dalam masjid-masjid kami," katanya.
Salah satu pemimpin Salafi, Seif Allah Ben Hassine, pekan ini bersikeras bahwa gerakan mereka tidak mengajarkan kekerasan.
Dia mengatakan Tunisia "bukan tanah jihad, tetapi merupakan tanah untuk mendakwahkan agama," menurut edisi Jumat surat kabar Tunisia Le Temps.
"Kami tidak mengajarkan kekerasan. Semua tindakan kami dapat diringkas sekarang dalam khotbah moral dan karya amal, "kata Ben Hassine, yang dikenal sebagai Abu Yadh dan dianggap salah satu pemimpin atas Salafi terkemuka Tunisia.
Abu Yadh sendiri pernah berjuang di Afghanistan dan ditangkap pada tahun 2003 di Turki, sebelum diekstradisi dan dijatuhi hukuman penjara 43 tahun oleh rezim Ben Ali.
"Saya yakin bahwa Tunisia bukan tanah jihad, tetapi itu adalah tanah untuk mendakwahkan agama ... Kami hanya ingin kebaikan untuk negara kami ini, "kata Abu Yadh, menambahkan bahwa" momok Salafi "telah digunakan untuk menakut-nakuti rakyat Tunisia.(fq/afp)
Komentarku ( Mahrus ali ):
Setahu saya gerakan Salafy adalah gerskan menjadikan umat yang asalnya ingkar pada Allah menjadi iman  padaNya, asalnya  musrik menjadi bertauhid, asalnya senang kepada kebid`ahan lalu cinta kepada tuntunan yang baik. Jadi dakwah mereka  ingin masarakat di tempatnya selalu mendahulukan tuntunan bukan kebid`ahan. Namun kebanyakan manusia itu senang kebid`ahan anti tuntunan, lihat ayat sbb:
لَقَدْ جِئْنَاكُمْ بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.[1]

Baca lagi disini:

06 Mar 2012
06 Jul 2011


[1] Zukhruf 78
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan