Selasa, September 27, 2011

Kedustaan dlm wasiat Imam Ghozali


Imam Ghazali terbangun pada dini hari dan sebagaimana biasanya melakukan shalat dan kemudian beliau bertanya pada adiknya, Hari apakah sekarang ini?

Adiknya pun menjawab,
Hari senin.

Beliau kemudian memintanya untuk mengambilkan sajadah putihnya, lalu beliau menciumnya, Menggelarnya dan kemudian berbaring diatasnya s
ambil berkata lirih, Ya Allah, hamba mematuhi perintahMu,

dan beliau pun menghembuskan nafas terakhirnya.Di bawah bantalnya mereka menemukan bait-bait berikut, ditulis oleh Al-Ghazali ra., barangkali pada malam sebelumnya.

Katakan pada para sahabatku, ketika mereka melihatku, mati Menangis
Ini hanyalah rumah dan pakaian untukku dan berduka bagiku

Janganlah mengira bahwa jasad yang kau lihat ini adalah aku

Dengan nama Allah, kukatakan padamu, ini bukanlah aku,

Aku adalah jiwa, sedangkan ini hanyalah seonggok daging
ku sementara waktu.

Aku adalah harta karun, jimat yang tersembunyi,
Dibentuk oleh debu ,yang menjadi singgasanaku,

Aku adalah mutiara, yang telah meninggalkan rumahnya,

Aku adalah burung, dan badan ini hanyalah sangkar ku

Dan kini aku lanjut terbang dan badan ini kutinggal sbg kenangan

Puji Tuhan, yang telah membebaskan aku
Dan menyiapkan aku tempat di surga tertinggi,
Hingga hari ini , aku sebelumnya mati, meskipun hidup diantara mu.

Kini aku hidup dalam kebenaran, dan pakaian kubur ku telah ditanggalkan.

Kini aku berbicara dengan para malaikat diatas,
Tanpa hijab, aku bertemu muka dengan Tuhanku.

Aku melihat Lauh Mahfuz, dan didalamnya ku membaca

Apa yang telah, sedang dan akan terjadi.
Biarlah rumahku runtuh, baringkan sangkarku di tanah,

Buanglah sang jimat, itu hanyalah sebuah kenang2an, tidak lebih

Sampingkan jubahku, itu hanyalah baju luar ku,
Letakkan semua itu dalam kubur, biarkanlah terlupakan

Aku telah melanjutkan perjalananku dan kalian semua tertinggal.

Rumah kalian bukanlah tempat ku lagi.
Janganlah berpikir bahwa mati adalah kematian, tapi itu adalah kehidupan,

Kehidupan yang melampaui semua mimpi kita disini,
Di kehidupan ini, kita diberikan tidur,

Kematian adalah tidur, tidur yang diperpanjang
Janganlah takut ketika mati itu mendekat,

Itu hanyalah keberangkatan menuju rumah yang terberkati ini

Ingatlah akan ampunan dan cinta Tuhanmu,
Bersyukurlah pada KaruniaNya dan datanglah tanpa takut.

Aku yang sekarang ini, kau pun dapat menjadi
Karena aku tahu kau dan aku adalah sama
Jiwa-jiwa yang datang dari Tuhannya
Badan badan yang berasal sama
Baik atapun jahat, semua adalah milik kita
Aku sampaikan pada kalian sekarang pesan yang menggembirakan

Semoga kedamaian dan kegembiraan Allah menjadi milikmu selamanya.

Source http://www.ghazali.org/
Shared By Catatan Catatan Islami Pages
BULAN CAHAYA
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sebetulnya sulit sekali untuk membenarkan atau menyalahkan  bahwa wasiat itu adalah  wasiat Ghozali atau orang lain  , karena dalam artikel itu tidak di sebutkan refrensinya yang akurat , benar atau salah itulah realitanya dlm blog Bulan cahaya. Saya  juga belum menjumpai sumber dari kitab arabnya.
Tapi bila saya biarkan saja tanpa komentar akan membikin persepsi   seolah saya meng iyakan . Pada hal  , dlm hati bukan dalam pembicaraan  , belum tentu membenarkan . Mungkin menyalahkan total atau sebagiannya .
Ada juga rasa kurang berkenan dlm qalbu dan janggal dlm pikiran , namun bila saya biarkan terpendam di dalam keduanya , tidak saya tulis  , ber arti saya termasuk orang yang kurang peduli terhadap kebenaran lalu membiarkan kesalahan ini menyesatkan umat . Na`uudzu billah  bukan al hamdulillah  . Saya harus bela umat bukan mengambil manfaat dari umat  , juga bukan mengarahkannya kepada sesuatu yang menyesatkan.
Saya ingat firmanNya :
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), kamu akan berpisah dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.[1]
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".[2]

Dalam artikel itu di katakan :
Aku adalah harta karun, jimat yang tersembunyi,
Dibentuk oleh debu ,yang menjadi singgasanaku,

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Ini kurang tepat  ya`ni salah total dari Ghozali atau lainnya  , sebab jimat itu kesyirikan yang nyata , bukan tauhid yang  samar . Jimat itu di larang 

dengan ayat :
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي اْلآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.[3]

  Komisi fatwa Saudi menyatakan : Tidak diperkenankan melakukan hal tsb karena ada ukiran yang  tidak di ketahui artinya  . Terkadang mengandung kesyirikan  dan ia juga memuat dzikir yang tiada tuntunannya . Seluruhnya itu di haramkan  dan tidak boleh di lakukan . Barang siapa yang terpedaya untuk menjalankannya , maka harus menghindarinya dan harus bertobat . [4]

   Muhammad Syamsul haq Al adhim   berkata :
…………. Atau kertas yang di tulisi  sesuatu  dari sihir untuk mahabbah adalah syirik . Masing masing juga mendatangkan kesyirikan secara langsung atau  tidak . Itulah budaya jahiliyah . [5]

Dalam  artikel itu di katakan :

Puji Tuhan, yang telah membebaskan aku
Dan menyiapkan aku tempat di surga tertinggi,

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Ini juga kurang etis , seolah Ghozali  termasuk orang yang di jamin bisa masuk surga bukan masuk neraka . Hakikatnya bukan prediksinya , belum tentu , tidak bisa di pastikan. Apalagi kalau di lihat dari karya tulisnya berupa  kitab Ihya` yang penuh dengan noda dan syirik bukan bintik putih dan tauhid , penuh  dengan  hadis palsu dan lemah .
Bacalah di sini lagi :
28 Mei 2011
10 Apr 2011
Atas dasar hadis yang sangat lemah ini , Imam Ghozali menganjurkan salat hajat [5]. Bahkan nilai hadis tersebut menurut Abul faraj adalah palsu . sebab salah satu perawinya terdapat seorang bernama Aban . Imam Syu`bah berkata : Aku ...


Dalam artikel itu juga di katakan :

Kini aku berbicara dengan para malaikat diatas,
Tanpa hijab, aku bertemu muka dengan Tuhanku.

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Itulah wasiat yang ngelantur , berbicara  dengan malaikat di atas , mana dalilnya  dari quran atau hadis , apalagi bertemu dengan Allah tanpa hijab . Ini semua butuh dalil yang mengokohnya bukan sekedar ngomong tanpa dalil seperti ahli bid`ah gitu .
Bertemu dengan Allah setahu  saya di surga kelak sebagaimana ayat :
وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wajah mereka (orang-orang mumin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.

Didalam artikel itu di katakan :
Aku melihat Lauh Mahfuz, dan didalamnya ku membaca

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Itu juga wasiat yang ngawur , siapa  yang pernah baca di loh mahfud , para  sahabat saja bukan tabiin , apalagi kita  tidak begitu , apalagi al Ghozali yang akidahnya masih di pertentangkan bukan di benarkan   di kalangan ahli hadis .


[1]  Alan`am  153
[2] Yusuf 108
[3] Al Baqarah 102
[4] Lajnah da`imah lil buhuts al ilmiyah wal ifta` assa`udiyah ‎  4798
[5] Aunul ma`bud 262/10

Artikel Terkait

8 komentar:

  1. Assalamualaaikum war., wab.

    Benarkah ada malaikat yang bernama HARUT dan MARUT yang mengajarkan sihir untuk memisahkan/menceraikan suami dan istri.

    Wassalam

    BalasHapus
  2. Ada , ini ayatnya :
    2.102. Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu jangnalah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya . Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu
    ,
    Pak Jagona , identitasmu , robahlah hingga jelas . jangan di sembunyikan . Dan kalau menunjukkan ayat , kopi langsung terjemahannya .Jangan nomer surat dan ayat saja , agar

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum,
    Uztad, mohon posting tentang boleh tidaknya melakukan sholat sunat dimasjid (tahiyatal masjid atau rowatib) saat adzan dikumandangkan, saya belum paham tapi sering menemui banyak orang berdiri menunggu sampai adzan selesai, tapi ada juga yang begitu datang langsung sholat tanpa memperdulikan adzan.
    Terima kasih

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum war., wab.

    Saya menanyakan malaikat HARUT dan MARUT karena membaca nama itu di Komentarku (Mahrus Ali) tentunya itu adalah terjemah dari QS.2/102.
    Bukankah Harut dan Marut itu adalah 2 PENGUASA (yang disamarkan) di Babilonia yang diutus Kaisar Roma untuk menyebarkan agama Kristen pada masa nabi Sulaiman.
    Memang di beberapa terjemah Alquran Depag, HB yasin dan lainnya menerjemahkan 'MALAKAIN' dengan 2 MALAIKAT. Dan kalau diteliti ternyata setiap kata yang dibentuk dengan "MIM, LAM, dan KAF" selalu diterjemahkan dengan Malaikat, kecuali pada ayat 1/4 dan 36/83. Saya tidak paham kenapa ada pengecualian.

    Saya tidak percaya ada malaikat yang mengajarkan sihir kepada manusia. Bukankah mempelajari sihir dilarang ALLAH ?

    Kemudian masalah identitas, google account yang memberikannya identitas sebenarnya "KARNAEN"

    Wassalam

    BalasHapus
  5. Bila kamu salat di masjid Muhammadiyah , maka duduklah langsung lalu jawablah adzan dan setelahnya dengarkan hutbah. Sebab menurut adat penduduk Medinah begitu tanpa melakukan salat tahiyatul masjid ketika Imam sedang hutbah .

    BalasHapus
  6. Untuk Jagona,namamu bila di klik tidak ada identitasnya , memang tidak di isi . Untuk nama lain . bila di klik keluar nama , alamat lengkap sekali . Jawaban pertanyaanmu perlu pengkajian sendiri .Insya Allah di tampilkna di blok saja

    BalasHapus
  7. Untukmu yg berhaluan Islam Radikal,untukmu yg berani mengkafirkan muslim yang lain,untukmu yang mendakwa ahli bid'ah pada yang selain kalanganmu,untukmu yang kerap memaki dan menghina dengan mengatasnamakan islam dan alasan memurnikan ajaran Islam,untukmu yg telat "kepancal sepur" dlm mengatakan kalimah Laailaaha illalloh,untukmu yang salah bahkan sempit pemikiran dan mempersempit makna jihad,untukmu yang mengatas namakan menegakkan khilafah di muka bumi,untukmu yang mendewakan kealiman ulama dho'if,untukmu yang mengaku paling benar diantara muslim yang lain,untukmu....untukmu....untukmu.....untukmu....dan untukmu....
    Renungkan kata2ku,sudahkah kau merasa tentram atas perilakumu dgn sikapmu???
    Apa makna Islam sbg Rahmatan Lil 'alamin difikiranmu...???
    Tidakkah caramu itu kau sadari salah,hingga hanya akan menambah musuhmu,meskipun semangatmu elok sekali?
    Tidakkah kau berfikir sebelum bertindak ikhwan akhwat?
    Jangan hanya mencari celah kesalahan orang lain,sedang tiada kau pernah melihat cermin di depanmu....!!!
    Sudahkah cukup ilmumu untuk berkata dan mendalil sebegitu lantangnya?
    Pernahkah kau merenung dam bertanya pd diri sendiri,guna apa aku berlaku demikian????
    Tidakkah kau mengerti,mengumpamakan diri pada alam yang bijak?dan bertanya:Samakah aku dengan burung2 dalam sangkar itu?yang dibangga-banggakan pemiliknya,ketika tlah pandai berkicau berteriak bergumam,hasil dari pembelajaran sang Tuan...???
    Tidakkah kau renungi orang bijak berkata:
    " DHUH BOLO KONCO PRIYO WANITO,OJO MUNG NGAJI SYARI'AT BLOKO
    NGGUR PINTER NDONGENG NULIS LAN MOCO,TEMBE MBURINE BAKAL SENGSORO
    AKEH KANG APAL QUR'AN HADITS'E,SENENG NGAFIRKE MARANG LIYANE
    KAFIRE DEWE GAK DIGATEKKE,YEN ISIH KOTOR ATI AKALE"

    BalasHapus
  8. Sudah di jawab di
    MANTAN KYAI NU: Syi`ir menyesatkan
    18 Jun 2011
    Di antara para komentator dan puluhan ribu , bahkan ratusan pembaca blok ini , hanya kamu yang memberikan komentar seperti itu . Komentarlah yang rasional ,realistis dan berdalil

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan