Kamis, Januari 06, 2011

Banyak kesyirikan dlm maulid

-->
Secara praktik , acara maulid di isi  dengan banyak kesirikan – dosa besar dengan membaca kalimat sirik sebagai berikut dalam ahir acaranya  :
هُوَ الحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفاَعَتُهُ    لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ الأَهْوَالِ مُقْتَحِمٍ
Dia ( Muhammad ) kekasih yang syafaatnya selalu di harap  pada setiap  bahaya  yang menimpa
Ket : Kesyirikan disini  pernyatan bahwa Muhammad  satu figur yang  syafaatnya di harapkan untuk melenyapkan segala  bahaya dan penderitaan  didunia  maupun akhirat bukan Allah . Ia bertentangan dengan ayat :
مَا يَفْتَحِ اللهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلاَ مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلاَ مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.  Begitu juga kasidah sbb :
يَارَبِّ باِلْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَناَ    وَاغْفِرْلَناَ مَامَضَى ياَوَاسِعَ الكَرَمِ
Wahai Tuhanku dengan  Rasul  yang terpilih , jadikanlah tujuan – tujuan kami tercapai dan ampunilah dosa – dosa kami yang telah lampau  wahai Tuhan yang luas kemurahanNya  ( Minta pengampunan dan tercapai tujuan dengan kehurmatan Nabi saw, syair tsb juga sirik sekali  ).
Juga di isi dengan berzanji dan diba` yang penuh dengan kesyirikan ,antara lain sbb:
قِيْلَ هُوَ أَدَمُ فَالَ أَدَمُ بِهِ أُنِيْلُهُ أَعْلَى المَرَاتِبِ
2.Di katakan , apakah Nabi yang terhurmat ini Nabi Adam
Allah menjawab : Adam telah ku beri derajat tinggi karenanya (Nabi Adam  itu mendapat dejarat tertinggi bukan hanya dengan kanugrahan  Allah tapi  juga  karenaNabi Muhammad )
Allahlah yang mengangkat derajat , bukan Muhammad yang belum di lahirkan dan beliau  juga di ciptakan dari air mani sebagaimana nabi yang lain . Tiada keistimewaan  dalam hal ini setahu saya begitu .
قِيْلَ هُوَ نُوْحٌ قَالَ نُوْحٌ بِهِ يَنْجُوْ مِنَ الْغَرَقِ وَيَهْلِكُ مَنْ خَالَفَهُ مِنَ الأَهْلِ وَالأَقاَرِبِ
3.Dikatakan : apakah  diaNabi Nuh ?
“ Bukan , tapi  Nuh selamat  dari tenggelam karena Muhammad , lalu  para penentangnya  baik keluarga  maupun kerabat  juga binasa  karena  kehurmatan Muhammad ( jawab Allah ).. Jadi  bukan karena pertolongan Allah dan ini kesyirikan yang nyata
Ingat ! Nabi Nuh dan pengikutnya mendapat keselamatan saat itu Rasul Muhammad belum lahir dan belum tahu bagaimanakah derajatnya , lalu  bagaimanakah bisa di katakan nabi Nuh selamat karena kehurmatan atau pangkat Muhammad . Ini kekeliruan yang nyata dan hanya orang awam yang percaya kepadanya  dan malu sekali bila  kita masih percaya kepadanya .
Jadi acara  maulid ini secara kenyataan penuh dengan kesyirikan yang menghapus pahala  sebagaimana ayat :
  لئن أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. ( 65 Azzumar )

Jadi tepatlah acara maulid itu acara kesesatan dan menyesatkan , terkadang  di kemas dengan pengajian dan baca  sholawat . Sepengetahuan saya  , tiada sahabat dan tabi`in yang mengadakan acara maulid itu , dan mereka adalah generasi terbaik  sebagaimana ayat :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.[1]

 Dalam  suatu hadis juga di jelaskan sbb :

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ خَيْرَكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلَا أَدْرِي أَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ قَرْنِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَهُمْ قَوْمٌ يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذِرُونَ وَلَا يُوفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ * 
 Diriwayatkan dari Imran bin Husain r.a katanya: Rasulullah  S.A.W.   bersabda: Sesungguhnya yang terbaik dari kalangan kamu ialah sezaman denganku, kemudian orang yang hidup setelah zamanku, setelah itu orang yang hidup setelah mereka. Imran berkata: Aku tidak mengetahui apakah Rasulullah  S.A.W.   menyebut selepas kurunnya sebanyak dua atau tiga kali. Selepas itu datang satu kaum yang bersaksi tanpa diminta  dan berkhianat , tidak bisa dipercayai, yang suka bernazar tetapi tidak melaksanakannya dan banyak yang gemuk [2]

Tentang ayat sbb :
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu;[3]

Ayat itu tidak menjelaskan agar mengadakan maulid , Rasulullah   sebagai tuntunan tidak pernah mengadakan hari kelahirannya , apakah haul istri dan khulafaur rasyidin . Ayat itu jangan  di gunakan dalam acara kebid`ahan ,. Apalagi mendukungnya . Akhirnya  quran di gunakan untuk membenarkan kesesatan. Dan ini  kekeliruan yang telah menjalar karena  apa ?
Karena ahli hadis ingin buang kebid`ahan dan ahli bid`ah ingin menghidupkannya lalu mencari dalil – dalil dan mengarahkan nya untuk kepentingan kebid`ahan . Ini namanya penyimpangan  sebagaimana ayat :

فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.[4]

Begitu juga ayat sbb :
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى  النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Qs. Al Ahzab: 56).

Ayat itu sekedar perintah baca sholawat bukan untuk mengadakan maulid , ayat itu juga memerintah  membaca sholawat tanpa mengadakan maulidan . Dan sejak zaman sahabat beberapa  ratus tahun kemudian , maulid tidak pernah ada . lalu  manusia terjauh dari tuntunan lalu mengadakan kebid`ahan  semacam itu . Lihat firman Allah :
وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.[5]
Generasi dulu ketika masih dekat dengan masa sahabat atau  kenabian anti bid`ah dan selalu menjalani  tuntunan . Ketika  sudah lama dan jauh dari masa kenabian manusia berobah arah  , menjadi fasik dan senang kepada kebid`ahan .












[1] Taubat 100
[2] Muttafaq alaih , Bukhori 2457
[3] Hud 120
[4] Al Maidah 13
[5] Al hadid 16
Artikel Terkait

9 komentar:

  1. assalamualaikum ustad ini tentang maulid nabi, di kalangan saya itu kalau saya ingatkan tentang kebit'ahan dalam maulid itu pasti dia bilang gini hadisya kan ada "barang siapa yang mengagungkan kelahiranku(muhammad), maka berlimpahlah pahalamu" yang saya tanyakan apa benar ada hadis yang berbunyi seperti itu?

    BalasHapus
  2. Untuk Abdullah, itu hadis palsu bukan hadis sungguhan, buanglah, jangan di pegangi, dustakan dan jangan dipercaya.

    BalasHapus
  3. ya ustad trimakasih banyak,, wassalamualaikum wr. wb

    BalasHapus
  4. Meski tidak ada rujukan hukumnya, namun tetap dikerjakan oleh banyak orang, lama kelamaan menjadi tradisi. Tentng tradisi seperti ini di Arab sendiri (sebelum Muhammad bin Abdullah menjadi Rasul Allah)telah ada, itulah mytos Latta, Uzza dan Manah. Di Indonesia-pun banyak upaya mengagungkan atau memuliakan Rasulullah, meski tak ada rujukannya. Akhirnya seperti itulah tradisi menjadi hukum, kata lain dari bidah menjadi syariat.Sadar ataupun tidak, orang-orang yg sudah asyik dengan bidah sangat- sangat sulit untuk diajak kembali kepada yg benar-benar syari'at (Alquran dan Alhadits yg sesuai Alquran). Karena mereka punya batasan sendiri tentang musyrik itu. Jadi musyrik mereka berdasarkan wamaa tahwal unfus alias cocok selera. Sawaaun 'alaihim, diberikan argumentasi hukum ataupun tidak, tetap akan seperti itu terus. Hidup kemusyrikan.........

    BalasHapus
  5. Assalamu'alaikum Warohmatulloh.. Wabarokatuh..

    Saya adalah Orang Yang NU.. Ijin berkomentar yaa..

    ..dalam al-qur'an dan hadist atau di jaman semasa Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasalam dan 4 generasi berikutnya tidak mengajarkan untk membudidayakan dan melestarikan dunia Maya (teknologi internet semacam ini) hahaha... Apakah ini suatu ajaran baru yg sekarang di senangi???

    Oh.ya... Bid'ah itu Apa to???
    Dan yang memutuskan keSyirikan kpd Allah itu makhluk atau Khaliq???

    Dan yang benar itu yang baru atau Yang Maha Dahulu?

    Hehehe... Bertanya kepada orang yg 'Alim Boleh kaaan...

    terimakasìh.. Wasalamu'alaikum..

    BalasHapus
  6. Untuk Atok Daryanto
    Yang memutuskan syirik atau tauhid cukup lihat al quran Bila dikatakan syirik oleh al Quran, maka dikatakan syirik

    BalasHapus
    Balasan
    1. bpk makhrus ali yg terhormat. saya tanya syafaat itu? anda pasti menjawab per
      tolongan, makanya anda kemudian memfeto syirik. padahal tidak demikian

      Hapus
    2. Untuk bpk Tarmuji, ya benar, tapi jangan di minta di dunia setelah rasul meninggal

      Hapus
  7. ini penulis mengartikan kata hanya tekstual saja. nga ngerti ilmunya.
    dan hanya baca terjemaah.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan