Selasa, April 03, 2012

Berburu kekufuran untuk tinggalkan iman

 

CHOIRUN NISA RISTANTY
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UM
rista_niky@yahoo.co.id
Usai mengerjakan tes tulis seleksi tahap II Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Sabtu (31/03) di Unair Surabaya, 400 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur disuguhi presentasi edukatif mengenai belajar di luar negeri. Peserta terpingkal-pingkal mendengar paparan Ivan Arista MBA, manager Taiwan Education Center yang mempresentasikan keunikan belajar di Taiwan.
Salah satunya adalah, setiap bangunan rumah di Taiwan dilengkapi kamar mandi tanpa pintu, dan hanya memiliki korden atau selambu untuk penutupnya. Tidak hanya itu saja, pria yang mirip artis Tao Ming Tse dalam serial Meteor Garden ini juga menjelaskan beberapa perbedaan antara China dan Taiwan, persamaan sistem pendidikan antara Taiwan dengan Indonesia, cara mendaftar beasiswa, dan keunggulan budaya, seni serta gaya hidup di Taiwan.
Perbedaan mendasar antara China dan Taiwan adalah bentuk pemerintahan negaranya. China adalah negara komunis sedangkan Taiwan negara demokratis. China disebut sebagai PRC (People of China) sedangkan Taiwan adalah ROC (Republic of China). Selama ini, banyak orang salah persepsi mengenai China dan Taiwan. Untuk bisa bertandang ke sana, bisa menggunakan maskapai penerbangan langsung, misalnya dari Jakarta ke Singapura lalu transit ke Bangkok dan terakhir menuju Taiwan.
Sistem pendidikannya pun sama dengan Indonesia, untuk S1 yakni 4 tahun, S2 selama 2 tahun, dan S3 selama 3 tahun. Taiwan menawarkan berbagai macam beasiswa untuk mahasiswa asing didasari mindset globalisasi Presiden Taiwan yakni Presiden Ma. Sehingga, semua jalan beasiswa terbuka lebar untuk mahasiswa asing di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Agar bisa mendaftar beasiswa ke Taiwan, dibutuhkan beberapa macam persyaratan seperti: transkrip nilai, sertifikat TOEFL, rancangan penelitian, surat rekomendasi, dan dokumen pendukung seperti sertifikat organisasi, lomba dan kegiatan kampus. Untuk belajar di Taiwan, tidak perlu bingung untuk belajar bahasa Mandarin, karena 99 persen materi yang disampaikan menggunakan bahasa Inggris.
Kelemahannya hanya satu, untuk mahasiswa D3 agak sulit untuk mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa di Taiwan. Selain itu, untuk belajar di Taiwan kita harus mengenal seni dan budaya di sana agar terjadi kejutan budaya.
Selain kamar mandi tanpa pintu, tempat duduk yang disediakan di kereta api umum di sana adalah khusus orang cacat, ibu hamil dan orang tua, sangat kontras sekali dengan keadaan di Indonesia. Melakukan cheers atau tos gelas juga dilakukan sebagai tanda sukses dan menyelamati rekan yang berhasil.
Jangan kaget jika suatu saat nanti berkesempatan ke Taiwan, di jalan raya, trotoar dan tempat umum ditemui pasangan muda-mudi yang sedang berciuman. Ini bukan pornografi, tetapi sudah budaya orang Taiwan yang beranggapan ciuman adalah bentuk kasih sayang yang boleh ditunjukkan dimanapun dan kapanpun.
Jangan khawatir bagi mahasiswa umat muslim yang khawatir dengan masalah makanan. Banyak sekali kantin kampus yang menyediakan makanan vegetarian halal yang tidak jauh rasanya dengan masakan asli Indonesia.
Presentasi ditutup dengan sesi pertanyaan dan pembagian brosur informasi lengkap tentang universitas di Taiwan yang jumlahnya hanya terbatas untuk 50 orang saja!
Judul asli :

Berebut Beasiswa ke Taiwan Bonus Kamar Mandi Berkelambu

Komentarku ( Mahrus ali ):
Belajar di negri kufur bukan negri Islam dan berguru kepada orang kafir, membahayakan, bukan membawa manfaat, tambah banyak dosa bukan pahala, mendapat ilmu yang membahayakan agama bukan menyelamatkannya, ilmu dunia bukan ilmu yang membahagiakan  akhirat, sama dengan memburu kekufuran untuk meninggalkan iman > Bila mati, sama dengan mati di jalan setan  setelah  hidup  di kampung halamannya di jalan Allah. Ingat ayat ini:
وَلَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا يُرِيدُ اللَّهُ أَلَّا يَجْعَلَ لَهُمْ حَظًّا فِي الْآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.[1]
يَاأَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا ءَامَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوبُهُمْ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ ءَاخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَذَا فَخُذُوهُ وَإِنْ لَمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا أُولَئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Hai Rasul, janganlah  kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera dalam mengejar kekufuran, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah" Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.[2]
 Dalam ayat lain  juga di terangkan mereka mengejar dosa bukan pahala.


[1] Ali imran 176
[2] Maidah 41
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. islam datang awalnya asing, dan akan menjadi asing lagi sekarang. menegakkan iman bagaikan menegakkan benang basah, menegakkan iman islam bagaikan menggenggam bara api, dipegang panas dan membakar dilepas jadilah kufur. Sorga tidak mudah dan tidak murah harus diperjuangkan dengan susah payah dan perjuangan. Lihat Al Baqoroh ayat 214.

    Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

    Hidup di sorga menjadi impian semua orang tetapi sedikit sekali yang mau mencari sorga. Sorga hanya menjadi impian saja tetapi banyak yang tidak mau memperjuangkan. Jangan ikut kebanyakan manusia karena kebanyakan manusia itu menyesatkan, Lihat Al Anam 116

    Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan