Rabu, Juli 27, 2011

Riwayat hidupku dan al bani

Amar mengatakan... dalam petilasan-al-imam-nashiruddin-al-albani.

Syaik Al Albani Hafiz qur'an gak Seh? trus berapa banyak hadis yang dia hafal sampai ke rasulullah?makasih atas jawabannya.


وَ قَدْ خَتَمَ شَيْخُنَا الْأَلْبَانِيُّ عَلَى  يَدِ وَالِدِهِ حِفْظَ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ بِرِوَايَةِ حَفْصٍ عَنْ عَاصِمٍ، كَمَا دَرَسَ عَلَى  الْشَّيْخِ سَعِيْدٍ الْبُرْهَانِيِّ مَرَاقِيْ الْفَلَاحِ فِيْ الْفِقْهِ الْحَنَفِيِّ وَ بَعْضِ كُتُبِ الْلُّغَةِ وَ الْبَلَاغَةِ، هَذَا فِيْ الْوَقْتِ الَّذِيْ حَرِصَ فِيْهِ عَلَى  حُضُوْرِ دُرُوْسٍ وَ نَدَوَاتِ الْعَلَّامَه بَهْجَة الْبَيْطَار

Dan  Syekh kita  Albani menghatamkan hapalan al quran yang mulia   di bawah asuhan ayahnya dengan riwayat Hafs dari Ashim , juga mempelajari Maraqil falah kepada Sheikh Sa`id Borhani dalam fikih Hanafi , dan beberapa buku tentang bahasa dan retorika( Balaghoh ) , pada saat beliau ingin mengikuti kursus dan seminar Bahjah al Baitar

Abu Usamah berkata :


وَفِيْ الْقِصَّةِ الْشَّهِيْرَةِ الَّتِيْ رَوَاهَا الْشَّيْخُ مُحَمَّد حَسَّانُ - سَدَّدَهُ الْلَّهُ - وَالَّتِي كَانَ فِيْهَا شَيْخُنَا الْأَلْبَانِيُّ إِمَامًا لِلِصَّلَاةِ بِحُضُوْرِ الْشَّيْخَيْنِ ابْنِ بَازٍ وَ الْعُثَيْمِيْنَ - رَحِمَ الْلَّهُ الْجَمِيْعَ - يَقُوْلُ الْشَّيْخُ ابْنُ بَازٍ لِلْأَلْبَانِيُّ : نَحْنُ فِيْ الْقُرْآَنِ سَوَاءٌ وَأَنْتَ أَعْلَمُنَا بِحَدِيْثِ رَسُوْلِ الْلَّهِ , فَتَقَدَّمَ وَ أُمَّنَا فِيْ الْصَّلاهُ.
Dalam kisah populer  dari Syaikh Muhammad Hassan – semoga Allah menunjukkan nya ke jalan yang benar dan dalam kisah itu Syaikhuna Al albani menjadi Imam Salat , sekalipun ada dua Syaik Bin Baz dan Al Utsaimin – semoga Allah memberikan rahmat kepada seluruhnya . Syaikh bin Baz berkata kepada Al bani : Kita dalam al quran sama , tapi anda lebih alim  tentang hadis Rasulullah SAW. Majulah anda dan jadilah Imam dalam salat.
Imam Ahmad sendiri juga hapal al quran , lalu lupa karena sibuk  dengan ilmu hadis , tapi ketika di penjara , hapalannya di perbaiki lagi lalu bisa hapal juga .

Saya  sendiri dulu  hapal al quran , lalu sibuk dengan menulis buku dan mengkaji hadis , tafsir dan selalu mengecek beberapa persoalan  lalu saya carikan mana  yang rajih di antara pendapat ulama  untuk umat ini , ahirnya saya gunakan waktu cukup banyak untuk itu lalu hapalan saya pudar . Sekarang al hamdulillah , dua puluh juz sudah lancar dan hapal  tinggal memperbaiki  sepuluh juz lagi .  
Saya  dulu juga pernah hapal al fiyah , imrithi , Ajrumiyah , Nadhoman Faraid, bahkah Mutammimah dan tarikh Nurul yaqin itu hapal semua , begitu juga  tajwid dan I`lalnya  sewaktu di pondok Pesantren. Seluruh pelajaran yang saya kaji di pesantren, insya Allah saya hapal

Al hamdulillah istri saya  juga hapal Al quran dan lancar sekali , maklum sejak di pondok pesantren sudah hapal . Begitu juga anak – anak saya yang dua belas .
Empat anak saya yang pertama  ,kedua , ketiga dan ke empat sudah hapal al quran . Untuk anak yang kelima masih  hapal separuh . Begitu juga anak saya yang ke enam. Perkiraan saya anak saya yang ke enam ini juga akan hapal al quran dengan baik , karena cerdas dan hapalannya  kuat .
Anak saya yang pertama , kedua dan ketiga menjadi pengasuh pondok pesantren salafy .

Tentang berapa jumlah Al bani hapal hadis saya tidak menjumpai refrensinya , namun kita hanya melihat karya beliau yang amat besar di bidang  buku pencerahan kepada umat yang perlu kita  hormati

Untuk sanad yang bersambung sampai Rasulullah SAW , saya pun juga punya sanad . Hampir kebanyakan kitab hadis  saya punya sanadnya , begitu juga kitab – kitab pesantren. Maksud  sanad disini adalah mulai dari saya  , ke guru – guru lagi terus bersambung sampai Rasulullah SAW melalui berbagai jalur guru saya  sewaktu di Mekkah .
Namun perlu di ketahui hadis musalsal bissanad sampai kepada Rasulullah SAW , kebanyakannya adalah lemah .
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Subhanalloh, benar-benar keluarga yang sakinah mawaddah warrohmah..
    Allohummaj'alna minhum.. aamiin..

    BalasHapus
  2. Subhaanalloh, Saya iri melihat keluarga ustadz.Saya sangat mendukung dakwah ustadz Mahrus Ali

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan