Kamis, Januari 19, 2012

Purel Ditangkap Usai Dibooking



SURABAYA | SURYA Online- Baru tiga bulan kembali ke Surabaya, jalan hidup Ketey Carollina berubah drastis. Sehari-hari hidup di dunia malam, perempuan 28 tahun kelahiran Jakarta itu harus meringkuk di tahanan Polrestabes Surabaya.
Ya, purel atau lady escort sebuah tempat hiburan mewah di Jalan Ngagel itu ditangkap atas kepemilikan dua poket sabu. “Kami menangkapnya di mess Jalan Ngagel Tama pekan lalu. Ada dua poket sabu yang kami amankan dengan berat total 0,5 gram,” tegas Kasat Reskoba AKBP Iskandar, Kamis (19/1/2012).
Saat digerebek, perempuan bertubuh sintal itu sempat mengelak. Dia mengaku tidak pernah sekali pun menyentuh barang haram itu. Namun, polisi tetap membawanya ke mapolrestabes untuk diintrogasi.
Kasus ini menemui titik terang saat hasil tes urine menyatakan Carollina positif mengkonsumsi narkoba.
Carollina yang memiliki nama ‘panggung’ Rebeca itu akhirnya mengakui usai mengkonsumsi narkoba.
“Malam sebelum ditangkap, saya memang dibooking sampai ‘on’. Tamu saya itu lantas titip sabu-sabu itu. Katanya sih akan diambil paginya. Tapi kok malah ditangkap polisi,” keluhnya.
Komentarku ( Mahrus ali ):
     Wanita yang menjadi purel itu jelas menginjak – injak  ajaran Islam, melecehkan ajaran Islam, bukan menghormatinya  Jadi dia termasuk khobitsat yang tercantum dalam ayat:
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang
 Mulia.
Baca lagi disini:
04 Okt 2011
04 Okt 2011
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan