Rabu, Januari 25, 2012

Kisah Ibrahim bin Adham yang dusta




Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham rahimahullah berniat ziarah ke Masjid Al Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat masjidil Haram.
Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
“Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT,” kata malaikat yang satu.
“Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena empat bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi.
Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama empat bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah SWT gara- gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal adzhim,” Ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. “Empat bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?” tanya ibrahim. “Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”. Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. “Nah, begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpaizinnya?”
“Bagi saya tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.” Ibrahim bertanya “Dimana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu.”
Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui saudara-saudaranya yang lain. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim.
Empat bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain.”
“O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.”Subhanallah…
(Sumber: Adakah Allah Selalu di Hatimu, Karangan Ust. Miftah Faridl/Pz)
Komentarku ( Mahrus ali ):
  Saya sendiri mencari refrensi kisah itu dalam kitab – kitab yang saya miliki dan dalam laman di internet, saya tidak menjumpainya. Sekalipun saya ingin sekali untuk menemukannya.
Kisah seperti itu banyak bukan sedikit di kitab – kitab tasawwuf, bukan di kitab – kitab hadis. Ada kejanggalan yaitu minta halal satu korma saja perlu menemui 12 orang ahli waris dari kakek penjual kurma di pasar. Kesan saya, masak ada seorang muslim yang sebakhil ini di masa sekarang. Bila di masa sekarang saja tidak ada orang sebakhil itu,  apalagi di masa Ibrahim bin Adham. Kesan saya dalam kisah itu adalah berlebihan dalam menyajikan kisah. Dan Insya Allah, kisah itu kedustaan  bukan kejujuran, fiftif bukan realita.   Doa orang syirik saja di terima oleh Allah, masak doa tertolak selama  empat puluh hari.  karena makan satu korma haram . Lihat ayat sbb:
قَالَ تَعَالَى(( فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ )) ( العنكبوت : 65)
Allah taala berfirman :
Bila mereka naik kapal , mereka minta kepada Allah dengan memurnikan agama kepadaNya . Ketika  Allah menyelamatkan mereka  sampai di darat , tahu – tahu mereka syirik lagi . Al ankabut 65 .
  Iblis yang terlaknat berdoa kepada Allah lalu di terima oleh Allah sebagaimana ayat sbb:
قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ(14)قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ(15)قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,[1]
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ(79)قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ(80)إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ(81)قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ(82)إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan".Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)".Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,kecuali hamba-hamba-Mu yang bersih dari bid`ah  di antara mereka.[2]


[1] Al a`raf 14- 16
[2] Shod79 – 83
Artikel Terkait

5 komentar:

  1. Seberapa ilmu kamu yang mampu mendustakan suatu perkara yang belum pernah kamu ketahui dengan jelas?

    BalasHapus
  2. Tolong tunjukkan di kitab mana? Dengan landasan ilmu sedikit, kamu bisa membenarkannya?

    BalasHapus
  3. Lihat dalam Risalatul Qusyairiyah...
    (Sengaja tidak kami tunjukkan halaman, agar kamu mencari dan merasa bahwa ilmu itu luas dan sadarlah ilmumu itu dangkal tapi kamu sombong)

    BalasHapus
    Balasan
    1. UNtuk asSafanjany
      Ada yang salah dalam artikel itu? Sombong itu menolak dalil, bukan yang menerimanya.

      Hapus
    2. Yang salah adalah Judulnya. Sombong adalah menolak kebenaran. Jangan Sombong ya nak..

      Hapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan