Jumat, September 30, 2011

Saling curiga melekat antara non muslim

Sunaku: Islam, Kebahagiaan yang Selama Ini Saya Impikan


Meski dibesarkan oleh orang tua tunggal, kehidupan Sunaku bisa dibilang nyaman dan serba kecukupan. Sejak ayahnya meninggal, ibunyalah yang membesarkan dan mendidik Sunaku. Ibunya yang selalu berusaha memberikan rasa aman dan memastikan putri satu-satunya bahagia dan terpenuhi kebutuhannya.
"Tapi sejak kecil, saya sebenarnya tidak pernah betul-betul merasa bahagia. Saya malah sering diserang rasa gelisah yang berlebihan," ujar perempuan asal Jepang itu, "saya berusaha mengatasi rasa itu dengan memusatkan perhatian pada studi saya dan jalan-jalan keliling dunia sebagai turis. Tapi rasa gelisah itu tetap sering muncul saya sampai saya lulus sekolah menengah dan berangkat ke Inggris untuk kuliah jurusan Bahasa Inggris."
Suatu ketika saat liburan, Sunaku bersama teman-temannya yang juga dari Jepang berwisata ke Yordania. Seorang temannya yang sudah pernah ke Yordania, mengatur agar Sunaku bisa tinggal dengan warga lokal, sebuah keluar Muslim Yordania. Keluarga muslim itulah yang menimbulkan rasa kagum Sunaku pada Islam, sekaligus membuyarkan penilaiannya yang selama ini negatif terhadap Islam dan Muslim.
"Saya melihat kehidupan mereka sangat praktis dan teratur. Rumah mereka selalu bersih. Saya terkesan dengan kuatnya hubungan antar anggota keluarga mereka dan rasa tanggung jawab yang mereka tunjukkan pada lingkungan sekitar. Ada ketulusan dan rasa saling mempercayai diantara mereka, yang tidak pernah saya saksikan di manapun," kata Sunaku.
"Suami di keluarga itu bekerja untuk menafkahi keluarganya, sedangkan istrinya mengatur rumah dan terlihat senang dan puas dengan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Saya merasa inilah kebahagiaan yang saya impikan. Pada saat yang sama, saya menyadari bahwa gambaran saya selama ini tentang Islam ternyata salah besar ..."
"Saya tidak tahu realita Islam yang sebenarnya karena tidak pernah bergaul dengan orang Islam. Gambaran saya tentang muslim semata-mata hanya berdasarkan pada apa yang saya lihat di berita-berita tv, dan saya sudah semena-mena menganggap orang-orang Islam sebagai orang yang menyukai kekerasan," papar Sunaku.
Setelah melakukan perjalanan ke Yordania, ia memutuskan untuk mempelajari Islam dan mencari tahu pesan-pesan apa sebenarnya yang diajarkan Islam. Sunaku lalu mengunjungi Islamic Center di Tokyo dan meminta satu buah Al-Quran dengan terjemahan bahasa Jepang. Ia juga mendapat sebuah buku tentang kehidupan Nabi Muhammad Saw. Selanjutnya, secara rutin Sunaku belajar Islam di Islamic Center tersebut dengan bimbingan para ulama asal Jepang, Pakistan dan negara-negara Arab, hingga ia benar-benar menyadari bahwa Islam adalah agama kebenaran.
Sunaku merasa keyakinannya bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta dan Pemelihara alam semesta, semakin teguh. "Makin banyak saya membaca tentang Islam, keyakinan dan pemahaman saya pada Islam makin kuat. Saya menemukan bahwa Islam-lah yang mengangkat derajat kaum perempuan dan membebaskan kaum perempuan secara intelektual," tukas Sunaku.
Setelah enam bulan belajar Islam, Sunaku memutuskan untuk menjadi seorang muslimah dan mendeklarasikan dua kalimat syahadat. Ia mulai menunaikan salat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadan. Sunaku juga mulai menghapal surat-surat dalam Al-Quran.
"Allah memberikan kemampuan pada saya untuk menghapal surat-surat pendek dalam Al-Quran. Saya tertarik pada bahasa Arab, sejak pertama kali saya mendengar bahasa itu. Makanya saya memutuskan untuk mempelajari bahasa yang indah itu. Saya mengambil kursus di bahasa Arab di Islamic Center di Tokyo, dan nanti saya ingin melanjutkannya ke Mesir dengan mengambil studi Islam ..."
"Saya berdoa semoga Allah Swt. menjadikan saya dan kisah saya ini sebagai petunjuk bagi yang lainnya untuk menemukan cahaya Islam, karunia terbesar bagi orang yang menerimanya," tandas Sunaku. (kw/TTI)
Baca lagi disini : 
24 Sep 2011
20 Sep 2011
01 Jul 2011

01 Jul 2011


Puluhan tentara Korea tinggalkan agama Budha , masuk Islam


Perang Irak memberi makna lain bagi "Unit Zaitun", nama pasukan Koera Selatan yang ikut dikirim ke Irak pada tahun 2006 sebagai bagian dari pasukan koalisi AS. Sebelum berangkat dan ditempatkan di kota Irbil, kota warga Kurdi di utara Irak, 37 anggota unit ini menyatakan diri masuk Islam dan bersyahadat di Masjid Hannam-dong, Seoul.
"Saya memutuskan menjadi seorang Muslim, karena saya merasa Islam sebagai agama yang lebih humanis dan damai dibandingkan agama-agama lainnya. Kalau kita bisa secara religius berinteraksi dengan warga lokal, saya pikir ini akan banyak membantu kami menjadi misi damai untuk melakukan rekonstruksi di Irak," kata Letnan Son Hyeon-ju dari pasukan khusus Brigade ke-11, salah satu tentara Korea Selatan yang masuk Islam.
Saat itu, pada hari Jumat di bulan Juli 2006, Hyeon-ju beserta 36 tentara Korea Selatan lainnya mengambil wudu, lalu duduk berjajar di dalam Masjid Hannam-dong. Dengan bimbingan imam masjid, mereka melafazkan dua kalimat syahadat dan mulai hari itu, para tentara yang akan diberangkatkan ke Irak itu resmi menjadi muslim.
Militer Korea mungkin tak pernah menyangka kesempatan untuk mempelajari Islam dan bahasa Arab bagi para tentara, terutama Unit Zaitun, yang akan dikirim ke Irak, akan membuat puluhan tentaranya masuk Islam. Pertimbangannya ketika itu, karena mayoritas penduduk kota Irbil adalah muslim, sedangkan tentara Korea yang akan dikirim adalah nonmuslim, maka para tentara itu dikirim ke Masjid Hannam-dong untuk belajar dan memahami tentang Islam dan komunitas Muslim. Ternyata, sebagian tentara itu malah benar-benar jatuh cinta pada Islam dan memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Salah seorang anggota pasukan Unit Zaitu dari Divisi ke-11 Angkatan Bersenjata Korea Selatan, Kopral Paek Seong-uk yang masih berusia 22 tahun mengatakan, "Di kampus, saya mengambil jurusan bahasa Arab dan setelah membaca isi Al-Quran, saya jadi sangat tertarik pada Islam. Saya pun memutuskan untuk menjadi seorang muslim selama mengikuti program yang diselenggarakan Unit Zaitun, sebuah pengalaman religius buat saya."
Kopral Paek Seong-uk dengan antusias mengungkapkan keinginannya jika sudah sampai di Irak. "Saya ingin ikut serta dalam acara-cara keagamaan dengan warga lokal, sehingga mereka bisa merasakan rasa persaudaraan. Saya juga juga ingin memastikan warga lokal bahwa pasukan Korea Selatan bukan pasukan penjajah, tapi pasukan yang dikerahkan untuk membantu misi kemanusiaan di Irak," ujar Paek Seong-uk.
Tentara-tentara Korea yang memilih menjadi muslim itu, paham betul pentingnya homogenitas agama di tengah komunitas Muslim. "Jika agama Anda sama, Anda tidak akan diperlakukan sebagai orang asing, tapi akan diperlakukan seperti layaknya warga lokal. Lebih dari itu, Islam mengajarkan tata cara perang yang beradab. Muslim tidak boleh menyerang kaum perempuan, bahkan dalam peperangan," kata seorang pejabat militer Korea Selatan, mengomentari puluhan tentaranya yang masuk Islam. (kw/chosun.com/TTI)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Belum tentu orang yang keturunannya  budha lalu masuk neraka bersama ayahnya , begitu juga anak nabi, kadang masuk ke neraka bersama  Fir`aun dan Qarun . Nabi di surga , anak dan ibunya di neraka.
Bagi anak budha bukan anak Nabi kadang di tengah jalan , kadang di semi final kehidupannya mendapat petunjuk kepada agama Allah bukan agama  setan .Dan begitulah hidayah Allah yang memancar di dunia bukan petunjuk setan yang menggelapkannya . CahayaNya  untuk memberikan hidayah kepada orang – orang yang berkehendak kepada kebenaran anti kepada kesalahan.Ingatlah firman Allah dan lupakan UU Thaghut sbb :  
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Maka apakah orang-orang yang dadanya dilapangkan Allah a untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. [1]

24 Sep 2011
20 Sep 2011
01 Jul 2011

01 Jul 2011


[1] Az zumar 22

Mencari 'Tuhan' tidak ketemu dlm kristen

 

Kisah Ibu dan Anak yang Sama-sama Mencari 'Tuhan' dan Menemukannya dalam Islam

Kamis, 29 September 2011 08:07 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN - Biasanya di Barat, adalah anak dan bukan orang tuanya yang menjadi mualaf. Tidak demikian dengan Aisha dan Phildel, anaknya. Aisha, keturunan Irlandia, suatu hari memutuskan bahwa dia harus memeluk Islam apapun resikonya. termasuk, kemungkinan akan membuat Phildel, putri semata wayangnya, kecewa.

Di sisi lain, Phildel merasakan hal yang sama. Pencariannya tentang Tuhan, berujung pada Islam. Berikut kisah keduanya:


Aisha: Aku dilahirkan dalam sebuah keluarga Katolik Roma di Dublin pada tahun 1960-an. Sementara Dublin tampak seolah 'terjebak' di abad ke-19, tepat di seberang Laut Irlandia budaya hippie tumbuh subur di London. Sebagai seorang anak, saya bertanya banyak pertanyaan selama pendidikan di sekolah biara. Diskusi agama selain Katolik Roma atau "kejahatan Protestantisme" benar-benar tidak ada.

Pada usia 16 tahun aku meninggalkan Dublin dan datang ke London. Aku larut dalam kebiasaan anak muda  yang 'normal' di kota itu: melakukan kunjungan rutin ke pub dan klub. Tapi aku melihat teman-temanku selalu depresi.

usia 20-an tahun, aku memutuskan menikah dan melahirkan putri pertamayang jelita, Phildel. Aku sangat senang tetapi sering merasa seperti sebuah pasak persegi di lubang bundar; seolah-olah aku masih belum menemukan tempat yang tepat bagiku.

Suatu hari aku berbicara dengan seorang wanita mengenakan jilbab. Dia bilang dirinya Muslim dan itu adalah pertama kalinya aku pernah mendengar kata itu. Pada perkembangan berikutnya, di tempat kerja, saya mengenal beberapa Muslim dan mereka mulai bercerita lebih banyak tentang Islam.

Suatu malam aku menemukan diriku berjalan di jalanan dengan Phildel di bawah hujan dan tak tahu harus kemana, setelah bertengkar hebat dengan suamiku dan kami diusir. Aku ingat mengangkat mataku ke langit dan memohon pada Tuhan untuk membantuku entah bagaimana atau memberiku suatu pertanda kalau Dia ada. Entah bagaimana caranya, kami sampai di sebuah rumah yang ternayata milik perempuan berjilbab yang pertama kali aku mengenal Islam darinya!

Setelah menemukan rumah sendiri, aku mulai belajar Islam. Lama aku mempelajarinya, sebelum akhirnya yakin, Islamlah agama yang pas buatku. Phildel membuatku maju-mundur untuk bersyahadat, namun akhirnya aku kuatkan hati dan menjadi Muslim. Aku kini sudah menikah lagi dengan pria Muslim dan memiliki seorang anak dengannya, Amina namanya.

Phildel, yang aku besarkan sebagai seorang Katolik Roma sampai perceraianku, tanpa aku sadari sangat antusias tentang Islam dan mengatakan syahadat sendiri. Dia kemudian memilih nama Zara. Phildel kini memilih tinggal dengan ayahnya.


Phildel: ibuku dan aku sangat dekat, tidak ada seorang pun di dunia ini yang aku cintai selain dia. Pada tahun-tahun menjelang perceraian orang tuaku, kami menghabiskan lebih banyak waktu di sekitar keluarga Muslim.

Setelah perceraian kehidupan kami menjadi semakin sulit; pernikahan orang tuaku mencapai titik yang paling bergolak dan aku lebih dari lega ketika seluruh cobaan berat itu berakhir. Aku menandai perubahan yang positif dalam diri ibu dan ayah saya segera setelah mereka berpisah. Saya pikir sekitar waktu ini ibu saya mengalami pengalaman yang membangkitkan semangat luar biasa di rumah seorang teman dan kemudian menjadi seorang Muslim.

Aku? Meskipun aku tidak pernah dipaksa untuk menjadi seorang Muslim, saya menyadari langkahku menjadi Muslim adalah hasil pengaruh lingkungan. Aku tumbuh di sekitar keluarga Muslim, maka secara tak langsung pikiranku ternpgaruh. Itulah sebabnya, setelah bersyahadat, aku sempat kembali ke agama lama; hanya untuk meyakinkanku agama apa sebetulnya yang dipilih hatiku.

Kini aku tinggal terpisah dari ibu - aku tinggal bersama ayah kandungku - yang berpikir Islam adalah agama yang indah. Aku senang membantu di masjid dan berbicara dengan saudara-saudara Muslimku. Kurasa aku hanya ingin mengalami sesuatu yang membuatku tahu ini adalah arah yang perlu aku ambil, arah yang benar, yaitu menjadi Muslim.

Jadi sampai sekarang aku masih belajar.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: Emel

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Begitulah hidayah Allah  datang kepada seseorang tanpa di kehendaki dan tidak di rancang sebelumnya . Allah menyatakan :
اللَّهُ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 
Bacalah lagi disini : 
24 Sep 2011
20 Sep 2011
01 Jul 2011

01 Jul 2011

Tiada kemanusiaan dlm negara kafir


BEIJING l SURYA Online — Seorang penjual buah di China bagian utara membantai istrinya dan delapan orang lain. Sebabnya cemburu. Pria itu takut sang istri telah berselingkuh, lapor kantor berita Xinhua, Rabu (28/9/2011), yang mengutip keterangan polisi.
Pria itu, Qin Changcheng yang berumur 32 tahun, telah ditangkap dan mengaku telah membunuh istri, bos istrinya, bibi dan pamannya, serta lima tetangga, lapor Xinhua, yang mengutip pernyataan polisi di Provinsi Hebei.
Oriental Morning Post, harian yang berbasis di Shanghai, mengatakan, Qin melakukan pembunuhan itu pada Senin. Ia memulainya di tempat cuci mobil di kota Botou, tempat istrinya bekerja. Dari situ, ia kemudian pergi ke sebuah asrama di kota berpenduduk sekitar 560.000 orang itu, sekitar 200 kilometer di utara Beijing. Di sana ia membunuh yang lainnya. Tidak jelas bagaimana cara dia melakukan pembunuhan tersebut.
Perisitwa itu merupakan jumlah kematian tertinggi dalam sebuah kasus pembunuhan tunggal yang dilaporkan di China sejak April ketika seorang pria 33 tahun di Provinsi Liaoning, China bagian utara, membunuh 10 orang, termasuk ayah, istri, dan anaknya, setelah permohonan pinjamannya ditolak.
Sumber : kompas.com
Editor : Heru Pramono
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Negara atau desa yang banyak kemungkaran , kesyirikan dan kekufurannya akan mendapat siksaan Allah yang banyak  sebagaimana ayat :
وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.
وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ عَتَتْ عَنْ أَمْرِ رَبِّهَا وَرُسُلِهِ فَحَاسَبْنَاهَا حِسَابًا شَدِيدًا وَعَذَّبْنَاهَا عَذَابًا نُكْرًا
Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.

Simbol Israel Di Bandara Iran



Mengaku Anti Israel tapi Simbol Israel Ada Di Bandara Iran
Iran mengaku anti Israel tetapi symbol bintang Daud lambang Yahudi Israel justru ada di Bandara Iran.
Sebelumnya, tersiar pula Fakta: Enam Saluran Televisi Agama Iran Disiarkan dari Israel (nahimunkar.com, November 11, 2010 10:22 pm , http://www.nahimunkar.com/fakta-enam-saluran-televisi-agama-iran-disiarkan-dari-israel/#more-3797).
Taqiyah negeri Syi’ah berupa kebohongan tingkat dunia makin terkuak.
Inilah beritanya:
Katanya Anti Israel, Kok Simbol Israel Ada di Bandara Iran?
TEHERAN (voa-islam.com) – Simbol Israel di Bandara Iran nampak jelas dari citra yang diambil Google Earth. Iran dituding memiliki hubungan khusus dengan Israel.
Citra satelit sebuah bandara di Iran membuat pemerintah berang. Sebab ada simbol Israel alias Bintang Daud (Star of David) di bagian atapnya.
Laporan mengenai citra yang diambil oleh Google Earth itu disampaikan oleh sejumlah media lokal. Citra atau gambar itu menampakkan Star of David di atas gedung utama Iran Air.
Keberadaan simbol Zionis ini memicu sejumlah spekulasi. Bahwa Iran memang memiliki hubungan dengan Israel sejak Revolusi Islam pada 1979 silam, ketika bandara itu dibangun. Memang, konstruksinya dilakukan oleh insinyur Israel, pada masa jabatan Shah Mohamed Reza Pahlevi.
….Keberadaan simbol Zionis ini memicu sejumlah spekulasi. Bahwa Iran memang memiliki hubungan dengan Israel sejak Revolusi Islam pada 1979 silam….
Tak hanya insinyur yang membangunnya, namun juga fakta ada penerbangan rutin antara Mehrabad International Airport di Iran dan Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.
Ini bukan kali pertama Iran dihebohkan simbol tersebut. Star of David juga pernah terlihat di atas gedung Revolution Square Teheran. Bangunan itu memiliki ratusan simbol tersebut, yang dinilai sebagai upaya Zionis merusak hati Iran.
Keberadaan ratusan Star of David membuat rakyat Persia bingung. Timbul pertanyaan mengenai siapa yang mendesainnya. Media setempat menyimpulkan, perancangnya tak peduli atau terlalu cuek untuk memikirkan hubungannya dengan politik.
Insiden Bintang Daud ini bukan kali pertama. Sebelumnya, Agustus lalu, lapangan Revolusi di Teheran memiliki ratusan Bintang Daud. Media lokal Iran melaporkan kondisi itu dengan simbol kejahatan berusaha menghancurkan jantung republik Islam.[taz/inl]
Voaislam, Rabu, 01 Dec 2010
(nahimunkar.com)
Komentarku ( Mahrus ali ) :

Kita tidak di perkenankan menggunakan syi`ar Yahudi atau non muslim  di negara kita yang muslim bukan negara kita yang kafir karena ada ayat :
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi`ar-syi`ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.[1]
Mengagungkan syi`ar – syi`ar kekufuran sama dengan mengagungkan syi`ar – syi`ar setan , merendahkan atau menghina  syi`ar agama Allah . Dan ini termasuk hati yang taat kepada setan , nentang kepada Allah .


[1] Al haj 22

Banser bergabung dengan Katholik demo anti Radio Islam



Friday, 30 September 2011
PONOROGO – Sekitar 300 pengunjuk rasa turun ke jalan memprotes siaran sebuah radio komunitas di Ponorogo, kemarin. Materi siaran dinilai merendahkan warga Nahdliyin dan mendorong radikalisme, sehingga dikhawatirkan bisa berakibat perpecahan.
Unjuk rasa ini dilakukan setidaknya 10 elemen masyarakat di Ponorogo yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Anti Radikalisme (AMAR). Di antaranya Banser NU, IPNU, IPPNU, PMII, PMKRI, PITI, Paguyuban Kesenian dan BEM sejumlah perguruan tinggi. Protes dilakukan dengan melakukan aksi jalan kaki (long march) dari halaman Islamic Center Abdulloh Ghonim Assama’il di Jalan Sukarno- Hatta.
Lalu menyusuri Jalan Sriwijaya,memutari alun-alun dan kembali lagi ke depan halaman Islamic Center. Long march bukan hanya diikuti demonstran dengan atribut lembaga masing-masing, tapi juga oleh para pemain barongsai dan kesenian gajahgajahan yang terus menari selama long march.
Tak ayal, unjuk rasa yang mirip karnaval ini menarik setiap warga di kawasan yang dilintasi.Aksi ini dijaga ketat aparat Polres Ponorogo. Mereka juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan sikap tegas Banser terhadap orang atau kelompok yang mencoba merendahkan atau menghina warga Nahdliyin. Dimulai dari salawat dan tahlil di tengah jalan yang diacak- acak sekelompok orang bertaring.
Cerita diakhiri dengan pengamanan secara tegas anggota Banser. Koordinator aksi,Akhmad Subekhi menyatakan,melalui aksi ini mereka mengecam materi siaran Radio Midzaul Khoir FM yang dinilai merendahkan para simpatisan NU. ”Pada 6 September lalu, mereka menyiarkan acara bedah buku karya Hasyim Asyari. Di siaran itu, ada nara-sumber pembedah buku yang menyatakan ajaran NU itu bid’ah. Bahkan sampai pada sebutan ajaran NU kafir,” ungkap Komandan Banser NU Ponorogo ini.
Banser NU juga sudah melayangkan surat keberatan kepada pengurus NU hingga tingkat pusat, MUI Ponorogo, Bupati, dan Kapolres. Intinya mereka meminta agar siaran radio tersebut dihentikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. ”Kami sudah peringatkan juga pihak radio, tapi sampai saat ini belum ada reaksi,”tukasnya.
Pimpinan Harian Radio Midzaul Khoir, Mukhlis, menyatakan aksi protes tersebut kemungkinan reaksi atas siaran mereka. “Mungkin ada perbedaan penangkapan, atau mungkin ada cara penyampaian yang kurang pas bagi kawan-kawan. Kami siap berdialog kok,” ungkap Mukhlis. dili eyato

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim, Fajar Arifianto Isnugroho menyikapi serius kasus didemonya Radio ‘Idzatul Al Khoir’ yang ada di kantor Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Ponorogo oleh massa Nahdlatul Ulama (NU). Oleh pendemo radio itu dinilai menyiarkan program siaran yang menyakiti hati masyarakat.
“Apalagi ini kasus pertama, ada sebuah radio digeruduk oleh massa ormas,” tegasnya kepada Surya (Grup Tribunnews.com), Kamis (29/9/2011) sore.
Untuk memastikan isi dan materi siaran radio MTA, pihaknya, kata Fajar, akan meminta tim monitoring yang ada di Madiun untuk turun ke Ponorogo.
Jika hasilnya nanti didapati, bahwa memang benar ada radio sebagai sebuah lembaga penyiaran menyebarkan siaran yang meresahkan masyarakat, KPID akan mengambil tindakan dan sanksi tegas. Bentuknya, bisa sanksi administratif, teguran, penghentian sementara, pengurangan jam siar, hingga pemberian rekomendasi agar izinnya dicabut atau tidak memperpanjang izinnya.

Massa NU Desak Radio Penyebar Radikalisme Ditutup

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Sekitar seribu warga NU atau Nadhliyin di Kabupaten Ponorogo yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Antiradikalisme (AMAR), Kamis (29/9/2011) kemarin melakukan demonstrasi di pusat kota.
Massa menentang ajaran radikalisme Islam yang mereka sebut-sebut mulai muncul di wilayah tersebut. Koordinator aksi, Ahmad Subekhi yang juga komandan Banser Ponorogo mengatakan, pada 6 September lalu, radio Idzatul Al Khoir menyiarkan sebuah acara yang dianggap telah menyudutkan kaum Nahdliyin.
Disebutkan dalam acara itu, bahwa amaliyah Ahlussunnah Wal Jamaah merupakan peninggalan agama tertentu di masa lampau.
Ada lima orang saksi yang mendengar siaran tersebut. “Dalam siaran radio itu, mereka mengafirkan sesama muslimin. Ini sangat menyakitkan. Jangan sekali-kali menyebut dirinya adalah yang paling benar,” katanya.
Karena itu, ia mendesak pihak-pihak terkait, segera menutup segala aktivitas radio tersebut. “Jika usai aksi ini, radio tidak segera ditutup, kami akan demo menurunkan massa yang lebih banyak,” ujarnya bernada mengancam.
Protes massal yang dilakukan sejumlah ormas NU, mulai dari Gerakan Pemuda Ansor, Banser, PMII, IPNU, serta IPPNU kemarin merupakan respons terbuka yang mereka lakukan secara masif atas aktivitas Radio ‘Idzatul Al Khoir’ yang ada di kantor Majelis Tafsir Al Quran (MTA). Mereka menilai radio itu menyebarkan ajaran berbau pertentangan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan).
Suasana aksi sempat sedikit memanas saat massa yang berjumlah ribuan itu berhenti di depan kantor radio di Jalan Soekarno-Hatta, Ponorogo. Beruntung polisi segera membentuk pagar betis dan melarang pengelola maupun karyawan radio untuk keluar kantor, sehingga aksi kekerasan bisa dihindarkan.
Sementara itu, pengurus harian Radio Izzatul Al Khoir, Muhklis, membantah keras pihaknya menyebarkan ajaran sesat dalam siaran radio mereka. “Kami hanya berpedoman pada ajaran Islam yang sesungguhnya,” bantahnya.
Kemarin, ia sempat mencoba keluar dari dalam kantor radio untuk menemui massa yang berunjuk rasa. Namun, niat dia dilarang oleh aparat kepolisian dengan alasan menghindari terjadinya kesalahpahaman yang bisa berujung pada tindak kekerasan.
Muklis yang juga pengelola Islamic Center Abdulloh Ghohim Assam’il mengatakan, ia sejatinya siap berdialog secara damai jika banyak orang resisten dengan isi radio tersebut. Namun, ia meminta agar difasilitasi pihak berwenang.
Muklis berharap, perbedaan pemahaman mengenai ajaran Islam maupun materi siaran radio yang dipersoalkan warga tidak terus berlarut-larut, apalagi menyebabkan terjadinya konflik sosial. Kalaupun keberadaan radio komunitas berlatar belakang Islam tersebut dipersoalkan, ia mengisyaratkan akan berkompromi demi meminimalisasi potensi maupun risiko terjadinya kesalahpahaman dengan warga Nahdliyin.
Ketua PWNU Jatim, Mutawakkil Alallah meminta agar persoalan bid’ah menjadi perhatian semua pihak. Apalagi, masalah ini kerap mengundang perselisihan. “Adalah tugas pemerintah, kementrian agama, MUI, dan organisasi keislaman kita memberi pencerahan kepada masyarakat,” kata Mutawakkil.
Permasalahan yang timbul akibat bid’ah semata-mata karena kurangnya komunikasi antara masyarakat yang memahaminya dengan tokoh. “Kalau perkara bid’ah itu dikomunikasikan dengan baik dengan semua pihak, masalah tidak akan timbul,” tandasnya.
Kendati demikian, masyarakat sendiri harus mau memahami dan bisa menghargai perbedaan. Sebab, bid’ah memang diakui selalu menimbulkan pro dan kontra. “Aparat keamanan dan penegak hukum harus bisa mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Mutawakkil.

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia disingkat (PMKRI) merupakan Organisasi Kepemudaan (OKP) Katolik yang berfungsi sebagai organisasi pembinaan dan organisasi perjuangan mahasiswa katolik (juga bukan katolik) yang berazaskan Pancasila, dijiwai kekatolikan, dan disemangati kemahasiswaan.
PITI ( Persatuan Islam tionghoa Indonesia ) .
Bila apa yang diberitakan oleh : www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/431904/ itu benar , maka Banser saat itu bergabung dengan katholik bukan dengan ormas muslim  untuk melakukan demo anti  radio Islam  bukan radio kafir , kristen dll . Bukan  TV yang selalu menyebarkan berbagai  kemungkaran . Mereka malah senang sesuatu di TV yang dibenci oleh Allah dan di senangi setan - setan  manusia . Dengan  Katholik , teman kekasih , dengan radio muslim muslim musuh . Ini aneh sekali . Marilah kita renungi ayat ini :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لاَ يَأْلُونَكُمْ خَبَالاً وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ا‏ ْلآ‏يَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
Dalam artikel itu di katakan :
Oleh pendemo radio itu dinilai menyiarkan program siaran yang menyakiti hati masyarakat.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Unik sekali , suatu nasehat baik , bukan  wawancara  Tukul Arwana  di anggap menyakiti, tidak di jadikan obat hati .Kalau wawancara Tukul , malah  di lihat , tidak di demo . Mestinya anda benci terhadap kemungkaran yang terdapat dalam acara itu .  
Dan Lihat dulu jangan terus bertindak , apakah ada dalilnya dari ayat atau hadis . Bila berdalil , lalu kamu sakit hati , ber arti imanmu yang perlu di perbaiki , jangan  tambah  di rusak . Saya ingat ayat ini :
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُنَا بَيِّنَاتٍ تَعْرِفُ فِي وُجُوهِ الَّذِينَ كَفَرُوا الْمُنْكَرَ يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ ءَايَاتِنَا قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكُمُ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?". Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.[1]
  Orang kafir bila mendengar  musik  senang hatinya –tidak benci. Tapi bila mendengar ajaran agama yang murni sakit hati , pikirannya kacau dan hampir saja menampar orang yang memberikan nasehat baik . Semoga anda  tidak termasuk ini .
Dalam artikel itu di katakan :
Jika hasilnya nanti didapati, bahwa memang benar ada radio sebagai sebuah lembaga penyiaran menyebarkan siaran yang meresahkan masyarakat, KPID akan mengambil tindakan dan sanksi tegas. Bentuknya, bisa sanksi administratif, teguran, penghentian sementara, pengurangan jam siar, hingga pemberian rekomendasi agar izinnya dicabut atau tidak memperpanjang izinnya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Pada era  Gus dur jadi presiden , departemen penerangan di bubarkan , lalu informasi media massa  di beri kebebasan yang luas sekali . Aneh sekali bila Banser bertentangan dengan nasehat Gus dur itu .
Radio dakwah di demo , radio hiburan di gemari . Ini  kesesatan di dunia dan akan berbahaya di akhirat .
Dlm artikel itu di terangkan :
Massa menentang ajaran radikalisme Islam   yang mereka sebut-sebut mulai muncul di wilayah tersebut.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Massa menentang ajaran radikalisme Islam  bukan radikalisme kristen dan katholik . Kalau kamu mendengar radio katholik atau kristen tambah keji dalam menyerang Islam , lalu kamu biarkan , kamu senang , malah  orang Katholik kamu ajak bergabung untuk menentang Radio Islam . Ini unik sekali .
Dalam artikel itu di katakan :
Ada lima orang saksi yang mendengar siaran tersebut. “Dalam siaran radio itu, mereka mengafirkan sesama muslimin. Ini sangat menyakitkan. Jangan sekali-kali menyebut dirinya adalah yang paling benar,” katanya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila mereka mengkafirkan dengan dalil, maka  terimalah dengan baik , jangan di tolak , sama dengan buang ayat lalu mengambil ajaran setan dan Thaghut. Ingatlah ayat :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.[2]   Allah menyatakan takmir tersebut mujrim – pelaku maksiat paling zalim. Rasulullah SAW  bersabda :
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ *
Tidak akan masuk ke surga orang yang dlm hatinya terdapat  seberat dzarrah  sifat sombong . seorang lelaki berkata  :”  Sesungguhnya seorang lelaki  senang mengenakan paakaian  dan sandal yang baik . Rasulullah SAW   bersabda  : “ Sesungguhnya Allah indah dan senang keindahan . Sombong adalah  menolak kebenaran  dan meremehkan orang . [3]  Rasul menyatakan takmir tersebut congkak dan tidak akan masuk surga .
Saya  disini hanya menjalankan tugas saling memberi wasiat kebenaran dan kesabaran :
إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ


Lihat nasehat KH Mutawakkil – Ketua PWNU Jatim sbb :
Kendati demikian, masyarakat sendiri harus mau memahami dan bisa menghargai perbedaan. Sebab, bid’ah memang diakui selalu menimbulkan pro dan kontra. “Aparat keamanan dan penegak hukum harus bisa mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Mutawakkil.


[1] Al Haj 72
[2] As sajdah 22
[3] Muslim  91

Kamis, September 29, 2011

Bom Greja Solo , tujuannya membubarkan pengajian ahli hadis

Bom Solo, Komentar Tokoh, dan Bukti Ummat Islam Jadi Sasaran
Terjadinya bom Solo disusul oleh komentar-komentar, di antaranya dari tokoh Islam. MUI Jatim dan FPI menilai bom Solo itu bom adu domba. Sementara berbagai kalangan menyebutnya pengalihan isu sebagaimana pihak FPI  menyebutnya dengan lengkap: adu domba dan pengalihan isu.
“…Patut diduga bahwa bom Solo adalah BOM ADU DOMBA dan PENGALIHAN ISU. Saat semua komponen bangsa merajut persatuan dan kesatuan untuk PERANG LAWAN KORUPSI, saat tokoh Agama dan tokoh Nasionalis bersatu untuk melawan KEZALIMAN, saat Ulama dan Pemuda serta Mahasiswa bergabung untuk MEMBELA RAKYAT, tiba-tiba ada bom Solo”, kata Ketua Umum Front Pembela Islam, Habib Muhammad Rizieq Syihab melalui pesan singkatnya kepada redaksi fpi.or.id.( fpi.or.id, Senin, 26 September 2011 | 05:45 WIB).
Baru saja peristiwa bom terjadi, dan komentar itu muncul, ternyata kejadian pun ada. Berikut Ini contoh kejadian yang sempat diberitakan.
Pasca Bom Solo, Pengajian Hadits di Klaten Hampir Jadi Korban
Aksi bom Solo yang terjadi  di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo Jateng, Ahad (25/9/2011) mulai berdampak pada kegiatan keislaman. . Sebuah pengajian di Masjid Al Huda Kampung Kerun, Ds. Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, (tepatnya disebelah selatan perempatan lampu bangjo RSI Klaten) hampir dibubarkan.
Alasan segelintir orang tersebut meminta pengajian dibubarkan karena dianggap sebagai “Pengajian Teroris”. Kelompok yang ingin membubarkan itu menyebutkan bahwa jama’ah yang hadir berasal dari luar desa setempat dan jama’ah dalam pengajian tersebut katanya memenuhi kriteria sebagai “teroris” dengan ciri-ciri berjenggot, memakai celana ‘cingkrang’ (di atas mata kaki) dan lain-lain.
Menurut mereka, penyebutan ciri-ciri tersebut sesuai dengan apa yang pernah mereka dengar dalam pemberitaan di TV-TV swasta.
Sementara itu, Kamidi, selaku Ketua Takmir Masjid, menyebutkan, pengajian tersebut hanya pengajian biasa pada umumnya yang membahas Syarah Kitab Aqidah Thohawiyah dan Syarah Kitab Hadits Arba’in An-Nawawiyah (Syarah Kitab Hadits Pilihan dari Imam Nawawi) yang banyak jadi pegangan kalangan NU dan Muhammadiyah.
Menurut Kamidi, kegiatan pengajian yang akan dibubarkan tersebut sebenarnya telah berlangsung hampir 1 tahun dan diadakan secara rutin setiap Senin malam.
“Pengajian ini hanya pengajian hadits-hadits Nabi seperti pada umumnya sebagaimana pengajian Majelis Tarjih di Muhammadiyah itu mas. Karena saya sendiri anggota Muhammadiyah dan juga sering mengikuti pengajian Tarjih Muhammadiyah di PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) sini,” ujarnya.
Menanggapi tuduhan segelintir orang yang mengatakan bahwa jama’ah yang hadir banyak dari luar daerah setempat, Kamidi menampiknya.
“Setau saya, jama’ah yang hadir 80% dari masyarakat sekitar mas. Memang ada beberapa orang dari luar desa sini, tapi mereka yang hadir itu sudah sangat kita kenal, jadi mereka tidak dan bukan orang asing bagi kita. Karena pengajian di sini kekeluargaannya bisa dibilang cukup kuat,” lanjutnya.
Saat ditanya, siapa ustad yang mengisi pengajian ini, Kamidi menjawab,  “Kalo pembicara dalam pengajian ini alumni Ponpes PERSIS Bangil dan Ponpes Gontor mas. Tapi memang jama’ah yang hadir dalam pengajian ini setau saya itu lintas ormas Islam yang ada di Klaten mas. Jadi jama’ah dari mana saja boleh hadir karena ini memang untuk umum.”
Menurut pengamatan pengurus masjid, diduga kelompok yang meminta pembubaran  ditunggangi oleh intelijen.
Alasan mereka, permintaan dan ancaman pembubaran tersebut tidak hanya sekali. Bahkan ketika Ramadhan lalu, Murottal Al-Qur’an sebelum adzan Subuh yang biasanya diputar juga dipermasalahkan.
Selain itu, kelompok-kelompok yang meminta agar pengajian dibubarkan itu tidak berani diajak dialog oleh Ketua Takmir Masjid setempat.
Menurut para saksi, sudah hampir 3 kali pengajian ada orang yang ditengarai aparat ikut sholat maghrib berjama’ah. Padahal sebelum-sebelumnya tidak ada aparat yang ikut sholat.*/B.Sejati

Red: Cholis Akbar
Hidayatullah.com—Selasa, 27 September 2011
Komentarku ( Mahrus ali ) :

Sejak dulu bukan sekarang saja  non muslim  selalu mencari jalan untuk menekan kaum muslimin dengan seribu macam cara. Lihat saja ayat Allah sbb :
وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللهُ  وَاللهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ(54)

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.[1]

Di ayat lain , Allah juga menjelaskan sbb:

وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللهُ  وَاللهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ(30)

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.[2]

 



[1] Ali imran 54
[2] Al anfal 30

Asalnya tidak cocok dengan saya lalu kagum

 

langit malam mengatakan...
Pak, yang namanya ittiba' kan butuh pemahaman, untuk memahami butuh berpikir dan itulah yang dimaksud ijtihad (melihat, berpikir, memutuskan). Seperti yang anda lakukan itu juga ijtihad karena anda banyak memutuskan perkara berdasar Qur'an dan Sunnah. Alqur'an dan Sunnah anda jadikan rujukan untuk menanggapi dan mengkritisi fenomena yang ada itu berarti anda berijtihad kepada alqur'an dan hadits.
 Apa ada cerita bom di qur'an, cerita tentang kyai, tentang tokoh2 ulama, tentang tradisi, dll. Itu kan gag ada dalam qur'an dan sunnah. Lalu anda mengambil dalil dari alqur'an dan sunnah untuk mengkritisi dan menanggapinya itu kan berarti anda ijtihad kpd qur'an dan hadits. Dan perlu anda ketahui ijtihad itu cuma istilah saja karena pada hakikatnya itu sama dg ittiba'.....
saya ini pengamat, dan hasil pengamatan saya sampeyan perlu mengkoreksi lagi dalam pemahaman anda tentang ushul fiqh, mantiq, balaghoh, dll karena anda sering menanggapi kata2 / kalimat yang sifatnya majaz dengan dalil tauhid, padahal ini bukan tempatnya..... keindahan bahasa (sastra yang di dalamnya termasuk majaz) jangan ditanggapi dengan dalil tauhid nanti jatuhnya akan syirik.
 Dalam akhir surah taubah Kanjeng Nabi diberi gelar Ro'uf dan Rohim. Itu termasuk majaz, bukan berarti kanjeng nabi memiliki sifat Ro'fah dan rohmah sprti halnya Alloh. Tapi hakikatnya Alloh yang menjadikan Nabi memiliki sifat tersebut dan sifat Nabi tersebut tidak sama dengan sifat Alloh.
Dan lagi ada ayat:حتى يغيروا ما بأنفسهم secara ilmu tauhid (hakikat) tidak ada satupun manusia yang bisa merubah nasibnya, kalimat ini juga termasuk majaz yang artinya Alloh jugalah yang merubah perilaku dan nasib mereka. tapi Alloh mendawuhkan dalam Alqur'an dg bentuk spt itu (majaz) mnunjukkan bahwa kita harus tetap berikhtiar walaupun pada hakikatnya Alloh yang menentukan karena ikhtiar sendiri adalah ibadah dan ini mennjukkan bahwa alqur'an itu mmiliki bahasa yang sangat indah, maka untuk memahaminya mmrlukan ilmu yang bermacam-macam dan sngat dlm. Begitu pula masalah fiqh jangan pakai dalil tauhid seperti tulisan anda di atas,
dari dulu sampai sekarang Alloh memang tidak mmiliki sekutu / partner dalam mnntukan dan mmbuat syari'at, memang dari dulu seperti itu. Yang jadi masalah kenapa orang sprt Imam Syafi'i anda anggap menambahi dan membuat syari'at baru, dari sisi mana????? karena sandaran beliau tetap qur'an dan hadits, tapi hasil ijtihad beliau memang bukan qur'an dan memang bukan hadits, tapi termasuk dalam ilmu fikih. Dari dulu spt itu....
. saya suka kalau anda kritis tapi tolong pahami dulu masalahnya (dengan ilmu mantiq). Namun di sisi lain yang paling fantastis dan sya kagumi dari seorang spt anda di sini anda mengkoreksi dan menyalahkan kitab2 salaf, dan juga anda berani mengkoreksi status2 hadits, ini brarti anda trmasuk ahli hadits yang hafalan haditsnya ribuan dan mnrut saya anda patut mndapat pnghargaan. Saya juga pengen tertawa sbnarnya kalo ada orang berdebat dengan anda apalagi smpai gontok2an. Apa mereka gag tahu kalo anda inikan sdah mngkoreksi plhan bhkan rtusan kitab, shrusny mrka tahu itu spya mreka dpat lbih arif mnanggapi paparan dari orang spt anda. Untuk orang 2 NU janganlah memakai emosi, jangan suka ribut, dipikir dulu karena sudah kita saksikan bahwa pak ali ini memang sudah mengkrtisi dan mengkoreksi kitab2 para ulama' (kitab kuning)jadi beliau ini sharusnya kita acungi jempol. Inilah hasil pengmatan saya tentang anda..... trima kasih, wal'afwu minkum............

 

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Anda menyatakan :
Apa ada cerita bom di qur'an, cerita tentang kyai, tentang tokoh2 ulama, tentang tradisi, dll. Itu kan gag ada dalam qur'an dan sunnah. Lalu anda mengambil dalil dari alqur'an dan sunnah untuk mengkritisi dan menanggapinya itu kan berarti anda ijtihad kpd qur'an dan hadits. Dan perlu anda ketahui ijtihad itu cuma istilah saja karena pada hakikatnya itu sama dg ittiba'.....
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Setahu saya ijtihad sebagaimana di definisikan oleh ulama  sbb :
الْمُوَافَقَاتِ - (جَ 5 / صَ 11)
الاجْتِهَادُ هُوَ اسْتِفْرَاغُ الْجُهْدِ وَبَذْلُ غَايَةِ الْوُسْعِ، إِمَّا فِيْ دَرَكِ الْأَحْكَامِ الْشَّرْعِيَّةِ، وَإِمَّا فِيْ تَطْبِيْقِهَا،
الْمَوْسُوْعَةُ الْفِقْهِيَّةُ الْكُوَيْتِيَّةِ - (جَ 1 / صَ 19)
إِنَّ الاِجْتِهَادَ هُوَ بَذْل الطَّاقَةِ مِنْ الْفَقِيهِ فِي تَحْصِيل حُكْمٍ شَرْعِيٍّ ظَنِّيٍّ " .
Dalam kitab Ketikkan teks atau alamat situs web atau terjemahkan dokumen.

Terjemahan Arab ke Bahasa Indonesia

Al muwafaqataaaaaaaal muwafaqat (Juz 5 / hal 11) terdapat keterangan sbb :
Ijtihad  adalah upaya dan usaha sekuat mungkin , baik dalam mendapatkan  hukum syar`i, atau  dalam aplikasi nya ,

Dalam Encyplopedi Fiqhiyyah Kuwait - (Juz 1 / hal 19) terdapat keterangan  sbb :

Sesungguhnya Ijtihad  adalah  upaya  dari ahli hukum dalam mendapatkan hukum syar`I yang dhonni ( serba perasangka )  "

Jadi beda sekali dengan sekedar ittiba` pada nabi SAW bukan Ibtida` , kalau ittiba` ikut Nabi SAW dan kalau Ibtida` bikin bid`ah.

Anda menyatakan :
saya ini pengamat, dan hasil pengamatan saya sampeyan perlu mengkoreksi lagi dalam pemahaman anda tentang ushul fiqh, mantiq, balaghoh, dll karena anda sering menanggapi kata2 / kalimat yang sifatnya majaz dengan dalil tauhid, padahal ini bukan tempatnya..... keindahan bahasa (sastra yang di dalamnya termasuk majaz) jangan ditanggapi dengan dalil tauhid nanti jatuhnya akan syirik.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mana keterangan saya yang menurut anda keliru , tolong tunjukkan , jangan  di simpan di hati , tapi katakan , jangan diam saja , atau tulislah jangan uneg – uneg di hati saja agar tidak menyesatkan kepada orang banyak . Pada hal keinginan dan harapan kita bukan harapan musuh kita mengarahkan mereka kepada  kebenaran bukan kepada kebid`ahan yang sesat sebagaimana di harapkan oleh musuh – musuh Allah .
Bila kalimat syirik lalu di anggap majaz , akhirnya tiada kesyrrikan dan yang ada hanyalah tauhid. Ini paradok sekali dengan realita atau ayat :
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللّهِ إِلاَّ وَهُم مُّشْرِكُونَ   
12.106. Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).
Anda menyatakan lagi :
Dan lagi ada ayat:حتى يغيروا ما بأنفسهم secara ilmu tauhid (hakikat) tidak ada satupun manusia yang bisa merubah nasibnya, kalimat ini juga termasuk majaz yang artinya Alloh jugalah yang merubah perilaku dan nasib mereka. tapi Alloh mendawuhkan dalam Alqur'an dg bentuk spt itu (majaz)

Komentarku ( Mahrus ali ) :
 Siapakah di antara  ulama mulai dulu sampai sekarang yang menyatakan ayat tsb majazi bukan hakiki . Mana  refrensinya yang akurat bukan sekedar omongan dari mulut ke mulut.


Anda menyatakan :
Alloh yang menentukan karena ikhtiar sendiri adalah ibadah dan ini mennjukkan bahwa alqur'an itu mmiliki bahasa yang sangat indah, maka untuk memahaminya mmrlukan ilmu yang bermacam-macam dan sngat dlm. Begitu pula masalah fiqh jangan pakai dalil tauhid seperti tulisan anda di atas,

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Sebetulnya memahami ajaran al quran bukan kitab kuning  itu sangat mudah tidak rumit sebagaimana  kamu gambarkan  , dan bisa dipahami oleh orang alim atau awam  sebagaimana ayat :
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?[1]
ِ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
. Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,[2]

Kalau untuk memahami al quran saja bukan  kitab kuning atau UU thaghut memerlukan ilmu yang bermacam – macam , maka kasihan orang awam  bukan orang alim akan tidak bisa memahaminya . pada hal orang arab badui yang bodoh  bisa memahaminya . Dan banyak bukan sedikit lagi kalangan orang awam bukan orang alim di barat atau pastur yang tidak mengerti bahasa arab bisa paham dengan isi quran lalu masuk Islam karena baca terjemahannya .

Anda menyatakan :
Yang jadi masalah kenapa orang sprt Imam Syafi'i anda anggap menambahi dan membuat syari'at baru, dari sisi mana????? karena sandaran beliau tetap qur'an dan hadits, tapi hasil ijtihad beliau memang bukan qur'an dan memang bukan hadits, tapi termasuk dalam ilmu fikih. Dari dulu spt itu....

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Siapapun yang bikin sariat baru , atau berpendapat dalam beragama  maka termasuk tasyri` yang di larang oleh ayat :
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللهُ وَلَوْلاَ كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيم
Apakah mereka mempunyai  sekutu - sekutu selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.[3]


[1]  Al Qamar 22
[2] Annakhel 44
[3] Syura 21