Jumat, April 22, 2011

Lesbumi NU Jepara remehkan putusan MUktamar NU

Di tulis oleh H Mahrus ali

Dlm  website PBNU di jelaskan :
Lesbumi NU Gelar Pentas Musik Jazz
Jumat, 22 April 2011 11:30
Jepara, NU Online
Pimpinan Cabang Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU kabupaten Jepara, Rabu malam (20/4) kemarin menggelar pentas musik Jazz di beranda gedung NU, Jalan Pemuda No.51. Pentas musik beraliran jazz tersebut dipersembahkan oleh Sangkakala, grup musik gereja GITJ Sukodono. Selain Sangkakala yang turut memeriahkan pementasan malam tersebut adalah monolog “Panggil Aku Kartini”, pembacaan puisi santri “Hasyim Asyari” Bangsri dan Cupu-Cupu band.

Menurut ketua PC Lesbumi NU Jepara, M Nuh Thobroni kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Kartini yang diperingati setiap 21 April. “Kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan hari Kartini,” katanya saat ditemui NU Online disela-sela kegiatan.

Sementara KH Nuruddin Amin, ketua PCNU Jepara dalam sambutannya mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan bentuk sambungrasa antar umat beragama baik Islam dengan Kristen maupun dengan agama lain. “Ini adalah bentuk sambungrasa antarumat beragama sebab yang hadir disini bukan hanya umat Islam saja melainkan pemeluk agama lain juga hadir di beranda gedung NU ini,” ungkapnya.

Gus Nung, panggilan akrab KH Nuruddin Amin yang juga pengasuh pondok pesantren Hasyim Asyari Bangsri menambahkan kegiatan tersebut juga dalam rangka menyambut Srikandi dari Jakarta yang bersepeda sampai Jepara dalam napak tilas sejarah Jepara. Adapun Srikandi tersebut adalah Lucy, Tense Manalu, Rahma Anggraeni, Aristy Majid, Rahmi Diyarti, Rifa Ilyasa, Meika Manullang, Evie Patyuniestri dan Rini Rismiati. (qim)[1]

Komentarku ( Mahrus ali ) :
 Saya sangat pusing memikirkan mengapa Lesbumi NU Jepara sampai tidak memahami tentang sariat agama Islam . Memperingati hari Ibu kartini di sertai dengan pementasan musik kristiani. Sungguh hal itu sangat menyakiti ulama NU yang tulen yang mengharamkan musik sebagaimana hadis :
عَنْ أَبِي ماَلِك ،سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللُهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَهُمْ يَأْتِيهِمْ يَعْنِي الْفَقِيرَ لِحَاجَةٍ فَيَقُولُونَ ارْجِعْ إِلَيْنَا غَدًا فَيُبَيِّتُهُمُ اللهُ وَيَضَعُ الْعَلَمَ وَيَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً وَخَنَازِيرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
 *
Dari Abu Malik  berkata  : Aku mendengar Nabi SAW  bersabda  : “ Sungguh  beberapa kaum  dari umatku akan menghalalkan  farji ( perzina an akan di resmikan  dan di perdakan ) , sutra  ( untuk lelaki ) , khomer ( miras akan di beri  izin ) dan musik . Sungguh  beberapa kaum akan  bertempat di dekat puncak gunung  ,lantas datang seorang fakir yang membutuhkan sesuatu  dengan  membawa domba  atau ternak milik mereka sendiri . Mereka berkata  : “ kemblilah . kepada kita besok saja )Lantas Allah memberikan sangsi kepada mereka , gunung pun lonsor , sedang lainnya  di jadikan babi dan kera  sampai hari kiamat . HR Bukhori
Mu`tamar NU ke 1 di Surabaya  pada tgl 13 Rabiuts tsani 1345 H – 20 Oktober 1925 . memutuskan segala macam alat alat orkes ( malahi )  seperti seruling  dll  adalah haram . Sumber hukum  mereka dari kitab Al Ithaf alal Ihya` takhrij Al Iraqi juz VI “.

Dlm artikel itu  di jelaskan :
Menurut ketua PC Lesbumi NU Jepara, M Nuh Thobroni kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Kartini yang diperingati setiap 21 April. “Kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan hari Kartini,” katanya saat ditemui NU Online disela-sela kegiatan.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Memperingati hari kartini adalah acara bid`ah , sesat , dan sia – sia belaka. Apalagi penuh dengan kemungkaran . Wanita sama menyanggul rambutnya dan di perlihatkan kepada lelaki lain . Dan masih banyak kemungkaran di dalamnya . Tidak diperkenankan merayakan hari kelahiran  orang yang hidupnya tidak menampakkan cermin jiwa keislaman . Bahkan pelopor wanita yang munafik. Dia pelopor penyamaan hak wanita . Dan ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menyatakan  bahwa  tugas lelaki dan  perempuan adalah berbeda sekali . Allah memerintah lelaki untuk keluar mencari nafkah  di saat memerintah wanita  untuk sering berada di rumah .  Allah berfirman :
  فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung[2]
    Allah memerintah agar kaum wanita berdiam di rumah sebagaimana ayat :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
Dan hendaklah kamu ( wahai kaum perempuan )tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu [3]
. Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal orang baik , karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.[4]  Ibnu Abbas memerintah agar jilbab tersebut juga untuk menutup wajah  dan hanya  mata satu yang tampak [5]
Wanita yang berpidato di muka kaum lelaki lalu mereka melihatnya , apakah mereka  tidak ingat kepada ayat :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".[6]
                                           Masjid Agung Baitul ma`mur Jepara 1660 M




