Jumat, April 01, 2011

Polemik ke tiga puluh tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )

Di tulis oleh H Mahrus ali
Di situs ummati Abdullah Said menulis sbb :
8 Januari 2011 pukul 3:50 pm | #41
Shalat pakai sajadah memang bid’ah, tapi bid’ah khasanah. Sajadah adalah sabagian bukti bahwa bid’ah khasanah itu ada. Wahabi menganggap tidak ada bid’ah khasanah, tapi faktanya ada?
Kalau shalat pakai sandal jepit itu bidngah, zaman Nabi tak ada sendal jepit! Lihat itu foto-foto di atas, sungguh kasihan, kaum muslimin dikerjain Mahrus Ali seperti itu.

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Anda menyatakan :
Shalat pakai sajadah memang bid’ah, tapi bid’ah khasanah. Sajadah adalah sabagian bukti bahwa bid’ah khasanah itu ada. Wahabi menganggap tidak ada bid’ah khasanah, tapi faktanya ada?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Di sini anda telah menyatakan bahwa shalat dengan sajadah adalah bid`ah , itu bagus dan memang perkataan anda persis dengan apa yang di katakan oleh Imam Malik sebagaimana dlm Polemik ke dua puluh sembilan tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik ) . Nah rupanya anda belum membaca artikel dalam blog ini yang menyatakan tiada  bid`ah hasanah atau seluruh bid`ah sesat. Bacalah dulu  anda akan paham .
Mana dalilnya bahwa  bid`ah di bagi dua , hasanah dan sayyi`ah . Bila tidak ada dalilnya mengapa anda katakan ada bid`ah hasanah . Ber arti anda bikin kedustaan pada ajaran agama Islam yang ber arti pula bikin kedustaan pada Allah sebagaimana ayat :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan kebenaran  tatkala  datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?[1]
      Seluruh orang yang melakukan kebid`ahan tertolak karena ada hadis :
"مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ" رَوَاهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ،
Barang siapa yang bikin perkara baru dalam urusan kami ini yang tidak termasuk di dalamnya  maka tertolak . HR Bukhari dan Muslim .
Secara  realita, ahli bid`ah selalu mengganggap hal baru dalam agama  bid`ah hasanah, mulai dari tahlilan, megengan, ziarah ke wali songo, tawassul, burdahan yang penuh sirik , berzanjian penuh hurafat dan sirik, diba`an yang penuh sirik dan kekeliruan , rebo wekasan , tingkepan . lalu masarakat percaya kepada mereka dan mengganggap barang baru itu baik  saja dan termasuk bid`ah hasanah . lalu mana bid`ah sayyiahnya  . Saya  gak pernah dengar .
Kita  ini di perintahkan ittiba` sebagaimana ayat :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[2]
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya [3]
Terus mana ayat yang memerintahkan kita untuk berbuat bid`ah , lalu untuk apakah kita tidak mau ittiba` lantas gemar menjalankan bid`ah .
Imam Bukhori meriwayatkan dari Abdullah bin Masud  bahwa Rasulullah SAW  bersabda :
مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنَ الْإِيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ
Setiap Nabi  yang di utus oleh Allah kepada suatu umat sebelum aku memiliki beberapa hawari  dan para sahabat yang mengambil sunahnya dan mengikuti perintahnya . Setelah  mereka muncullah  beberapa generasi  yang  mengatakan apa yang tidak di perbuat  dan melakukan apa yang tidak di perintah. Barang siapa yang berjihad  dengan tangannya  , adalah mukmin . Barang siapa berjihad dengan lidahnya  adalah mukmin . dan barang siapa berjihad dengan  hatinya  adalah mukmin . Setelah itu tiada sedikitpun iman  dalam hatinya  sekalipun sebiji sawi . [4]

Anda menyatakan lagi :
Kalau shalat pakai sandal jepit itu bidngah, zaman Nabi tak ada sendal jepit! Lihat itu foto-foto di atas, sungguh kasihan, kaum muslimin dikerjain Mahrus Ali seperti itu.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
 Terus apakah waktu Rasulullah SAW ada kramik , atau karpet , apakah juga tidak termasuk bidngah juga , enak saja kalau bicara ? Memang begitulah manusia  dari dulu sampai sekarang yang menolak hadis dan ayat al quran  selalu ada argumentasinya . Lihat Saja kaum kafir Quraisy  berkata :
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ ءَامَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَا سَبَقُونَا إِلَيْهِ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا بِهِ فَسَيَقُولُونَ هَذَا إِفْكٌ قَدِيمٌ
Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya dia (Al Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama".[5]

Anda menyatakan lagi :
sungguh kasihan, kaum muslimin dikerjain Mahrus Ali seperti itu.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Saya mengajak kepada ajaran yang asli tidak di perbolehkan ? Dan kamu yang mengajak kebid`ahan saya biarkan atau di perbolehkan ? . Alangkah sesatnya kamu dan orang – orang yang mengikutimu . Memang biasa manusia kapanpun bila ada ajaran yang tidak di kenal atau tidak populer di anggap keliru  dan mereka selalu menolak , lihat ayat sbb :
مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ مِنْ رَبِّهِمْ مُحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ
        Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qur'an pun yang baru (diturunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main, [6]
يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَذَا فَخُذُوهُ وَإِنْ لَمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا أُولَئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah" Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.[7]



[1] Al ankabut  68
[2] Ali imran 31
[3] Annisa`  69
[4] HR Bukhori 50/ Iman . Ahmad / Musnad muksirin  minas sahabat / 4366/4388.
[5] Al Ahqof 11
[6] Alanbiya` 2
[7] AlMaidah 41
Artikel Terkait

4 komentar:

  1. ustad majkrus ali yang terhormat... saya orang awam dalam beragama. ilmu agama saya tidak bagus. dan juga saya bukan orang saleh dan ahli ibadah. Saya berterima kasih dengan tulisan-tulisan anda di blog ini, meskipun saya tidak setuju semua hal yang ustad tulis.
    Ada beberapa hal yang menurut saya anda tidak adil dalam menulis pendapat anda. Di antaranya, ketika anda mengkritik pendapat yang tidak anda setujui, anda selalu menunjukkan kelemahan hadits2 yang pendukung pendapat itu, namun anda sering tidak menjelaskan kekuatan hadits-hadits yang mendukung pendapat anda.
    Khusus dalam hal polemik sholat di atas sajadah dan langsung di atas tanah, saya kurang sependapat dengan anda. Mungkin karena kurangnya ilmu saya. tapi tolong anda tuliskan pendapat ke empat mashab sunny tentang hal ini, yang mendukung shalat di atas tanah dan yang membolehkan shalat diatas keramik.
    Masalah sandal jepit dan keramik, di zaman nabi, sandal jepit memang belum ada, namun keramik dan karpet sudah ada. Namun apakah ada dalil yang melarang shalat selain di atas tanah?.. dan yang terakhir, anda terlalu cepat mengatakan ini dan itu bid'ah. ini dan itu sesat. apakah boleh dalam agama ini hanya kerena beda pendapat lantas menbid'ahkan orang lain dan menganggap sesat orang lain?..
    Apakah kita harus hidup sama persis seperti Nabi?..
    Apakah mengaji menggunakan aplikasi yang di installkan ke HP juga bid'ah.. kan di zaman nabi belum ada. Apakah penyusunan mushaf alquran juga bid'ah?.. bukan kah pada zaman nabi belum di himpun?..
    Apakah pencetakan alqur'an terjemahan juga bid
    ah?... zaman nabi belum ada.
    Bukankan pada zaman nabi belum ada pesawat. apakah naik haji dengan pesawat juga bid'ah?...
    Apakah menggunakan internet juga bid'ah?...
    dan yang terakhir, bukankah Nabi melarang kita berbantah-bantahan?....
    itu saja koment saya mohon maaf kalo ada yang salah. tertima kasih
    Wassalamu Alaikum

    BalasHapus
  2. Tunggu jawaban saya atas kekeliruan tulisan anda,mudah sekali , cuman masih sibuk. Banyak komentar yang belum saya jawab . Jadi antri dulu.

    BalasHapus
  3. Tentang pendapat madzhab empat tentang salat dengan sajadah sudah di jawab dalam
    Polemik ke empat belas tentang salat tanpa alas ( salat di tanah ...
    19 Mar 2011

    BalasHapus
  4. saya yg sudah mempeljari sekian hadist2 dan buku2....ternyata di blok ini saya lebih jauh mengetahui lagi tentang ajaran islam...sungguh aku meminta ampun kepada allah atas khilaf ku selama ini......terimakasih ustadz mahrus ali,saya akan mempelajarinya lagi,semua yg ada di blok ini......

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan