Kamis, Juni 30, 2011

Tentara Ya`juj dan Ma`juj


Kamis, 30/06/2011 07:39 WIB
Tentara China Siap Digembleng Lewat Game
Rachmatunisa - detikinet
Jakarta - Pembuatan game tembak-tembakan yang dibuat khusus untuk militer China telah dirampungkan. Game bertajuk 'The Glorious Mission' ini pun siap melatih keterampilan berperang angkatan bersenjata Negeri Tirai Bambu.

The Glorious Mission adalah jenis game first person shooter (FPS). Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (30/2/2011), pemain bisa memainkannya secara individual maupun berkelompok. Perlu waktu 32 bulan untuk mengembangkan game ini agar skenarionya sangat mirip dengan medan perang sesungguhnya.

"Saya rasa mungkin saja game ini nantinya akan terbuka bagi siapa saja. Mereka yang mengagumi militer China bisa mengunduh dan memainkannya," ujar juru bicara militer China seraya menambahkan bahwa versi final game ini diluncurkan pada 20 Juni yang lalu.

China, seperti diketahui adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Berdasarkan data statistik terbaru yang dirilis pemerintah setempat, negeri tirai bambu ini memiliki lebih dari 300 juta pemain game online.

Adalah People's Liberation Army (PLA) China yang berada di balik pembuatan video game ini. Hanya saja, PLA bekerja sama dengan Wuxi Giant Interactive Group untuk menciptakan game yang memiliki nama lain 'Mission of Honor' ini.

Game ini memiliki tiga model permainan dan mengambil latar belakang kisah tentang aktivitas tentara di kamp militer. Dalam sebuah pasukan, 32 prajurit dapat log on pada waktu bersamaan untuk memulai misi penyerangan.

Militer China sendiri sebelumnya telah memanfaatkan pelatihan melalui video game, namun aplikasi yang digunakan kala itu dibuat oleh perusahaan asing. Kini, PLA ingin membuat game yang lebih 'nasionalis' dan dekat rakyat China. Sehingga dalam kontennya bisa ditanamkan nilai-nilai China dan menghindari unsur yang dapat 'menyesatkan'
Komentarku ( Mahrus ali )
Kemajuan tentara China sinyal amar ma`ruf semakin berisiko berat nantinya , sebab tentara  mereka  itu selalu mengarah kepada berbuat kerusakan di atas bumi dan anti agama .
Jangan percaya argumentasi mereka mengapa mereka berbuat seperti itu , bandit itu selalu berkata manis dan enak di dengar . Tapi hakikatnya akan membantai anda dengan ganas dan sadis . Ingat , buanglah image setan dalam pikiranmu dan  percayalah kepada Allah :
قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا(94)
Mereka berkata: "Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"[1]
Ingat bila kita kaum muslimin hanya berpikir untuk diri sendiri , ketahuilah kita ini akan terus menerus terjajah , tertekan dan sulit untuk bangkit . Kendalikan dirimu dengan rantai yang kokoh agar selalu mengingat ajaran samawi yang suci . Allah berfirman :
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ هَاجَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا فُتِنُوا ثُمَّ جَاهَدُوا وَصَبَرُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ(110)
Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[2]





[1]  Al Kahfi 94
[2] Annakhel 110

Syi`ah anggap salafy musuh



Armand menulis :
Wahabi-Salafi-Wahabi-Salafi
Kapan anda akan mengerti bahwa Syiah adalah sebuah mazhab Islam sama seperti Sunni?
Tahukah anda Syiah sudah diakui dan menjadi mazhab Islam yang resmi?
Wahabi-Salafi-Wahabi-Salafi
Kapan anda akan menyadari bahwa segala fitnah dan tuduhan anda berasal dari hati yang penuh dengki?
Tahukah Anda kedengkian ini bersumber dari Muawiyyah dan keturunannya yang Nashibi?
Wahabi-Salafi-Wahabi-Salafi
Kapan anda akan menyadari bahwa dunia telah berubah, namun fitnah dan tuduhan anda terhadap Syiah tetap sama dan tak ada henti?
Tahukah Anda bahwa semua itu disebabkan anda lemah dalam dalil, hujjah dan argumentasi?
Wahabi-Salafi-Wahabi-Salafi
Kapan fitnah dan tuduhan anda terhadap Syiah akan berhenti?
Tahukah Anda bahwa hal itu hanya menunjukkan ketidaksukaan dan keturunannya dan kebencian anda terhadap Keluarga Nabi yang suci?
Semoga Rahmat Allah swt dilimpahkan kepada kita semua hingga menghilangkan hati yang dengki.
Salam

Komentarku ( Mahrus ali ) : :
Wahabi-Salafi-Wahabi-Salafi
Kapan anda akan menyadari bahwa segala fitnah dan tuduhan anda berasal dari hati yang penuh dengki?
Saya tunjukkan bukti tentang penyimpangan Syi`ah sbb :
بسم اللّه الرحمن الرحيم
 «اِلَى اللّهِ سُبْحَانَهُ وَتَقَدَّسَتْ اَسْمَاؤُهُ، رَبَّ اْلأَرْبَابِ وَقَاصِمِ الْجَبَابِرَةِ الْعِظَامِ، عَالِمِ اْلغَيْبِ، كَاشِفِ الضُرِّ، اَّلذِي سَبَقَ فِي عِلْمِهِ مَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، مِنْ عَبْدِهِ الذَّلِيْلِ الْمِسْكِيْنِ، الَّذِي انْقَطَعَتْ بِهِ اْلاَسْبَابُ، طَالَ عَلَيْهِ اْلعَذَابُ، وَهِجْرَةُ اْلأَهْلِ، وَبَايَنَهُ الصَّدِيْقُ الْحَمِيْمُ، فَبَقِىَ مُرْتَهِنًا بِذَنْبِهش، قَدْ أَوْبَقَهُ جُرْمُهُ، وَطَلَبَ النَّجَاةَ فَلَمْ يَجِدْ مَلْجَأًً وَلاَ مُلْتَجَأًً غَيْرَ الْقَادِرِ عَلَى حَلِّ اْلعُقَدِ وَمُؤَبِّدِ اْلأَبَدِ، فَفَزَعِي إِلَيْهِ وَاعْتِمَادِي عَلَيْهِ وَلاَ لَجَأَ وَلاَ مُلْتَجَأَ إِلاّ إِلَيْهِ.
 اللّهُمَّ إِنّيِ أَسْأَلُكَ بِعِلْمِكَ الْمَاضِي، وَبِنُوْرِكَ الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِكَ اْلكَرِيْمِ، وَبِحُجَّتِكَ الْبَالِغَةِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ وَاَنْ تَأْخُذَ بِيَدِي وَتَجْعَلَنِي مِمَّنْ تُقْبَلُ دَعْوَتُهُ وَتُقِيلُ عَثْرَتُهُ وَتُكْشَفُ كُرْبَتُهُ وَتَزِيْلُ تُرْحَتُهُ، وَتَجْعَلَ لَهُ مِنْ اَمْرِهِ فَرَجًا وَمَخْرَجًا وَتَرُدَّ عَنّيِ بَأْسَ هَذَا الظاَّلِمِ الْغَاشِمِ وَبَأْسَ النَّاسِ يَارَبَّ الْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ، حَسْبِي أَنْتَ وَكَفَى مَنْ أَنْتَ حَسْبُهُ، يَا كَاشِفَ اْلاُُمُوْرِ اْلعِظَامِ فَإِنَّّهُ لاَحَوْلَ وَلاَقُوّةَ إلاّ بِكَ». ورام بن ابي فراس صاحب كتاب تنبيه الخواطر
Komentarku ( Mahrus ali ) : :
Doa tersebut adalah doa orang syi`ah yang  bertawassul dengan hujjah al balighoh , maksudnya al Quran atau tokoh idola mereka . Doa yang panjang itu termasuk melewati batas dalam berdoa . Dan hal ini tidak diperkenankan .
Dan masih banyak doa – doa syi`ah yang bertawassul kepada mayat . Dan tawassul ini yang mirip dengan kelakuan ahli bid`ah yang mengarah kepada kultus mayat yang tertanam dalam kuburan lalu bisa  jadi tidak berdoa kecuali bertawassul dulu kepada mayat dikuburan . Dan ini virus akidah bangsa lalu yang menganggap tawassul lebih cepat membikin doa terkabul dan hajat tercapai  sebagaimana ayat :

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.[1]

Mengkafirkan sahabat :

Muhammad bin Yusuf bin Isa Athfisy  berkata :
وَالْإِمَامِيَّةُ قَالُوا بِالنَّصِّ عَلَى إمَامَةِ عَلِيٍّ وَكَفَّرُوا الصَّحَابَةَ وَسَاقُوهَا إلَى جَعْفَرٍ الصَّادِقِ ، ثُمَّ ابْنِهِ الْكَاظِمِ ، ثُمَّ عَلِيِّ بْنِ مُوسَى الرَّضِيِّ ، ثُمَّ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ التَّقِيِّ ، ثُمَّ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الزَّكِيُّ ، ثُمَّ مُحَمَّدِ بْنِ الْحُسَيْنِ وَهُوَ الْإِمَامُ الْمُنْتَظَرُ .
Madzhab Imam Imamiyah ( madzhab Syi`ah ) berkata : Menyatakan  imam Ali menjadi imam  , dan mengkafirkan para sahabat , lalu imam  itu di pindahkan kepada Ja`far Asshodiq , lalu anaknya  al kadhim , lalu Ali bin Musa ar ridha , lalu Muhammad bin Ali Attaqi , lalu  Al Hasan  bin Ali Azzaki , lalu Muhammad bin Husain – itulah imam  yang di nanti – nantikan . [2]



[1] Zumar 3
[2] Syarhun nail wasyifa`ul alil  140/35

Gadis masuk Islam lalu dipenjara

PERJALANAN MENUJU ISLAM
Saturday, Aug 9, 2008/
Posted by: Maureen_for group islammenjawab
Aku terbayang saat-saat dimasa SMP ku yang dianggap sebagian guruku, aku adalah sosok jiwa murid yang liar dan terlalu agresif dalam mempertanyakan sesuatu tentang keyakinanku sendiri. Saat itu aku berdebat dengan salah satu suster pengajar di SMP khatolik tempatku menimba ilmu. Perdebatan tentang Doktrin Trinitas merupakan awal ku menemukan pancaran jiwa yang selama ini kucari-cari.

Apakah aku liar jika aku mempertanyakan sesuatu yang belum kuyakini kebenarannya ?. Apakah aku agresif jika aku mempertanyakan sesuatu yang tidak sanggup diterima oleh akal sehatku ?

Dalam Doktrin Trinitas disebutkan Tuhan 1 dalam 3, namun disaat yang bersamaan dikatakan Tuhan 3 dalam 1. Mana yang benar ? 1 dalam 3 ataukah 3 dalam 1 ? Pertanyaanku ini menimbulkan kemarahan dari para pengajar disekolahku, dan mereka mencapku sudah kemasukan roh jahat. Aku pun tak terima dikatakan demikian, hingga akhirnya pun dilaporkan kepada pihak orang tuaku dan gereja.

Sejak itulah aku jadi jarang ke gereja, namun aku lebih memilih membaca buku-buku agama tentang ketuhanan. Berbagai buku theologi, buku agama dari berbagai agama dan injil berbagai versi aku baca. Namun aku tidak menemukan jawaban yang memuaskan.

Hingga pada suatu hari, saat aku berjalan di pusat buku bekas di kwitang, Senen - Jakata, aku melihat sebuah buku dengan judul "Mempertanyakan Ketuhanan Yesus". Buku itu berisi tentang perdebatan seorang Mahasiswa Nasrani dengan seorang Kyai asal Bangkalan Madura dari Muhammadiyah, Kyai Mudhori yang sangat piawai dan hafal isi bibel luar dalam.

Perdebatan selama 3 hari itu akhirnya dimenangkan oleh kyai Mudhori dengan cara yang sangat masuk diakal. Kyai tersebut menggunakan Bibel untuk menggugah pikiran pemuda tersebut dan semuanya masuk akal. Akupun akhirnya puas setelah membaca buku itu. Akhirnya aku menemukan jawaban yang selama ini kucari-cari.

Mulailah saat itu pun aku akhirnya lebih tertarik mempelajari Islam, Agama yang dulu sempat kubenci, namun kini aku sangat mencintai. Berbagai buku Islam pun akhirnya menjadi koleksi pribadiku tanpa pernah papaku mengetahui.

Setelah hampir setahun aku pun akhirnya masuk dalam Islam. Agama yang saat ini ku anut, tanpa paksaan siapa pun. Keresahan yang selama ini senantiasa mengayut jiwaku, kini telah berlalu.

Aku pun mengucapkan sumpah dengan membaca "Dua Kalimah Syahadat" disaksikan teman-teman SMU ku yang seiman pada 13 November 2007. Aku menangis Haru dalam pelukan teman-temanku, guruku, dan para santri yang menghadiri Bai'at ku. Aku bahagia, akhirnya aku menemukan Mutiara cinta dari Allah SWT berupa Hidayah yang tak terhingga.

Setelah semua berlalu, akhirnya kepindahan keyakinanku pun diketahui oleh papaku. Aku diusir dari rumah, mamaku menangis dan memintaku untuk meminta maaf pada papaku serta kembali pada Khatolik. Namun aku tetap berpendirian teguh untuk tetap pada keimananku. hingga akhirnya aku pun pergi kerumah teman SMU ku. Disana aku disambut dengan Cinta dan kasih sayang yang tulus dari keluarga temanku. "Bunda" sebutan untuk ibu temanku yang kini telah menjadi guru, sahabat dan mama baruku selalu mengajarkanku tentang Islam. Mulai dari mengaji hingga membahas Hadist.

Aku pun semakin dekat dengan bunda, dia lah sosok ibu yang baik dan penuh cinta. Aku dipelihara diantara keluarga yang shakinah, Mawwaddah dan warrohmah. Beliau tidak hanya mengajarkanku agama Islam, namun juga ilmu lainnya serta ilmu berdagang, hingga aku bisa memiliki uang sendiri tanpa melupakan sekolahku.

Namun beberapa bulan kemudian, tepatnya 10 Juni 2008 aku dijemput paksa oleh anak buah papaku yang seorang perwira kepolisian di polda Lampung. Aku Menangis, meronta, bukan karena aku tidak mau berpisah dengan Bunda dan keluarganya, namun aku takut, aku takut tak kuat menghadapi Ujian dari Allah.

Kini aku pun bagai terpenjara dalam rumah papaku. Segala Fasilitas Komunikasi tak lagi bisa kunikmati. Aku bagai pesakitan dipenjara, yang hanya bisa berdo'a sampai kapankah Ujian ini berlalu. Orangtuaku sering membawakan para pastur untuk menasihatiku, namun aku tetap tak bergeming dan memilih Islam sebagai bagian yang tak akan kulepaskan.

Kini dikamarku aku hanya bisa melihat dunia luar dari balik jendela kamarku, kini aku hanya bisa menggunakan komputer dikamarku agar bisa berkomunikasi dengan teman-temanku. Kini aku hanya bisa berharap dan berdo'a, Kapankah Ujian ini berakhir.

Aku yakin Allah sangat mencintaiku, hingga Allah menguji keimananku, ketabahanku, dan kecintaanku pada Nya.
Komentarku ( Mahrus ali )
Saya sarankan agar anda tetap tabah ,dan ingatlah di dunia ini banyak orang baik yang telah mengalami apa yang anda alami , bahkan lebih berat ,  begitulah dunia bagi kaum yang beriman . Allah menguji mereka sebagaimana ayat :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.[1]
Dilain ayat , Allah berfirman :
:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.[2]
      Berdoalah , dan ketahuilah . Begitulah nasib orang yang ayahnya kristen . Hal itu dari dulu dan di mana saja orang tinggal , Seluruhnya itu bukan kehendakmu atau orang tuamu , tapi  semata ujian orang yang beriman . Berdoalah , Allah akan memberikan jalan keluar . Ingat firmanNya :
اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ اْلاَرْضِ اَاِلَهٌ مَّعَ اللهِ قَلِيْلاً مَّا تَذَكَّرُوْنَ.

      "Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepadaNya dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?  Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain?)  Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)".". An-Naml, 27:62.



[1]  Al Mulk 2.

[2] Muhammad

Kisah pelawak Jayakarta masuk Islam


Group” (Berita yang luput dari Media)
Monday, Aug 11, 2008
Saya pernah membaca cerita dibalik kisah masuk Islamnya Pak Cahyono (Pelawak Jayakarta Group bersama Jojon, Uuk, dan Jhonny). Namun tak satupun cerita itu menceritakan kisah sesungguhnya dibalik hidayah yang diterima Pak Cahyono. (Baca http://www.geocities.com/kebenaran_islam/cahyono.html , http://islam-ku.blogspot.com/2005/10/cahyono-mengapa-aku-pilih-islam.html dan beberapa blog yang lainnya) semuanya kisahnya nyaris 90% sama dan terkesan mengcopy.
Namun dalam kisah ini saya akan mengupas Rahasia dibalik Ke Islaman Pak Cahyono yang saya dapatkan langsung dari Beliau. Saya dipertemukan oleh seorang aktivis perempuan yang suka membaca blog saya di blogspot. Beliau terkesan dengan kisah saya, lalu kami dipertemukan. Saat itulah beliau bercerita panjang lebar bagaimana beliau mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Saat itu Pak Cahyono sedang melakukan Misa di Gereja tempat beliau biasa beribadah. Didekat Gereja itu ada sebuah sebuah mesjid, dan dari arah mesjid itu ada suara Adzan Isya yang masuk keruangan Gereja tempat beliau beribadah. Suara adzan itu begitu merdunya dan sampai membuat hati beliau bergetar hebatnya. Bahkan suara adzan itu seakan-akan tiada pernah hentinya, sehingga ceramah Pastur pun seolah tidak terdengar oleh beliau, padahal pastur memakai speaker di Gereja.
Lalu bergegas beliau pulang kerumah dan menyiapkan pakaian yang akan beliau bawa dari rumah bila misi “Suci” beliau gagal. Setelah itu, Pak Cahyono memanggil anak-anak dan istrinya, lalu beliaupun berkata : “Saya akan masuk Islam karena saya takut masuk neraka, Apakah kalian mau ikut saya, atau kita berpisah ?” Tegas beliau. Spontan anak-anak dan istrinya pun kaget dan protes. Bahkan sang istri pun menuduh beliau telah memiliki Istri simpanan.
Akhirnya karena gagal menarik anak dan istrinya kepada Islam, Pak Cahyono pun meninggalkan rumah. Beberapa waktu kemudian beliau pun bercerai dengan istrinya. Saat itu muncul berbagai berita miring tentang perselingkuhan Cahyono dengan wanita lain, namun berita itupun terbantahkan dengan sendirinya karena memang tak pernah satu pun ada wanita lain seperti yang dituduhkan mantan istrinya kepada Pak Cahyono.
Ada lagi kisah yang sempat terlewat, sebelum beliau masuk Islam, pernah suatu waktu Almarhum Benyamin S berkata dengan nada humor, Almarhum berkata : “No, ente tau gak kalau saat ini kita bisa bersama-sama dan bercanda bareng, kalau nanti kita meninggal kita enggak akan pernah ketemu” lalu pak Cahyono pun bertanya : “lho Memangnya kenapa bang ?” Lalu Almarhum Benyamin S berkata lagi dengan nada candaannya : “Karena tempat ane nanti di surga, sedangkan ente di neraka”
Mungkin saat itu almarhum bercanda, namun apa yang terjadi saat itu Pak Cahyono hati tergetar dan ketakutan. Beliau berkata pada saya : “Tahu tidak dik, saat itu almarhum memang kelihatan seperti bercanda tapi beliaulah salah satu orang yang telah menyadarkan saya tentang azab neraka, Subhanallah… kata-kata itu sampai kini masih terngiang ditelinga saya lho dik “
Sepanjang beliau bercerita tentang perjalanannya menuju Islam, beliau selalu melakukan tasbih, suatu hal mungkin sulit dilakukan oleh seorang yang biasa-biasa saja, walau pun ilmu agamanya tinggi, belum tentu sanggup sambil bercerita dan bertasbih sepanjang hari. Bahkan saat dimobil menuju restoran tempat kami akan makan siang pun beliau selalu bertasbih.
Nah mungkin kisah ini tidak akan pernah saudara-saudaraku dapatkan diblog manapun. Karena beliau hanya bercerita pada orang-orang terdekatnya saja, bahkan pers pun luput mendapatkan kisah eksklusif ini, mungkin ini salah satu hidayah untukku yang bertemu dengan orang yang mempunyai kisah yang mirip (sama-sama Muallaf). Namun aku beruntung mendengarkan kisah ini langsung dari orangnya, yaitu Pak Cahyono.
Komentarku ( Mahrus ali )
Begitulah cahaya petunjuk bila sampai kepada seseorang tanpa memandang tingkat intelektual , states sosial , kasta , darah biru atau hijau , suku bangsa arab atau bukan , di Mekkah atau di Mexxico , Jepang atau Medinah . Seluruhnya itu terserah orangnya , lalu Allah mengabulkannya . Allah berfirman :
اللهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُم وَقُلُوبُهُمْ  إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka lunak di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya [1]
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
)? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.[2]
Karena  itu Abu jahal yang  arab itu kafir , dan orang Jawa  muslim .
Setelah itu , terserah orangnya  kemana  dia mau ikut . Bila  ke islam ahli bid`ah , ikut kegiatan dan aktivitas mereka , maka saya sayangkan . Sebab Islam ahli bid`ah banyak di campuri dengan ajaran tradisional Hindu . Jadi islamnya  itu setengah hindu , setengah Islam . Mereka menerima ajaran Islam yang cocok dengan ajaran golongan atau tradisi nenek moyang dan mencampakkan ajaran Islam yang hatinya berontak . Ingat firmanNya :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),[3]




[1] Azzumar 23
[2] Qaf -37
[3] Annisa`  150

Rabu, Juni 29, 2011

Ibnu Taimiyah kepala kaum munafik ?

Posted on Mei 7, 2010 by Zainal Abidin
Seri Kebohongan Ibnu Taymiah (6)
(“Tulisan dibawah ini kami lengkapi dengan bukti scan dari kitab “Minhajus-Snnah” karya Ibnu Taymiah terbitan Saudi Arabia yang di Tahqiq oleh Dr. Muhammad Rasyad Salim”_pen)
Jika Anda bertanya, apa sebenarnya yang paling istimewa dari Syeikhul Islam-nya kaum Wahabi Salafi? Maka jawabnya tegas: Keberaniannya dalam mendustakan dan mengkufuri berbagai nash keutamaan Ahlulbait suci Nabi, utamanya Imam Ali as.  setiap berhadapan dengan keutamaan Imam Ali as., Ibnu Taymiah seakan dibisiki qarin/perewangnya[1] untuk bersegera mengkufurinya dengan alasan apapun, betapa pun alasan itu terlihat dungu dan membuktikan kemunafikan!
Puluhan bahkan mungkin ratusan contoh dapat disajikan sebagai bukti keangkuhannya terhadap kebenaran Allah SWT dan Rasul-Nya…
Dalam kesempatan ini saya mengajak Anda menyimak satu bukti tambahan atas hal itu.
Surah ad-Dahr yang juga dikenal dengan nama surah al-Insân dengan nomer urut dalam mush-haf ke 76 telah ditegaskan dalam berbagai riwayat shahihah bahwa ia turun  sekaitan dengan sedekah yang diberikan Ahlulbait as. kepada seorang miskin, yatim dan tawanan perang secara berurutan dalam tiga hari setiap kali mereka (Ahlulbait as.) hendak menyantap hidangan berbuka puasa nadzar!
Allah SWT mengabadikan pristiwa agung itu dengan menurunkan sebuah surah lengkap yang mengisahkannya dan sekaligus menjelaskan maqam agung yang disandang Ahlulbait di sisi Allah… karena surah tersebut tidak turun untuk keluarga besar bani Umayyah; Abu Sufyan, Hindun, Mu’awiyah, Yazid, Marwan dan Hakam ayahnya, atau keluarga musuh-musuh Ahulbait lainnya… maka Ibnu Taymiah sangat keberatan terhadap “keberpihakan langit” terhadap keluarga Muhammad Saw. Karenanya, keutamaan ini harus segera ditentang! Dan kaum awam pun harus dibodohi agar tertipu dengan kepalsuannnya! … Untuk itu semua Ibnu Taymiah (juru bicara kaum munafikin pembenci keluarga suci Nabi Saw.) berkata:
Perhatikan Scan yang di blok warna kuning

Sisi Kedua:
إن هذا الحديث من الكذب الموضوع باتّفاق أهل المعرفة بالحديث، الذي هم أئمة هذا الشأن وحكّامه، وقول هؤلاء هو المنقول في هذا الباب، ولهذا لم يرو هذا الحديث في شيء من الكتب التي يرجع اليها في النقل، لا في الصحاح ولا في المساند ولا في الجوامع ولا السنن، ولا رواه المصنّفون في الفضائل، وإن كانوا قد يتسامحون في رواية أحاديث ضعيفة
Sesungguhnya hadis ini (hadis yang menegaskan bahwa surah itu turun untuk Ahlulbait as. _pen) adalah kebohongan/kepalsuan berdasarkan kesepakatan para ulama ahli hadis. yang mana mereka adalah imam-imam dalam disiplin ilmu ini dan para hakimnya. Dan ucapannya mereka adalah yang dinukil dalam bab/hal ini. Karenanya hadis itu sama sekali tidak pernah diriwayatkan dalam satu kitab rujukan manapun, tidak dalam kitab-kitab hadis Shahih, Musnad-musnad, Jami’-jami’ maupun Sunan-sunan. Tidak juga pernah dirwayatkan oleh para penulis kitab-kitab Fadhâil.. kendati mereka itu biasanya mentolerir hadis-hadis dha’ifah/lemah….
(Minhaj As-Sunnah, Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, Cet. Saudi Arabia, Jilid 7, hal. 177-178) -Lihat Scan Kitab di atas-



Sisi Ketiga:
.
إن الدلائل على كذب هذا كثيرة، منها: إن علياً إنما تزّوج فاطمة بالمدينة
وسورة هل أتى مكيّة باتّفاق أهل التفسير والنقل، لم يقل أحد منهم إنها مدنيّة
.
“Bukti-bukti kepalsuan hadis itu banyak sekali, di antaranya; Ali baru menikah dengan Fatimah di kota Madinah…….
Dan Surah Hal Atâ adalah surah Makkiyah berdasarkan kesepakatan ahli tafsir dan hadis. Tidak seorang pun dari mereka mengatakan bahwa ia Madaniyah (turun setelah hijrah)!”
(Minhaj As-Sunnah, Tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim, Cet. Saudi Arabia, Jilid 7, hal. 179) -Lihat Scan Kitab di atas-
Inilah yang dikatakan Ibnu Taymiah!
Sementara bukanlah hal sulit bagi seorang santri apalagi ulama untuk menemukan puluhan bukti bahwa surah ad-Dahr/Hal Atâ adalah berstatus Madaniyah bukan Makkiyah, apalagi menjadi kesepakatan para ulama bahwa ia Makkiyah! Tetapi Ibnu Tayimiah tidak pernah punya rasa malu untuk menisbatkan kepalsuan yang dibisikkan Qarin-nya itu kepada para ulama dan kesepakatan ulama!
Sebagai contoh perhatikan keterangan al Baghawi di bawah ini:
.
سورة الإنسان، مدنيّة، وهى إحدى وثلاثون آية
“Surah al-Insân adalah Madaniyyah. Ia berjumlah 31 ayat.” [2]
.
Keterangan serupa dapat Anda jumpai dalam tafsir Fathu al-Qadîr; asy Syaukâni – dan ia menegaskan bahwa pendapat itu adalah pendapat Jumhur ulama ahli tafsir-[3] dan Rûh al-Ma’âni; al Aluûsi, [4]
.
Surah Al Insân Turun Untuk Ahlulbait Nabi Saw.
Adapun bukti-bukti tekstual dari hadis/riwayat bahwa surah tersebut turun untuk mengabadikan amalan terpuji Ahlulbait as. adalah sangat banyak sekali. Para ulama, ahli tafsir, para muhaddis dan penulis kitab-kitab Fahdâil telah berlomba-lomba meriwayatkan dan menyebutkannya.
Ketika menyebut sejarah putri terkasih Nabi; Fatimah az Zahra as. (yang oleh Ibnu Taymiah tidak jarang dihina kemulaiannya)-, para ulama Ahlusunah juga tidak ketinggalan menyebutkan peristiwa tersebut dan hadis sekaitan turunnya surah itu! Bahkan mereka mensifatinya hadis tersebut sebagai hadis yang sangat masyhur.[5]
Saya hanya memngajak Anda –khususnya para santri dan ulama agar merujuk kitab-kitab di bawah ini untuk membutkikan betapa nyata kedunguan Ibnu Taymiah dan betapa dalam dendam dan kebenciannya terhadap leluarga suci Nabi Muhammad Saw. sehingga tanpa malu dan tanpa rasa takut sedikit pun akan siksa Allah SWT atas yang membenci Nabi dan keluarga sucinya dan mengkufuri keutamaan mereka!!…
Saya hanya meminta Anda merujuk kitab-kitab di wbawah ini:
1.    Tafsir al Wâhidi.
2.    Tafsir al Kasysyâf,; az Zamakhsyari.
3.    Tafsir Fakhru ar Râzi,15/244.
4.    Tafsir ad Durr al Mantsûr; as Suyuthi,6/485.
5.    Rûh al Ma’âni,15/174.
6.    Tafsir al Baidhâwi,2/552.
7.    tafsir an Nasafi,2/758.
8.    Tafsir an Nisaburi (dicetak dipinggir tafsir ath Thabari),12/112.
9.    Tafsir al Khâzin,4/378.
10.                       Usdul Ghâbah; Ibnu al Atsîr,5/530.
11.                       Al Ishâbah; Ibnu Hajar,8/281.
12.                       Ar Riyâdh an Nadhirah; Muhibbuddîn ath Thabari, 2/180.
13.                       Farâid as Simthain,2/53.
14.                       Kifâyah ath Thalib; al Kunji:348.
15.                       al Mustadrak’ al Hakim.
16.                       Tadzkirah al Khawâsh:281.
17.                       dll.

Saya hanya meminta Anda merujuk kitab-kitab di wbawah ini:
1.    Tafsir al Wâhidi.
2.    Tafsir al Kasysyâf,; az Zamakhsyari.
3.    Tafsir Fakhru ar Râzi,15/244.
4.    Tafsir ad Durr al Mantsûr; as Suyuthi,6/485.
5.    Rûh al Ma’âni,15/174.
6.    Tafsir al Baidhâwi,2/552.
7.    tafsir an Nasafi,2/758.
8.    Tafsir an Nisaburi (dicetak dipinggir tafsir ath Thabari),12/112.
9.    Tafsir al Khâzin,4/378.
10.                       Usdul Ghâbah; Ibnu al Atsîr,5/530.
11.                       Al Ishâbah; Ibnu Hajar,8/281.
12.                       Ar Riyâdh an Nadhirah; Muhibbuddîn ath Thabari, 2/180.
13.                       Farâid as Simthain,2/53.
14.                       Kifâyah ath Thalib; al Kunji:348.
15.                       al Mustadrak’ al Hakim.
16.                       Tadzkirah al Khawâsh:281.
17.                       dll.

[1] Dalam Al Qur’an ayat 36 surah az Zukhruf [43] Allah berfirman:
وَ مَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطاناً فَهُوَ لَهُ قَرينٌ
“Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an) , Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.”
Dan setan adalah sejelek-jelek qarin.. demikian dijelaskan Alah dalam firman-Nya:
وَ مَنْ يَكُنِ الشَّيْطانُ لَهُ قَريناً فَساءَ قَريناً
“Barang siapa yang mengambil setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk- buruknya.” (QS. An Nisâ’ [4];38)
[2] Ma’âlim at Tanzîl,5/495.
[3] 5/343.
[4] 29/150.
[5] Rûh al Ma’âni,29/159.[1]
Komentarku ( Mahrus ali )
Salah satu kedustaan dalam artikel syi`ah itu sbb :
Sebagai contoh perhatikan keterangan al Baghawi di bawah ini:
.
سورة الإنسان، مدنيّة، وهى إحدى وثلاثون آية
“Surah al-Insân adalah Madaniyyah. Ia berjumlah 31 ayat.” [2]
Komentarku ( Mahrus ali )
Aslinya  tidak begitu  yaitu :
تَفْسِيْرُ الْبَغَوِيِّ - (جَ 8 / صَ 289)
سُوْرَةُ الْإِنْسَانِ
قَالَ عَطَاءٌ: هِيَ مَكِّيَّةٌ (1) وَقَالَ مُجَاهِدٌ وَقَتَادَةُ: مَدَنِيَّةٌ (2) وَقَالَ الْحَسَنُ وَعِكْرِمَةُ: هِيَ مَدَنِيَّةٌ إِلَّا آَيَةَ
Tafsir Baghawi - (Juz 8 / hal 289)
Surat Al Insan
Atha` berkata: Surat ini adalah Makiyah (1), Mujahid dan Qatada berkata: Madaniyah (2) Al-Hasan  dan ' Ikrimah berkata :   Surat tsb madaniyah kecuali satu ayat.

Memang masalah surat yang di turunkan di Medinah atau Mekkah itu jarang sekali di jelaskan dengan refrensi yang akurat ,maksudnya  dari al quran dan hadis . Karena  itu , para  ahli tafsir sendiri berbeda pendapat dalam menilai satu surat makkiyah atau madaniyah.

Anda menyatakan lagi
maka Ibnu Taymiah sangat keberatan terhadap “keberpihakan langit” terhadap keluarga Muhammad Saw. Karenanya, keutamaan ini harus segera ditentang! Dan kaum awam pun harus dibodohi agar tertipu dengan kepalsuannnya! … Untuk itu semua Ibnu Taymiah (juru bicara kaum munafikin pembenci keluarga suci Nabi Saw.) berkata:
Komentarku ( Mahrus ali )
Kamu tidak menunjukkan satu hadispun yang sahih bahwa surat al Insan itu turun untuk ahlul bait , dan kamu rupanya tidak berani menunjukkan hadis yang di katakan oleh Ibnu Taimiyah kedustaan itu . Bila kamu tidak berani menunjukan hadis tsb , maka bagaimanakh kita ini percaya kepada omonganmu . Kamu maunya menyelinapkan hadis – hadis yang benar – benar di katakan oleh Ibnu Taimiyah dusta  itu , lalu kamu menyalahkan Ibnu Taimiyah tanpa menunjukkan  fakta yang nyata dari hadis yang telah di komentari oleh Ibnu  Taimiyah . Hati saya berkata . Bila kamu menunjukkan , kamu akan di katakan keliru dan harus di ingatkan dan benarlah Ibnu Taimiyah .
Anda menyatakan lagi :
Keterangan serupa dapat Anda jumpai dalam tafsir Fathu al-Qadîr; asy Syaukâni – dan ia menegaskan bahwa pendapat itu adalah pendapat Jumhur ulama ahli tafsir-[3] dan Rûh al-Ma’âni; al Aluûsi, [4]
Komentarku ( Mahrus ali )
Saya  tidak menjumpai apa yang anda katakan dalam kedua tafsir tsb . Sayyid Quthub pernah menyatakan :
فِيْ ظِلاَلِ الْقُرْآنَ - (جَ 7 / صَ 411)
فِيْ بَعْضِ الرِّوَايَاتِ أَنَّ هَذِهِ الْسُّوْرَةَ مَدَنِيَّةٌ ، وَلَكِنَّهَا مَكّيّةٌ؛ ومَكِّيَّتُهَا ظَاهِرَةٌ جَدَّا ، فِيْ مَوْضُوْعِهَا وَفِيْ سِيَاقِهَا ، وَفِيْ سِمَاتِهَا كُلِّهَا . لِهَذَا رَجَّحْنَا الرِّوَايَاتِ الْأُخْرَى الْقَائِلَةَ بِمَكِّيَّتِهَا . بَلْ نَحْنُ نَلْمَحُ مِنْ سِيَاقِهَا أَنَّهَا مِنْ بَوَاكِيْرِ مَا نَزَلَ مِنَ الْقُرْآَنِ الْمَكِّيِّ ..
Dalam beberapa riwayat bahwa surah al insan  adalah madaniyah , namun sebenarnya Makiya;   Ciri makkiyahnya  sangat jelas, dalam materi pelajaran , konteks, dan di semua karakteristik. Karena ini  , kami tarjih riwayat – riwayat yang menyatakan makkiyah  . Tapi kita melihat dari konteksnya  bahwa ia adalah  awal  apa yang turun dari Quran  yang  di turunkan di  Mekah    . Fii dhilalil quran 411/7
Anda menyatakan lagi :
Allah SWT mengabadikan pristiwa agung itu dengan menurunkan sebuah surah lengkap yang mengisahkannya dan sekaligus menjelaskan maqam agung yang disandang Ahlulbait di sisi Allah… karena surah tersebut tidak turun untuk keluarga besar bani Umayyah; Abu Sufyan, Hindun, Mu’awiyah, Yazid, Marwan dan Hakam ayahnya, atau keluarga musuh-musuh Ahulbait lainnya… maka Ibnu Taymiah sangat keberatan terhadap “keberpihakan langit” terhadap keluarga Muhammad Saw. Karenanya, keutamaan ini harus segera ditentang! Dan kaum awam pun harus dibodohi agar tertipu dengan kepalsuannnya! … Untuk itu semua Ibnu Taymiah (juru bicara kaum munafikin pembenci keluarga suci Nabi Saw.) berkata:
Surah ad-Dahr yang juga dikenal dengan nama surah al-Insân dengan nomer urut dalam mush-haf ke 76 telah ditegaskan dalam berbagai riwayat shahihah bahwa ia turun  sekaitan dengan sedekah yang diberikan Ahlulbait as. kepada seorang miskin, yatim dan tawanan perang secara berurutan dalam tiga hari setiap kali mereka (Ahlulbait as.) hendak menyantap hidangan berbuka puasa nadzar!
Komentarku ( Mahrus ali )
Jangan mudah mengklaim tanpa dalil , lalu anda akan menipu diri dan menyesatkan masarakat sekarang  - yang mungkin juga  akan berkelanjutan kepada massa akan datang . Omonganmu seperti itu hanya ibarat kedustaan yang bukan kali ini saja anda menyatakan . . Seluruhnya  penipuan kepada publik dan dusta kepada Allah atau agama . Mana dalilmu yang sahih , bahwa  surat itu untuk ahlul bait atau di turunkan untuk mereka . Bila kamu ngomong saja , banyak contohnya . Pergilah ke stasion KA  anda akan menjumpai banyak temanmu yang suka dusta.

.


[1] http://ibnutaymiah.wordpress.com/




Salat dluha

Di tulis oleh H Mahrus ali

 Tentang salat duha ada hadis sbb :

أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ إِنِّي لَا أَسْتَطِيعُ الصَّلَاةَ مَعَكَ وَكَانَ رَجُلًا ضَخْمًا فَصَنَعَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ طَعَامًا فَدَعَاهُ إِلَى مَنْزِلِهِ فَبَسَطَ لَهُ حَصِيرًا وَنَضَحَ طَرَفَ الْحَصِيرِ فَصَلَّى عَلَيْهِ رَكْعَتَيْنِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ آلِ الْجَارُودِ لِأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى قَالَ مَا رَأَيْتُهُ صَلَّاهَا إِلَّا يَوْمَئِذٍ *
Anas bin malik ra  berkata : “ Seorang lelaki Ansor berkata :”  Aku tidak bisa melakukan salat berjamaah dengan mu “. Dia lelaki  gendut.Dia  membikin makanan  untuk Nabi  S.A.W.    lalu mengundang beliau  lalu menggelar tikar ,memerciki ujungnya . Rasulullah  S.A.W.    melakukan salat dua rakaat . Seorang lelaki dari keluarga Al Jarud bertanya kepada Anas bin malik : “ Apakah Nabi  S.A.W.    melakukan salat Dhuha ? “. Anas  menjawab :”  Aku tidak melihat beliau melakukannya kecuali pada  hari ini  “. [1]
Abu Umamah ra berkata : Rasulullah SAW  bersabda :
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ وَصَلَاةٌ عَلَى أَثَرِ صَلَاةٍ لَا لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِي عِلِّيِّينَ *
Barang siapa keluar dari rumahnya  untuk berjamaah menjalankan salat jamaah , pahalanya sama dengan orang yang menunaikan  haji . Barang siapa  yang keluar untuk  menjalankan salat  duha ( di masjid ) dan tiada niat lain kecuali untuk itu , pahalanya sama dengan pahala  orang yang menunaikan umrah . Salat wajib setelah salat wajib dan tiada sia – sia diantara kedua ( tidak menjalankan hal yang sia –sia antara keduanya )maka tertulis dalam suatu kitab di illiyin [2]
Dahulu pernah  saya katakan ,hadis tsb sahih karena  Syekh Albani tidak memasukkannya ke dalam kelompok hadis lemah . Namun setelah diteliti ternyata ada perawi bernama  Al qasim yang suka merubah  kalimat hadis dan sanadnya dan  Al Haitsami yang yang qadariyah. Dalam kitab Al Mizan di jelaskan terdapat perawi Abdul wahhab yang lemah  .[3]
:  Mujahid berkata :
دَخَلْتُ أَنَا وَعُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ الْمَسْجِدَ فَإِذَا عَبْدُاللَّهِ بْنُ عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهمَا جَالِسٌ إِلَى حُجْرَةِ عَائِشَةَ وَإِذَا نَاسٌ يُصَلُّونَ فِي الْمَسْجِدِ صَلَاةَ الضُّحَى قَالَ فَسَأَلْنَاهُ عَنْ صَلَاتِهِمْ فَقَالَ بِدْعَةٌ ثُمَّ قَالَ لَهُ كَمِ اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرْبَعًا إِحْدَاهُنَّ فِي رَجَبٍ فَكَرِهْنَا أَنْ نَرُدَّ عَلَيْهِ قَالَ وَسَمِعْنَا اسْتِنَانَ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فِي الْحُجْرَةِ فَقَالَ عُرْوَةُ يَا أُمَّاهُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَلَا تَسْمَعِينَ مَا يَقُولُ أَبُو عَبْدِالرَّحْمَنِ قَالَتْ مَا يَقُولُ قَالَ يَقُولُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرَاتٍ إِحْدَاهُنَّ فِي رَجَبٍ قَالَتْ يَرْحَمُ اللَّهُ أَبَا عَبْدِالرَّحْمَنِ مَا اعْتَمَرَ عُمْرَةً إِلَّا وَهُوَ شَاهِدُهُ وَمَا اعْتَمَرَ فِي رَجَبٍ قَطُّ *
Saya dan Urwah bin Zubair masuk ke masjid ,lalu melihat Abdullah bin Umar ra duduk  menghadap kamar Aisyah ,lalu orang – orang sama menjalankan salat dhuha .Lalu kami bertanya tentang salat  mereka .
Abdullah  berkata  :”Bid`ah “.
Kita bertanya :” Berapa kali Rasulullah SAW  menjalankan umrah “.
Beliau menjawab : “ Empat kali ,salah satunya di bulan rajab”.
Kita tidak suka menjawabnya ,kita dengar suara siwak Aisyah Ummul mukminin di kamar “.
Urwah berkata : “  Wahai ibuku ! wahai Ummul mukminin ! apakah kamu tidak mendengar perkataan Abu Abdur rahman “.
Aisyah menjawab :” Apa yang di katakan “.
Urwah menjawab  : “ Dia berkata : “ Sesungguhnya Rasulullah SAW  menjalankan umrah empat kali,salah satunya di bulan Rajab “.
Aisyah ra berkata : “ Semoga Allah memberikan rahmat kepada Abu Abdur rahman , Rasulullah SAW  tidak pernah menjalankan umrah kecuali dia ikut , Rasulullah SAW  tidak pernah berumrah di bulan Rajab sama sekali “. [4]
Aisyah ra  berkomentar :
إِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَدَعُ الْعَمَلَ وَهُوَ يُحِبُّ أَنْ يَعْمَلَ بِهِ خَشْيَةَ أَنْ يَعْمَلَ بِهِ النَّاسُ فَيُفْرَضَ عَلَيْهِمْ وَمَا سَبَّحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَةَ الضُّحَى قَطُّ وَإِنِّي لَأُسَبِّحُهَا *
Rasulullah SAW  tidak menjalankan suatu amal perbuatan .Pada hal beliau senang untuk menjalankannya karena hawatir ditiru orang banyak lalu di wajibkan . Beliau tidak pernah melakukan salat sunat dhuha sama sekali. Namun aku melakukannya . [5]   Muwarriq  berkata kepada  Ibnu Umar :
أَتُصَلِّي الضُّحَى قَالَ لَا قُلْتُ فَعُمَرُ قَالَ لَا قُلْتُ فَأَبُو بَكْرٍ قَالَ لَا قُلْتُ فَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا إِخَالُهُ *
Apakah anda  menjalankann salat Dhuha ? . Beliau menjawab :”Tidak”. Aku bertanya : “ Abu bakar  ? “.  Beliau menjawab : “ Tidak “.  Aku bertanya :” Nabi SAW  ? “. Beliau menjawab :” Aku kira tidak “. [6]  
Abu Hurairah ra   berkata :
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ *
Kekasihku ( Nabi Muhammad SAW ) berwasiat kepadaku  dengan tiga perkara . Aku tidak akan meninggalkannya  hingga  aku mati : Puasa tiga hari tiap bulan , Salat Dhuha  dan berwitir sebelum tidur “. [7]
Ada lagi hadis tentang keutamaan salat Duha sbb :
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى *
Tiap persendian seseorang diantaramu  sedekah.  Tiapbaca  tasbih sedekah,baca  al hamdulillah sedekah . membaca tahlil sedekah .Membaca takbir sedekah .perintah kebajikan  sedekah.  Melarang kemungkaran sedekah .Namun cukup dengan menjalankan dua rakaat dhuha .[8]
Rasulullah S.A.W.  bersabda :
مَنْ قَعَدَ فِي مُصَلَّاهُ حِينَ يَنْصَرِفُ مِنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتَّى يُسَبِّحَ رَكْعَتَيِ الضُّحَى لَا يَقُولُ إِلَّا خَيْرًا غُفِرَ لَهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ
Barang siapa duduk di tempat salatnya ketika selesai salat Subuh hingga  melakukan  dua rakaat salat dan tidak berkata kecuali yang baik ,  dosa – dosanya diampun sekalipun  lebih banyak dari pada  busa air laut.[9]
 Jadi secara  peraktek  , Rasulullah S.A.W. tidak menjalankan  salat duha  , tapi Abu Hurairah menerima wasiat salat duha. Sedang melakukannya di jelaskan dalam hadis sbb :
Al Qasim  Assyibani  berkata :
أَنَّ زَيْدَ ابْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلَاةَ فِي غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ *
Sesungguhnya Zaid bin Arqam  melihat  orang –orang menjalankan salat Dhuha  ,lalu berkata : “   Apakah  mereka tidak mengerti bahwa  menjalankan salat di lain waktu ini  lebih baik . Sesungguhnya Rasulullah SAW   bersabda :”  Salat otrang yang  jujur atau konsis dalam memegang agama adalah  ketika   tapak kaki anak onta terasa panas.[10]
 عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَقْدَمُ مِنْ سَفَرٍ إِلَّا نَهَارًا فِي الضُّحَى فَإِذَا قَدِمَ بَدَأَ بِالْمَسْجِدِ فَصَلَّى فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ جَلَسَ فِيهِ * 
Dari Ka'ab bin Malik r.a katanya: Kebiasaannya Rasulullah s.a.w kembali dari musafir pada waktu siang hari  pada waktu Dhuha. Apabila kembali, beliau   terus menuju ke masjid dan selepas melakukan salat  dua rakaat beliau   pun duduk[11]
  Tentang surat atau ayat yang di baca terserah ,karena  kami belum menjumpaiketerangan dari hadis .  Untuk jumlahnya  cukup dengan  hadis : Namun cukup dengan menjalankan dua rakaat dhuha .[12]
 Untuk doa salat duha , tiada ketentuan dari tuntunan yang ada.


 



[1] Muttafaq alaih  , Bukhori  670.
[2] HR Abu Dawud  554 .
[3] Faidhul qadir 226/4
[4] Muttafaq alaih , 1776
[5] Muttafaq alaih  , Bukhori 1128
[6] Muttafaq alaih  , Bukhori 1175
[7] Muttafaq alaih  , Bukhori 1178
[8] HR Muslim 720
[9]  HR  Abu dawud / Salat 1287. Ahmad / Musnad muktsirin / 151197. Syekh Nashiruddinn  Al albani  menyatakan hadis tersebut lemah , lihat dhoif sunan Abu Dawud /280. Al Misykat  1317. Dhoif Jamius shoghir 5795

[10] HR Muslim  748
[11] Muttafaq alaih  Bukhori 2858
[12] HR Muslim 720