[1]  www. Nu .or.id.
[2] Al Jumat 10
[3] Alahzab 33
[4] Al Ahzab  59
[5] Tafsir Ibnu katsir
[6] Annur 30
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Ngawiti ingsun nglaras syi’iran …. (aku memulai menembangkan syi’ir)

    Kelawan muji maring Pengeran …. (dengan memuji kepada Tuhan)

    Kang paring rohmat lan kenikmatan …. (yang memberi rohmat dan kenikmatan)

    Rino wengine tanpo pitungan 2X …. (siang dan malamnya tanpa terhitung)

    Duh bolo konco priyo wanito …. (wahai para teman pria dan wanita)

    Ojo mung ngaji syareat bloko …. (jangan hanya belajar syari’at saja)

    Gur pinter ndongeng nulis lan moco … (hanya pandai bicara, menulis dan membaca)

    Tembe mburine bakal sengsoro 2X …. (esok hari bakal sengsara)

    Akeh kang apal Qur’an Haditse …. (banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)

    Seneng ngafirke marang liyane …. (senang mengkafirkan kepada orang lain)

    Kafire dewe dak digatekke …. (kafirnya sendiri tak dihiraukan)

    Yen isih kotor ati akale 2X …. (jika masih kotor hati dan akalnya)


    Gampang kabujuk nafsu angkoro …. (gampang terbujuk nafsu angkara)

    Ing pepaese gebyare ndunyo …. (dalam hiasan gemerlapnya dunia)

    Iri lan meri sugihe tonggo … (iri dan dengki kekayaan tetangga)

    Mulo atine peteng lan nisto 2X … (maka hatinya gelap dan nista)

    Ayo sedulur jo nglaleake …. (ayo saudara jangan melupakan)

    Wajibe ngaji sak pranatane … (wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya)

    Nggo ngandelake iman tauhide … (untuk mempertebal iman tauhidnya)

    Baguse sangu mulyo matine 2X …. (bagusnya bekal mulia matinya)

    Kang aran sholeh bagus atine …. (Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya)

    Kerono mapan seri ngelmune … (karena mapan lengkap ilmunya)

    Laku thoriqot lan ma’rifate …. (menjalankan tarekat dan ma’rifatnya)

    Ugo haqiqot manjing rasane 2 X … (juga hakikat meresap rasanya)

    Al Qur’an qodim wahyu minulyo … (Al Qur’an qodim wahyu mulia)

    Tanpo tinulis biso diwoco … (tanpa ditulis bisa dibaca)

    Iku wejangan guru waskito … (itulah petuah guru mumpuni)

    Den tancepake ing jero dodo 2X … (ditancapkan di dalam dada)

    Kumantil ati lan pikiran … (menempel di hati dan pikiran)

    Mrasuk ing badan kabeh jeroan …. (merasuk dalam badan dan seluruh hati)

    Mu’jizat Rosul dadi pedoman …. (mukjizat Rosul(Al-Qur’an) jadi pedoman)

    Minongko dalan manjinge iman 2 X … (sebagai sarana jalan masuknya iman)

    Kelawan Alloh Kang Moho Suci … (Kepada Alloh Yang Maha Suci)

    Kudu rangkulan rino lan wengi ….. (harus mendekatkan diri siang dan malam)

    Ditirakati diriyadohi … (diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas)

    Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X … (dzikir dan suluk jangan sampai lupa)

    Uripe ayem rumongso aman … (hidupnya tentram merasa aman)

    Dununge roso tondo yen iman … (mantabnya rasa tandanya beriman)

    Sabar narimo najan pas-pasan … (sabar menerima meski hidupnya pas-pasan)

    Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X … (semua itu adalah takdir dari Tuhan)

    Kelawan konco dulur lan tonggo … (terhadap teman, saudara dan tetangga)

    Kang podho rukun ojo dursilo … (yang rukunlah jangan bertengkar)

    Iku sunahe Rosul kang mulyo … (itu sunnahnya Rosul yang mulia)

    Nabi Muhammad panutan kito 2x …. (Nabi Muhammad tauladan kita)

    Ayo nglakoni sakabehane … (ayo jalani semuanya)

    Alloh kang bakal ngangkat drajate … (Allah yang akan mengangkat derajatnya)

    Senajan asor toto dhohire … (Walaupun rendah tampilan dhohirnya)

    Ananging mulyo maqom drajate 2X … (namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah)

    Lamun palastro ing pungkasane … (ketika ajal telah datang di akhir hayatnya)

    Ora kesasar roh lan sukmane … (tidak tersesat roh dan sukmanya)

    Den gadang Alloh swargo manggone … (dirindukan Allah surga tempatnya)

    Utuh mayite ugo ulese 2X … (utuh jasadnya juga kain kafannya)

    BalasHapus
  2. Sudah di jawab dalam syi`ir - syi`ir sesat di blog ini

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan